Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan antara Zaman Sejarah dan Prasejarah

Kompas.com - 16/12/2021, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam pemahaman Ilmu Sejarah, kehidupan manusia dibagi menjadi dua pembabakan waktu atau periodisasi sejarah, yaitu zaman prasejarah atau praaksara dan zaman sejarah.

Dua zaman itu memiliki ciri tersendiri, di mana zaman prasejarah dimulai sejak awal mula pembentukan bumi hingga pada zaman logam.

Sedangkan zaman sejarah dimulai saat manusia sudah membentuk peradaban atau kebudayaannya sendiri dan juga mengenal tulisan.

Yang memisahkan peradaban manusia dari zaman prasejarah ke zaman sejarah adalah ditemukannya tulisan.

Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi

Zaman Prasejarah

Zaman prasejarah dimulai sejak pembentukan bumi hingga adanya manusia yang belum mengenal aksara, atau ketika catatan sejarah belum tersedia.

Meski demikian, manusia prasejarah pandai dalam membuat simbol-simbol atau tanda yang menjadi alat komunikasi.

Para ahli di kawasan Eurasia (Eropa dan Asia) membagi zaman prasejarah ke dalam tiga periodisasi sejarah atau disebut sistem tiga zaman.

Berikut ini pembagian zaman prasejarah berdasarkan sistem tiga zaman.

Zaman Batu

Zaman ini berlangsung ketika manusia menciptakan teknologi atau peralatan dari batu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selain batu, alat lain yang dimanfaatkan adalah kayu, tulang, dan benda-benda lain yang bisa digunakan sebagai alat potong dan sejata.

Baca juga: Zaman Batu: Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia

Zaman batu dibagi lagi ke dalam tiga babak, yaitu:

1. Paleolitikum atau zaman batu tua

Zaman ini ditandai dengan munculnya manusia purba yang menggunakan peralatan dari batu yang belum dihaluskan.

Selain itu, manusia pada masa Paleolitikum hidup berpindah-pindah atau nomaden sebagai pemburu dan peramu.

Adapun peninggalan dari zaman Paelolitikum adalah kapak genggam dan flakes yang digunakan untuk mengupas makanan.

2. Mesolitikum atau zaman batu madya

Pada masa ini manusia sudah mulai mengenal kegiatan bercocok tanam. Selain itu, terdapat bukti sisa peninggalan berupa timbunan sampah dapur atau yang dikenal dengan nama kjokkenmodinger.

Peninggalan pada masa ini adalah kapak genggam atau peble, kjokkenmodinger, kapak pendek, dan abris sous roche atau gua tempat tinggal manusia purba.

Baca juga: Zaman Mesolitikum: Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri

3. Neolitikum atau zaman batu muda

Pada zaman Neolitikum, manusia purba sudah mampu bercocok tanam dan beternak.

Selain itu, pada masa ini, manusianya mulai membangun tempat tinggal untuk menetap secara permanen maupun musiman.

Mereka juga mengenal leluhur serta melakukan persembahan. Peninggalan dari zaman Neolitikum berupa kapak persegi, kapak bahu, kapak lonjong, berbagai perhiasan berbentuk gelang dan kalung, serta tembikar.

Zaman Perunggu

Istilah zaman Perunggu mengacu pada kurun waktu dalam perkembangan kebudayaan umat manusia, manakala masyarakatnya mengetahui teknik-teknik peleburan tembaga dan timah.

Mereka lantas memadukan kedua jenis logam tersebut menjadi perunggu.

Selain itu, pada zaman ini manusianya sudah pandai dalam mengabadikan ingatan tentang suatu kejadian ke dalam bentuk keterangan tertulis.

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Zaman Besi

Zaman ini ditandai dengan pemanfaat besi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Di samping itu, zaman Besi bertepatan dengan perubahan praktik bercocok tanam, kepercayaan-kepercayaan religius, dan gaya-gaya artistik yang canggih.

Zaman Sejarah

Zaman sejarah adalah zaman di mana manusia telah mengenal tulisan. Bangsa Sumeria tercatat sebagai bangsa pertama yang menggunakan tulisan pada 3000 SM.

Pada masa itu, bangsa Sumeria telah berkomunikasi dengan lempengan tanah liat yang ditulisi pahatan gambar yang melambangkan suatu maksud.

Tulisan mereka berupa tulisan paku atau cuneiform, yang terdiri dari 350 gambar yang kemudian dikembangkan bangsa Romawi menjadi huruf latin.

Dalam perkembangan selanjutnya, tulisan itu dikembangkan lagi oleh bangsa Mesir Kuno menjadi huruf yang dikenal dengan hieroglif.

Setelah beberapa abad, tulisan terus mengalami perkembangan hingga menjadi bahasa dan tulisan yang ada saat ini.

Adapun pada zaman sejarah, peradaban manusianya juga sudah lebih maju. Hal ini ditandai dengan peninggalan berupa sumber-sumber tertulis berupa prasasti, kitab-kitab, dan masih banyak lainnya.

Bangsa Indonesia memasuki masa Sejarah setelah ditemukan prasasti hasil peninggalan Kerajaan Kutai berupa prasasti Yupa.

 

Referensi:

  • Diansyah, Arfan. (2019). Prasejarah Indonesia. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com