Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 12:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengeklaim gula jawa/gula aren/gula merah yang beredar di pasaran mengandung formalin.

Menurut informasi itu, penambahan formalin dilakukan dengan tujuan agar gula aren menjadi lebih awet dan keras.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim yang menyebutkan gula jawa/gula aren/gula merah di pasaran mengandung formalin adalah hoaks.

Klaim tersebut merupakan hoaks berulang yang sudah pernah beredar pada 2012 dan 2016, dan telah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Narasi yang beredar

Informasi yang mengeklaim gula jawa/gula aren/gula merah di pasaran mengandung formalin dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.

Berikut kutipan narasi yang dibagikan:

Sy belakangan ini *baru tahu kalau* *GULA AREN alias GULA JAWA* yang berwarna coklat kayak batu itu mengandung FORMALIN.

Informasi ini saya dapat dari sseorg yang dapat dipercaya, karena dia usahanya jualan jamu dan membuat minuman juice dalam botol tanpa pengawet sedikitpun !

*Menariknya racikan minumannya itu pake gula yg namanya Gula-Jawa, yg mana ternyata setelah diselidiki mengandung formalin*....

*kemudian dia berusaha mencari yang tidak mengandung formalin.*ternyata tidak ada*,*alias
*hampir semua mengandung formalin*.

Akhirnya dia langsung ke petaninya, dia pikir bisa dapat yang free formalin ternyata tidak juga, sebab *diberi formalin atas instruksi para tengkulak*, *dimana kalau tidak dilakukan maka tidak ada yang mau beli*.

Jadi formalin itu sudah diteteskan atau dituangkan diatas pohon.

*Memang efek dari formalin itu membuat Gula-Jawa jadi lebih awet dan agak keras (tidak lembek) dan untuk proses memasaknya juga lebih cepet*....

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang mengeklaim gula jawa/gula aren/gula merah di pasaran mengandung formalin sudah beredar sejak beberapa tahun lalu.

Menurut BPOM, informasi ini awalnya beredar pada April 2012, dan kembali beredar di media sosial pada 2016.

BPOM telah melakukan pengambilan sampel gula dimaksud dari pasar tradisional dan pasar modern serta melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel tersebut.

"Dari hasil pengujian Badan POM beberapa waktu lalu untuk parameter formalin dan sulfit terhadap berbagai produk gula jawa/gula aren/gula merah, tidak ditemukan produk yang mengandung formalin," demikian pernyataan BPOM, 24 Agustus 2016.

BPOM menjelaskan, formalin merupakan bahan berbahaya yang dilarang digunakan untuk makanan.

Sedangkan senyawa sulfit dalam bentuk kalium bisulfit, kalium metabisulfit, natrium bisulfit dan natrium metabisulfit diizinkan digunakan sebagai pengawet makanan sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Lebih lanjut, BPOM menjelaskan bahwa penggunaan pengawet dalam gula jawa/gula aren/gula merah dapat berfungsi mencegah reaksi pencoklatan serta menghambat aktivitas enzimatis.

Penggunaan pengawet juga menghambat terjadinya fermentasi oleh mikroba yang dapat mengubah gula menjadi alkohol dan asam serta meningkatkan rendemen gula jawa/gula aren/gula merah, sehingga menyebabkan gula merah tampak coklat muda/cerah dan keras.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang mengeklaim gula jawa/gula aren/gula merah di pasaran mengandung formalin adalah hoaks.

Informasi itu adalah hoaks berulang yang telah beredar beberapa kali, yakni pada 2012, 2016, dan masih beredar hingga tahun 2022.

Hasil pengujian BPOM untuk parameter formalin dan sulfit terhadap berbagai produk gula jawa/gula aren/gula merah, tidak ditemukan produk yang mengandung formalin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com