Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hantu Itu Nyata? Ini 6 Keraguan soal Hantu Menurut Sains

Kompas.com - Diperbarui 06/01/2023, 15:26 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan viral salah satu fitur aplikasi Tik Tok yang banyak digunakan untuk mencari keberadaan hantu atau roh.

Ya, hampir di seluruh dunia percaya ada roh yang bertahan dari kematian untuk hidup di alam lain, dan biasanya kita sebut dengan hantu atau makhluk halus. Namun, apakah hantu itu ada dan nyata?

Baca juga: Ilmuwan Temukan Populasi Hantu Manusia Purba Misterius di Afrika

Meskipun ada sebagian orang yang tidak percaya tentang adanya hantu, tetapi membahas mengenai hantu mungkin juga akan membaut sebagian dari kita ada yang merasa takut, dan ada pula yang justru sengaja mencari tahu kebenaran dari keberadaanya.

Banyak orang percaya adanya hantu

Ada banyak sekali rupa dan jenis hantu atau makhluk halus di setiap negara, termasuk di Indonesia sendiri, masyarakat mengenal kuntilanak, pocong, suster ngesot, tuyul, genderewo, banaspati, puyang dan lain sebagainya.

Faktanya, hantu adalah salah satu fenomena paranormal yang paling banyak dipercaya. Dilansir dari Live Science, jutaan orang tertarik pada hantu, dan ribuan orang membaca cerita di Reddit setiap hari.

Sebagai informasi, Reddit adalah platform komunitas atau media dalam bentuk website hiburan yang saat ini popular di Amerika dan Eropa. 

Fakta tentang jutaan dan ribuan orang tertarik tentang cerita hantu ini disebutkan berdasarkan Jajak pendapat Ipsos 2019 yang menemukan bahwa 46 persen orang Amerika mengatakan mereka benar-benar percaya pada hantu. 

Namun, hanya sekitar 7 persen responden yang mengatakan mereka percaya pada mayat hidup atau vampir.

Baca juga: Kapan Kepercayaan tentang Hantu Mulai Berkembang di Indonesia?

Akan tetapi, hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pandangan tentang hantu menurut sains, apakah hantu itu nyata menurut saintifik atau kajian ilmiah?

Diakui para ahli bahwa kesulitan mengevaluasi hantu secara ilmiah adalah bahwa berbagai fenomena yang mengejutkan selalu dikaitkan dengan hantu.

Mulai dari pintu yang menutup sendiri, kunci yang hilang, barang berpindah tempat, area dingin di lorong, hingga penampakan saudara atau kerabat yang sudah meninggal.

Dalam mitologi Amerika Serikat dan banyak budaya Barat lainnya, hantu atau roh adalah orang mati yang berinteraksi dengan dunia hidup.

Dalam banyak cerita, hantu mungkin berbisik atau mengerang, menyebabkan benda bergerak atau jatuh, mengacaukan elektronik, muncul sebagai sosok bayangan, buram, atau tembus pandang.

Berikut beberapa pendapat penelitian mengenai kebenaran adanya hantu yang menunjukkan keraguan sains soal hantu.

1. Tidak ada definisi universal tentang hantu

Sosiolog Dennis dan Michele Waskul pernah mewawancarai orang-orang mengenai pengalaman mereka terhadap hantu untuk buku mereka yakni Ghostly Encounters: Haunting of Everyday Life (Temple University Press.

Baca juga: Viral Bola Api Banaspati, Ini 5 Jenis Hantu Berwujud Bola Api dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa

Ilustrasi hotel berhantu.Dok. Shutterstock/Matthew Manyak Ilustrasi hotel berhantu.

Dalam hasil wawancara tersebut, mereka menemukan bahwa banyak orang mengaku pernah mengalami pengalaman yang berkaitan dengan hantu.

Tetapi, mereka tidak begitu yakin bahwa fenomena yang mereka alami adalah perbuatan hantu, karena mereka tidak melihat apapun yang disebut kebanyakan orang seperti penampakan hantu yang biasa digambarkan atau diceritakan.

"Sebaliknya, banyak responden kami hanya yakin bahwa mereka telah mengalami sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, luar biasa, misterius, atau menakutkan," kata Dennis dan Michele.

