Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maki Kaji, "Godfather Sudoku" Meninggal di Usia 69 Tahun

Kompas.com - 18/08/2021, 17:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

TOKYO, KOMPAS.com - Maki Kaji, pria Jepang yang memopulerkan permainan Sudoku dilaporkan meninggal pada usia 69 tahun.

Kaji memberikan nama permainan teka-teki itu setelah memublikasikannya di majalahnya, Nikoli, pada medio 1980-an.

Sejak itu, permainan yang melibatkan penempatan angka 1-9 di kolom dan baris 9x9 tersebut menyebar ke seluruh dunia.

Baca juga: Sudoku dan Lord of The Rings Temani Boris Johnson Jalani Perawatan di RS

Permainan Sudoku kini sudah sangat terkenal, dimainkan jutaan orang di seluruh dunia dengan banyak turnamen diadakan.

Pada Senin (16/8/2021), Nikoli mengunggah pernyataan di situsnya bahwa Maki Kaji meninggal di rumahnya di Tokyo.

Dilansir BBC Selasa (17/8/2021), Kaji wafat pada 10 Agustus 2021 setelah berjuang melawan kanker saluran empedu.

Sempat drop out dari Universitas Keio, pria kelahiran Sapporo itu mendirikan majalah Nikoli, dengan edisi perdana terbit di Agustus 1980.

New York Times melaporkan, sejarah Sudoku tidak jelas. Ada yang menyatakan pakar Matematika asal Swiss di abad 18, Euler, adalah penciptanya.

Sementara sumber lain menerangkan permainan itu berasal dari China, dan datang ke Arab lewat India pada abad 8 atau 9.

Baca juga: KISAH MISTERI: Teka-teki Pembunuhan Aktivis HAM Ternama AS, Malcolm X

Versi awal permainan Sudoku tersebut diperkenalkan oleh sebuah majalah Perancis pada akhir abad 19 silam.

Termasuk le carré magique diabolique atau kotak sihir jahat, yang diterbitkan harian La France pada Juli 1895.

Adalah arsitek AS Howard Garns sering dianggap sebagai kreator teka-teki itu pada 1970-an dengan nama Number Place.

Versi Garns itulah yang kemudian dilihat Kaji di 1984. "Teka-teki ini sangat menarik, menyenangkan menyelesaikannya," paparnya di 2008.

Meski menyenangkan, dia mengaku kurang sreg dengan namanya, Number Place. Dia membutuhkan nama yang terkesan lebih Jepang.

Dia kemudian memperkenalkan nama Suuji wa dokushin ni kagiru, yang berarti angka itu seharusnya tunggal.

Baca juga: Misteri Kematian Yuri Gagarin yang Penuh Teka-teki dan Ternyata Ditutupi

Didesak koleganya untuk menemukan nama yang lebih keren dan terburu-buru ingin mengikuti pacuan kuda, nama Sudoku pun muncul "dalam 25 detik".

Game itu menjadi populer di Jepang, dan meledak menjadi fenomena dunia pada 2004, berkat publikasi The Times.

Kaji mengaku dia tidak menetapkan hak cipta atas nama yang dibuatnya, maupun menerima keuntungan finansial.

Dalam wawancara BBC di 2007, Kaji mengatakan dia sangat bahagia bisa melihat orang-orang memainkan Sudoku.

"Saya begitu tersentuh ketika menyaksikan puzzle ini begitu terkenal Saya sangat menyukainya, seperti menemukan harta karun," paparnya.

Baca juga: 5 Manfaat Bermain Puzzle untuk Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com