Cerita Rakyat Indonesia Seru Yang Pas Untuk Difilmkan

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

Cerita Rakyat Indonesia Seru Yang Pas Untuk Difilmkan
ilustrasi berasal dari pentas musikal LUTUNG KASARUNG
Kapanlagi.com - Kisah dongeng menawarkan sebuah jalinan cerita yang unik dan juga penokohan yang menarik. Oleh karena itu Disney tak ragu untuk menggarap ulang kisah Putri Tidur dalam MALEFICENT (2014) dan kisah si upik abu dalam CINDERELLA (2015). Meski keduanya sudah pernah dibuat menjadi film berkali-kali, Disney tetap yakin ceritanya mampu memikat penonton.

Sineas Hollywood percaya cerita-cerita dongeng tersebut menjanjikan cerita yang seru, penokohan yang unik, serta gambaran dunia dongeng yang menarik. Tak masalah bagi mereka apakah cerita tersebut sudah pernah digarap atau belum, nantinya mereka bisa mengemasnya dalam sajian yang baru. Sebagai contoh, cerita Putri Salju saja sudah diadaptasi sebanyak sepuluh kali dalam wujud film, serial televisi dan video game.  

Indonesia juga punya cerita rakyat yang tak kalah seru dengan dongeng mancanegara lho. Namun, sayang cerita-cerita yang ada kurang digarap dengan serius. Sehingga, masyarakat hanya mengetahui cerita tersebut sekilas lalu melupakannya.

Ada beberapa cerita rakyat dalam pengamatan kami yang dirasa pas untuk difilmkan. Siapa tahu di masa depan ada produser yang berniat menggarapnya. Check it out.  

 

1. Bawang Merah Bawang Putih

Bawang Putih adalah sosok gadis yang baik namun hidupnya tertindas oleh ibu tirinya serta Bawang Merah, sepupunya. Namun berkat kesabarannya, Bawang Putih akhirnya bisa keluar dari penindasan tersebut. Ia tak butuh balas dendam, hanya butuh bersabar dan menunjukkan sikap baiknya selalu.

Disadari atau tidak, konsep cerita Ibu Tiri serta sepupu jahat menjadi cerita standar dalam sinetron. Hanya saja konsep tersebut melebar kemana-mana dan jadi lebay. Pesan moral yang ingin disampaikan pun jadi memudar.

Jika nanti cerita rakyat asal Riau, Sumatera ini diangkat menjadi film, penonton akan tetap penasaran dengan dengan jalan ceritanya. Settingnya pun bisa dibuat beragam, setia pada cerita aslinya atau diadaptasi ke dalam konteks cerita yang modern.

Produser hanya perlu berhati-hati memilih sutradara dan pemerannya. Dari jajaran sutradara, Rizal Mantovani yang piawai memainkan visualisasi film rasanya layak jadi pilihan mengingat cerita rakyat seperti ini unggul dalam aspek tersebut.

Sedangkan pemainnya? Ada banyak pemain muda yang bisa digaet, misalnya Tara Basro sebagai Bawang Merah dan Acha Septriasa sebagai Bawang Putih. Ada usulan lainnya?
 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Keong Mas

Tidak seperti judulnya, kisah Keong Mas menyajikan lebih dari sekadar fabel tentang binatang. Kisah tentang gadis bernama Jambean yang hidup bersama ayah tirinya ini menghadirkan plot-plot cerita yang mengejutkan.

Meski nantinya tetap akan berakhir bahagia seperti kebanyakan cerita rakyat, Keong Mas bakal membuatmu gemas saat mengikuti alur ceritanya. Kamu akan menemukan kisah tentang kesetiaan, pengorbanan, serta pembunuhan di dalamnya. Lengkap bukan?    

Lantas apa hubungan antara keong mas dengan kisah gadis dan ayah tirinya ini? Tentu nantinya hal tersebut bisa dijadikan pemancing rasa penasaran penonton. Kalau dibeberkan di sini, keseruan yang didapat penonton akan berkurang.

Keong Mas memang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, akan tetapi detil kisahnya belum banyak yang tahu. Ini keuntungan yang akan didapat oleh produser saat nanti mengangkat kisah tersebut ke layar lebar.

