Ternak Kambing Milik Disabilitas Intelektual di Parigi Berkembang

  • Ternak Kambing Milik Disabilitas Intelektual di Parigi Berkembang
  • 15998295939781
  • 15998295999822

Penulis :
Humas Balai "Nipotowe" Palu
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Shalsha Billah; Karlina Irsalyana

PARIGI (7 September 2020) - Program pengembangan kewirausahaan melalui rehabilitasi sosial berbasis masyarakat (RSBM) merupakan upaya pemulihan yang melibatkan peran keluarga dan kelompok masyarakat untuk mengembangkan potensi dan kemandirian penyandang disabilitas intelektual.

Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual "Nipotowe" Palu telah menjalankan program ini selama sekitar satu bulan di kabupaten Parigi dengan melibatkan penerima manfaat bersama pendamping RSBM dalam kegiatan pengembangan vokasional. Berdasarkan hasil asesmen penerima manfaat yang telah dilaksanakan sebelumnya, pengembangan vokasional yang dipilih adalah peternakan dan tata boga.

Kepala Balai Disabilitas "Nipotowe" Palu, Aladin selaku supervisor kegiatan beserta petugas monitoring dan evaluasi program RSBM melakukan kunjungan langsung ke beberapa kelompok kegiatan vokasional yang sedang melakukan praktik kerja. Aladin mengapresiasi para Penerima Manfaat yang membuat berbagai macam keripik di vokasional tata boga. "Keripik ini sudah enak, sudah bisa di pasarkan, saya harap anak-anakku sekalian bisa mempertahankan kualitas produk ini, kalau perlu tingkatkan agar produk ini bisa semakin laris." 

Di Lokasi praktik vokasional peternakan, Penerima Manfaat program RSBM melakukan usaha ternak kambing. Kambing dipilih karena tidak memerlukan lahan yang luas serta perawatannya dianggap lebih mudah dan cepat dibandingkan peternakan hewan besar lain seperti sapi. Bahkan salah satu hewan ternak telah bunting, hal tersebut menunjukkan adanya perkembangan yang baik dari hasil praktik penerima manfaat.

Pada kesempatan ini pula Kepala Balai bersama Pekerja Sosial memberikan penguatan berupa motivasi kepada penerima manfaat agar terus semangat dalam mengembangkan usahanya. "Nah anak-anakku sekalian, program ini jangan dipandang sebelah mata, dalam membuat usaha tidak akan langsung besar, tetapi dirintis dari bawah dengan sabar dan keuletan agar dapat menjadi usaha yang sukses," ujar Aladin.

Kegiatan monitoring evaluasi ini merupakan rangkaian kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial di luar Balai sebagai bagian dari kegiatan penjangkauan bagi para penyandang disabilitas intelektual yang belum mendapatkan pelayanan dari Balai.
Bagikan :