Sehingga, para peneliti atau penulis buku tersebut meyakini bahwa pengalaman pribadi memang merupakan satu hal dalam hidup, tetapi bukti ilmiah adalah masalah lain.

Hal inilah yang membuat penyelidikan tentang hantu menjadi sulit karena tidak ada satu definisi yang disepakati secara universal tentang apa itu hantu.

Baca juga: Berusia 3.500 Tahun, Ini Gambar Hantu Tertua dari Peradaban Babilonia

Beberapa percaya bahwa hantu adalah roh orang mati yang karena alasan apapun 'tersesat' dalam perjalanan ke dunia lain; dan yang lain mengklaim bahwa hantu adalah entitas telepati yang diproyeksikan ke dunia dari pikiran kita.

Bahkan, sebagian orang lagi membuat kategori khusus mengenai berbagai jenis hantu ini dengan penamaan dan perwujudan yang bermacam-macam.

2. Kontradiksi hantu

Dengan tidak adanya definisi universal menganai hantu ini, membuat ada banyak kontraidiksi yang melekat.

Misalnya, apakah hantu itu material atau tidak? Entah mereka dapat bergerak melalui benda padat tanpa mengganggunya, atau mereka dapat membanting pintu hingga tertutup dan melemparkan benda ke seberang ruangan.

Baca juga: Bisa Lihat Hantu? Mungkin Ini Berhubungan dengan Kondisi Kesehatan

Ilustrasi hantu di hotel Shutterstock Ilustrasi hantu di hotel

Menurut logika dan hukum fisika, itu satu atau berbeda.

Jika hantu adalah jiwa manusia, mengapa mereka tampak berpakaian dan mungkin tanpa jiwa dengan benda mati seperti topi, tongkat, gaun ataupun kereta, mobil dan gerbong hantu seperti cerita-cerita yang beredar.

Jika hantu adalah roh dari mereka yang kematiannya tidak terbalaskan, mengapa ada pembunuhan yang belum terpecahkan, karena hantu dikatakan dapat berkomunikasi dengan media psikis, dan harusnya saat berkomunikasi hantu dapat mengidentifikasi pembunuh mereka ke polisi?

Pertanyaan-pertanyaan tentang hantu ini pun banyak sekali, dan hampir semua klaim tentang hantu menimbulkan alasan logis untuk meragukannya.

3. Belum ada bukti nyata komunikasi dengan hantu

Banyak orang yang telah mencoba atau mengaku berkomunikasi dengan roh atau hantu ini.

Baca juga: Peneliti Hantu: Kini Orang Mencari Pengalaman Mistis demi Viral di Socmed

Untuk menyelidiki dan mencari bukti hantu, klun hantu dibentuk di berbagai universitas bergengsi seperti Cambridge dan Oxford, dan pada tahun 1882 organisasi paling terkemuka yakni Society for Psychical Research.

Seorang wanita bernama Eleanor Sidgwick adalah penyelidik di kelompok itu dan dianggap sebagai ghostbuster wanita asli.

Di Amerika selama akhir tahun 1800-n, banyak media psikis mengaku berbicara dengan orang mati, tetapi kemudian terungkap sebagai penipuan oleh penyelidik skeptis seperti Harry Houdini.

4. Tidak ada alat pendeteksi hantu

Seperti diketahui, saat ini sudah semakin canggih teknologi dan bagi mereka yang tertarik dengan hantu, banyak di antaranya yang melakukan perburuan hantu dengan alat-alat berteknologi tinggi saat ini.

Baca juga: Halloween, Kenapa Sih Kita Takut pada Hantu? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi hotel berhantu.Dok. Shutterstock/Matthew Manyak Ilustrasi hotel berhantu.

Di antaranya dengan penghitung Geiger, detektor Medan Elektromagnetik (EMF), detektor ion, kamera inframerah dan mikrofon sensitif.

Namun, tidak ada satu pun dari peralatan ini yang pernah terbukti benar-benar mendeteksi hantu.

Menurut sebagian peneliti lainnya mengklaim bahwa alasan hantu belum terbukti ada adalah karena kita tidak memiliki teknologi yang tepat untuk menemukan atau mendeteksi dunia roh.

Lalu jika memang benar begitu, maka semua foto, video, audio dan rekaman lainnya yang diklaim sebagai bukti hantu selama ini bukanlah hantu.