3. Lutung Kasarung

Sudah pernah membaca cerita Lutung Kasarung? Cerita rakyat satu ini nih kental sekali tema politiknya. Alkisah ada dua bersaudara penerus tahta istana bernama Purbararang dan Purbasari. Sang kakak Purbararang merasa keberadaan adiknya menjadi batu sandungan untuknya dalam memperoleh tahta kekuasaan.

Oleh karenanya Purbararang meminta bantuan penyihir jahat untuk mengutuk adiknya dengan totol-totol hitam di tubuhnya. Purbasari yang terkena kutukan akhirnya diasingkan ke hutan. Ia hidup dengan ditemani para binatang di sana. Tanpa disadarinya, ada seorang kera hitam yang selalu setia menemaninya, namanya Lutung Kasarung.

Politik, sihir, dan juga roman. Tiga hal tersebut jika dipadukan dalam sebuah film akan menjadi sajian yang menarik bukan. Semuanya ada dalam cerita rakyat satu ini. Ditambah lagi ending ceritanya yang benar-benar menyiratkan keadilan dijamin membuat penonton mana pun puas.

Hanya saja, untuk menggarap cerita rakyat satu ini butuh persiapan yang matang, baik dari segi keaktingan atau teknis penggarapannya. Menghadirkan kera yang bisa berbicara serta sihir-sihir sudah pasti butuh bantuan CGI yang bagus. Jika itu tidak dapat dipenuhi, kisah Lutung Kasarung bakal terlihat seperti sinetron kelas gurem yang biasa tayang di salah satu stasiun televisi.

4. Timun Mas

Sepasang petani hidup sendiri dan mendamba seorang anak. Tanpa mereka duga sesosok raksasa berniat mengabulkan keinginan mereka. Ia memberi biji timun untuk ditanam pasangan petani itu. Biji itu akan tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang akan menemani hari-hari mereka berdua.

Namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh keduanya. Saat gadis timun itu berusia 17 tahun, ia harus diserahkan kepada sang raksasa. Syarat ini tak bisa ditolak.

Waktu pun berlalu hingga sampai di hari sang raksasa menagih janjinya. Pasangan petani itu lantas memutuskan untuk tak menyerahkan anak mereka. Maka berkejar-kejaranlah sang raksasa dan gadis timun itu.

Timun Mas adalah salah satu cerita rakyat populer dengan muatan petualangan yang seru. Dibanding dengan cerita rakyat yang lain, Timun Mas punya keunggulan dari segi petualangan yang ditawarkan.

Mengapa demikian? Sebab hampir setengah dari isi ceritanya adalah aksi kejar-kejaran antara Timun Mas hingga nantinya berakhir dengan ending yang ditunggu-tunggu. Dengan premis cerita yang asyik seperti ini, bukankah Timun Mas layak dijadikan cerita dalam film?

5. Cindelaras

Meski punya judul yang hampir sama, Cinderalas punya cerita yang jauh berbeda dengan Cinderela. Tokoh utamanya pun bukan wanita melainkan seorang pemuda dengan ayam jagonya.

Cindelaras adalah anak dari permaisuri dari Raden Putra yang diasingkan ke hutan karena fitnah dari seorang selir muda. Ia yang sejak kecil tak tahu tentang identitas ayahnya secara mengejutkan punya ayam jago yang bisa berkokok istimewa.

"Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra..." Dengan berbekal kokok ayam jagonya itu, Cindelaras pergi ke istana dan membuktikan diri bahwa dirinya adalah putra penerus tahta yang sah.

Berbeda dengan keempat cerita rakya populer sebelumnya, Cinderalas memasang sosok pemuda sebagai sentral ceritanya. Apalagi dalam ceritanya, Cinderalas dikisahkan sebagai sosok yang cakap, tampan, dan juga cerdik.

Kalau dipasang menjadi sebuah film, sudah pasti para penonton wanita yang berteriak senang bukan kepalang. Produser pun tinggal mencari aktor muda yang cocok memerankannya. Al Ghazali mungkin?

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dka)

Rekomendasi
Trending