Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Harga Tanaman Hias Semakin Melambung

Kompas.com - 05/04/2021, 11:21 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren menanam dan merawat tanaman hias saat ini telah menjadi kegiatan yang begitu melekat bagi sebagian masyarakat Tanah Air, semenjak awal pandemi Covid-19 berlangsung.

Sayangnya, semakin hari harga tanaman hias saat ini malah semakin mahal dan dianggap tak wajar bagi sebagian orang. Bayangkan saja, satu lembar daun beragam tanaman hias bisa mencapai ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.

Namun, terkait mahalnya harga tanaman hias dari beragam jenis, ada alasan tertentu dibaliknya yang melandasi.

Baca juga: Benarkah Menggoyangkan Tanaman Hias Bisa Membuatnya Lebih Subur?

Handry Chuhairy, pemilik Han Garden menuturkan bahwa tingginya harga jual tanaman hias itu dipengaruhi oleh faktor jual-beli pada umumnya.

"Untuk harga (tanaman hias) sekarang ini, sebenarnya itu hanya hukum ekonomi, supply (penawaran)-demand (permintaan)," jelas Handry ketika ditemui Kompas.com dalam acara Kontes Aroid Nasional di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/4/2021).

Handry menjelaskan bahwa saat ini permintaan akan tanaman hias jenis tertentu sangat banyak, hanya saja penawarannya pada sekarang ini agak tersendat, sehingga memicu mahalnya harga tanaman hias.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang memicu harga tanaman hias jadi naik. Tapi, bukan karena adanya pandemi membuat harga tanaman hias sengaja dinaikkan atau menjadi tinggi.

Baca juga: Walikota Depok Dukung Kontes Tanaman Hias Jadi Bagian Urban Farming

"Sebenarnya (harga tanaman hias naik) bukan terjadi seketika. Ibarat pesawat terbang, itu harga tanaman hias sudah ada di runway dan akan running. Pandemi itu memicu harga naik, jadi pesawatnya take off," tambah Handry.

Dengan adanya pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Orang yang menjalani WFH dituturkan Handry membuat kebanyakan dari mereka menjadi stres, sehingga pada akhirnya orang-orang tersebut mencari kegiatan atau hobi baru untuk menghilangkan stres.

Karena hobi baru seakan menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh orang-orang agar memiliki kegiatan dan menghilangkan stres, hal itu yang memicu harga tanaman hias naik akibat banyaknya permintaan daripada penawaran.

 

Handry Chuhairy, pemilik Han Garden sekaligus ahli tanaman hias ketika ditemui dalam Kontes Aroid Nasional di Bojong Sari, Depok, Jawa BaratKOMPAS.com/ABDUL HARIS MAULANA Handry Chuhairy, pemilik Han Garden sekaligus ahli tanaman hias ketika ditemui dalam Kontes Aroid Nasional di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat

"Jadi hobi bukan di tanaman hias saja yang naik, kayak ikan, burung, itu sebenarnya juga naik. Tapi untuk yang signifikan naik itu memang di tanaman hias," jelas Handry.

Pada intinya, Handry menyimpulkan bahwa mengoleksi dan merawat tanaman hias saat ini bukan sekadar gaya hidup, tapi berubah menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan seseorang.

"Tanaman hias ini sudah merupakan suatu kebutuhan untuk dekorasi. Beberapa negara di Thailand, Taiwan, Amerika, Eropa, tanaman hias ini sudah merupakan suatu ornamen daripada dekorasi ruangan," terang Handry.

"Makanya beberapa di negara itu itu mengadakan home and living, segala furniture, di sana ada tanaman hias yang dijadikan satu untuk pajangan. Jadi tanaman hias bukan lifestyle (gaya hidup) lagi, tapi needed (kebutuhan)," pungkas Handry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com