Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kota Lama Semarang

Kompas.com - 07/05/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Lama Semarang merupakan salah satu destinasi populer yang banyak dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Semarang.

Menjadi salah satu kawasan cagar budaya, Kota Lama menawarkan pemandangan gedung-gedung tua dan bersejarah dengan arsitektur khas Eropa.

Misalnya seperti Gereja Blenduk, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, Gedung Oudetrap, Gedung De Spiegel, Marba, dan masih banyak lainnya.

Pasalnya, pada masa kolonial Belanda, kawasan Kota Lama pernah dijadikan sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan.

Pada masa itu, Kota Lama Semarang dikenal dengan nama de Europeesche Buurt. 

Berikut ini sejarah singkat Kota Lama Semarang.

Baca juga: Asal-usul Nama Semarang, dari Pohon Asam

Diserahkan Mataram Islam ke VOC

Sejarah Kota Lama Semarang berawal dari kesepakatan antara Kerajaan Mataram Islam dengan pihak Belanda yang diwakili VOC.

Semarang, yang merupakan kota pelabuhan berbasis ekonomi perdagangan, membuat VOC tertarik untuk menguasainya, bersama dengan pelabuhan-pelabuhan lain di sepanjang pesisir utara Jawa.

Keinginan VOC tersebut mendapat momentum pada paruh kedua abad ke-17, ketika Kerajaan Mataram Islam kewalahan menghadapi pemberontakan Trunojoyo dari Madura.

VOC mengaku bersedia membantu Kerajaan Mataram Islam menghadapi pemberontakan Trunojoyo.

Namun, Kerajaan Mataram Islam diharuskan untuk menyerahkan Semarang sebagai imbalan atas bantuan VOC tersebut.

Kesepakatan antara Kerajaan Mataram Islam dengan VOC pun terjadi pada 15 Januari 1678. 

Baca juga: Mengapa Trunojoyo Memberontak dari Amangkurat I?

Sejak saat itu, didirikan berbagai bangunan di Kota Lama, mulai dari gedung pemerintahan, pemukiman warga, hingga Benteng Vijhoek.

Perkembangan Kota Lama

Dalam perkembangannya, Benteng Vijhoek dibongkar dan dibangun benteng baru yang mengelilingi seluruh kawasan Kota Lama.

Pembangunan benteng baru berlangsung antara 1741-1756, yang disebut sebagai Benteng Fase II.

Sejak saat itu, Kota Lama Semarang mendapat julukan sebagai Little Netherland, karena penampilannya mirip dengan kota di Belanda.

Untuk mempermudah akses keluar dan masuk warga Belanda, dibangun jalan-jalan penghubung di dalam benteng.

Baca juga: Sejarah Tugu Muda Semarang

Pada masa VOC dan kolonial Belanda, Kota Lama Semarang menjadi pusat pemerintahan, industri, serta perdagangan.

Setiap tahunnya, semakin banyak dibangun fasilitas-fasilitas kota, seperti gedung teater Marabunta, bangunan rumah, dan kantor.

Hingga abad ke-19 dan ke-20, Kota Lama masih menjadi pusat perdagangan di mana banyak pedagang China dan Arab yang berdatangan.

Kota Lama Semarang sendiri baru dikenal setelah kemerdekaan Indonesia. Hal ini karena bangunan-bangunan yang ada di kawasan ini memiliki gaya arsitektur Eropa khas zaman dulu, khususnya pada masa kolonial Belanda.

Saat ini, Kota Lama Semarang telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Kota dan diusulkan sebagai World Heritage ke UNESCO.

 

Referensi:

  • Yuliati, Dewi. (2019). Mengungkap Sejarah Kota Lama Semarang dan Pengembangannya Sebagai Asset Pariwisata Budaya. ANUVA. Vol. 3. hal. 157-171. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com