Hal ini akan kontradiktif lagi dengan klaim orang-orang yang menyebut hantu itu ada tetapi tidak dapat dideteksi atau direkam secara ilmiah.

Jika hantu itu nyata, dan merupakan semacam energi atau entitas yang belum diketahui, maka keberadaan mereka akan sama seperti semua penemuan ilmiah lainnya yakni akan ditemukan dan diverifikasi oleh para ilmuwan melalui eksperimen terkontrol, bukan oleh pemburuh hantu yang berkeliaran dengan kamera dan senter.

Baca juga: Ketindihan dan Melihat Hantu Saat Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Memang banyak foto dan video menyeramkan membuatnya tamapak seperti hantu. Namun, tidak satu pun dari ini yang menawarkan bukti bagus tentang hantu.

Bahkan, beberapa hoaks, dibuat untuk menipu orang. Selebihnya hanya membuktikan bahwa peralatan yang dipakai itu terkadang dapat menangkap noise, gambar atau sinyal lain yangtidak diharapkan orang.

Hantu adalah kemungkinan yang paling kecil dari banyak penjelasan yang mungkin.

5. Hukum Pertama Termodinamika

Albert Einsten mengusulkan dasar ilmiah untuk realitas hantu berdasakan Hukum Pertama Termodinamika: Jika energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi hanya berubah bentuk, apa yang terjadi pada energi tubuh kita ketika kita mati?

Mungkinkah itu dimanifestasikan sebagai hantu?

Ini dianggap sebagai asumsi yang masuk akal. Tetapi ketika menggali lebih lanjut fisika dasar, maka jawabannya sangat sederhana dan sama sekali tidak misterius.

Baca juga: Menalar Hantu, Mungkinkah Mereka Dibuktikan secara Ilmiah?

 

Ilustrasi hotel berhantu.Dok. Shutterstock/Matthew Manyak Ilustrasi hotel berhantu.

Yakni setelah seseorang meninggal, energi dalam tubuhnya pergi ke mana semua energi organisme pergi setelah kematian yaitu ke lingkungan.

Energi dilepaskan dalam bentuk panas, dan tubuh ditransfer ke hewan yang memakan kita seperti hewan liar jika kita tidak dikubur setelah mati atau cacing dan bakteri beserta tumbuhan jika tubuh dikubur setelah mati.

Sehingga, tidak ada  'energi' tubuh yang bertahan dari kematian yang dapat dideteksi dengan perangkat pemburu hantu yang populer sekalipun.

6. Ilusi pada mata, telingan dan otak

Dilansir dari Science News for Student (31/10/2019), seseorang bernama Dom mulai mengalami pengalam tidak biasa ketika dia berusia 8 atau 9 tahun. Dia akan bangun tidak bisa bergerak.

Dia meneliti apa yang terjadi padanya, dan dia mengetahui bahwa sains memiliki nama untuk kejadian itu yakni kelumpuhan tidur.

Baca juga: Berusia 3.500 Tahun, Ini Gambar Hantu Tertua dari Peradaban Babilonia 

Kelumpuhan tidur ini membuat seseorang merasa terjaga tetapi lumpuh, atau membeku ditempat, tidak bisa bergerak atau berbicara atau bernapas dalam-dalam.

Pada saat ini, kemungkinan orang yang mengalami kelumpuhan tidur akan melihat, mendengar atau merasakan sosok atau makhluk yang sebenarnya tidak ada. Ini disebut halusinasi.

Selain terjadi saat seseorang mengalami kelumpuhan tidur. Halusinasi terhadap makhluk-makhluk yang tidak jelas ini juga bisa terjadi ketika otak memiliki pekerjaan yang terlampau banyak, sulit dan tanpa istirahat. 

Sebagian besar waktu, ada terlalu banyak hal yang masuk melalui indera manusia dan diproses di dalam otak. 

Psikolog di Universitas Northumbria Inggris, David Smailes mengatakan, memperhatikan semua hal di sekitar kita yang ada di dunia ini tanpa rehat akan membuat Anda kewalahan.

Sebagian besar waktu, gambar yang dilukiskan otak Anda akurat, tetapi terkadang otak menambahkan hal-hal yang tidak ada.

Baca juga: Wewe Gombel dan Hantu-hantu Tak Terkenal dari Jagat Lelembut Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com