5 Agustus 1962: Marilyn Monroe Ditemukan Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Marilyn Monroe merupakan ikon hiburan Amerika Serikat yang masih dikenal hingga saat ini, beberapa dekade setelah kematiannya pada 5 Agustus 1962 atau 60 tahun lalu.

Selain foto telanjang di kalender, Marilyn terkenal akan karyanya di industri film, lika-liku kehidupan pribadinya, hingga rumor perselingkuhannya dengan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.

Dia pernah menikah tiga kali, namun semuanya berakhir dengan perceraian. Aktris ini mengalami perjalanan karier naik-turun, hingga mendapatkan bantuan psikiater pada 1961.

Marilyn juga keguguran beberapa kali dalam pernikahannya dengan seorang penulis drama Arthur Miller. Bersama Miller, itu merupakan rumah tangga terlama yang bisa ia bangun dengan pasangan, yakni sejak 1956 hingga 1961.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Marilyn Monroe, Ikon Budaya Pop

Atas keguguran berkali-kali itu, kadang ia juga menyalahkan diri sendiri atas penggunaan narkotika dan alkohol yang mungkin menjadi penyebab kegugurannya.

Saat itu dia menjalani hari-harinya dengan banyak menyendiri di rumahnya di Los Angeles, negara bagian California, Amerika Serikat, dibantu asisten rumah tangganya Eunice Murray dan didampingi psikiater Dr Ralph Greenson.

Murray mengaku melihat Marilyn masuk ke kamarnya pukul 8 malam, ketika keesokan harinya, 5 Agustus 1962, tidak mendapatkan respons saat memanggilnya berkali-kali.

Kemudian, Murray menelpon Dr Ralph Greenson yang memecahkan jendela kamar Marilyn untuk bisa masuk dan memeriksa kondisinya.

Mereka melihat perempuan dengan nama lahir Norma Jeane Mortenson itu telah tutup usia.

Baca juga: Kisah Marylin Monroe yang Langgar Protokol Kerajaan Saat Bertemu Ratu

Jenazahnya tertelungkup di atas ranjang dengan telepon berada di salah satu tangannya. Belasan botol kosong obat tidur yang diresepkan untuk mengatasi depresinya ditemukan di kamar itu.

Polisi yang memeriksa menyimpulkan dugaan kuat Marilyn tewas karena bunuh diri. Hal itu didukung hasil autopsi yang mengatakan kandungan obat tidur ditemukan dalam tubuhnya, dalam dosis yang bisa berakibat fatal.

Dari panti asuhan ke studio film

Norma Jeane lahir di Los Angeles pada 1 Juni 1926. Masa kecil tidak dilaluinya bersama ibu kandung.

Sang ibu memiliki emosi yang tidak stabil dan dikurung di rumah sakit jiwa. Marilyn kecil tumbuh dengan berpindah-pindah panti asuhan dan orang tua angkat.

Setelah menjanda dari pernikahan pertamanya, Marilyn mulai bekerja menjadi model pada 1944 dan menandatangani kontrak jangka pendek dengan studio film 20th Century Fox pada 1946.

Nama panggung Marilyn Monroe mulai menarik perhatian pada 1950, ketika dia tampil dalam bagian kecil di film The Asphalt Jungle dan All About Eve.

Rambut pirangnya menjadi perhatian khusus penggemar film. Studio 20th Century Fox pun kembali menggandengnya. Tahun-tahun berikutnya menjadi masa kariernya melejit.

Deretan film yang dia bintangi di tahun-tahun itu adalah Love Nest (1951), Monkey Business (1952), dan Niagara (1953).

Film berlanjut dengan Gentlemen Prefer Blondes (1953), How to Marry A Millionaire (1953) dan There's No Business Like Show Business (1954), seakan mengangkatnya menjadi ikon bintang film seksi Amerika Serikat.

Beberapa judul menuntutnya untuk berakting dalam adegan komedi, hingga ia bertemu kesempatan terakhirnya menjadi bintang film, yakni dalam cerita yang berjudul The Misfits (1961).

Judul terakhir ditulis Arthur Miller yang diceraikan Merilyn seminggu sebelum film itu diluncurkan. Perceraian itu juga berlangsung di tengah desas-desus perselingkuhan Marilyn dengan Presiden John F Kennedy.

Tahun itu juga menjadi awal masa-masa depresinya hingga mengarah ke bunuh diri. Namun kematian Marilyn terus menjadi perbincangan, bahkan muncul dugaan adanya aksi pembunuhan terhadapnya.

Dua puluh tahun setelah kematian sang bintang, Murray pembantunya mengejutkan publik dengan menyatakan malam sebelum ditemukan meninggal Marilyn sempat adu mulut dengan Robert Kennedy, adik presiden yang menjabat sebagai jaksa agung.

Namun sebagian masyarakat meragukan pernyataan Murray itu karena berbeda dengan pernyataan sebelumnya, yang tidak menyebutkan adanya perisitwa adu mulut itu.