Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Luar Angkasa Tetap Dingin walau Lebih Dekat dengan Matahari

Kompas.com - 07/05/2024, 08:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seberapa dinginkah ruang angkasa? Dan seberapa panas mataharinya? Kedua pertanyaan ini sangat bagus.

Bumi memiliki suhu rata-rata di atas 0 derajat celcius, sedangkan suhu ruang angkasa berada di bawah 0 derajat celcius. 

Baca juga: Berapa Suhu Ideal untuk Kehidupan di Bumi, Ini Kata Peneliti

Bagaimana mungkin satu bagian dari lingkungan galaksi yang sama membeku sementara bagian lainnya terbakar?

Bagaimana suhu di Bumi dan ruang angkasa berbeda?

Matahari merupakan kumpulan gas dan api berukuran sekitar 15 juta derajat celcius pada intinya dan 5.500 derajat celcius pada permukaannya. Suhu tersebut cukup untuk menghangatkan Bumi yang jaraknya 150 juta kilometer.

Namun, luar angkasa yang seharusnya lebih dekat dengan matahari ternyata bersuhu rendah hingga -270 celcius.

Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti adanya molekul dan atmosfer, dikutip dari laman resmi NASA.

Panas bergerak melalui kosmos sebagai radiasi, gelombang energi inframerah akan berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin. Gelombang radiasi merangsang molekul yang bersentuhan dengannya, dan menyebabkan panas, dikutip dari Space.

Beginilah cara panas berpindah dari Matahari ke Bumi dengan radiasi. Namun, yang menarik adalah radiasi hanya memanaskan molekul dan materi yang berada tepat di jalurnya, sedangkan segala sesuatu yang lain tetap dingin.

Panas juga merambat ke seluruh permukaan Bumi melalui tiga metode, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Ketika radiasi matahari mengenai dan menghangatkan molekul-molekul di atmosfer, energinya akan diteruskan ke molekul-molekul di sekitarnya.

Baca juga: Seberapa Dingin Suhu di Luar Angkasa?

Molekul-molekul tersebut kemudian bertabrakan dan memanaskan sekitarnya. Perpindahan panas dari molekul ke molekul disebut konduksi, dan merupakan reaksi berantai yang menghangatkan area di luar jalur matahari.

Namun, ruang angkasa adalah ruang hampa, artinya ruang pada dasarnya kosong. Molekul gas di ruang angkasa terlalu sedikit dan berjauhan untuk saling bertabrakan satu sama lain, menurut Live Science.

Jadi meskipun matahari memanaskan luar angkasa dengan gelombang inframerah, perpindahan panas melalui konduksi tidak mungkin dilakukan.

Demikian pula, konveksi, suatu bentuk perpindahan panas yang terjadi karena adanya gravitasi. Gravitasi berperan penting dalam menyebarkan panas ke seluruh bumi, tetapi tidak terjadi di ruang angkasa dengan gravitasi nol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com