Kamis, 16 Mei 2024

SBY: Ibunda Bersahaja, Keras Dalam Prinsip, dan Kuat Jalani Tantangan

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 21:49 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berpidato mata saat mengikuti proses pemakaman ibundanya almarhumah Siti Habibah di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Almarhumah Siti Habibah meninggal dunia dalam usia 87 tahun. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berpidato mata saat mengikuti proses pemakaman ibundanya almarhumah Siti Habibah di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Almarhumah Siti Habibah meninggal dunia dalam usia 87 tahun. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

JawaPos.com - Jenazah ibunda Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah telah dimakamkan di Blok AAI, TPU Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu (31/8). Sebelum disemayamkan, SBY sempat mengenang ibunda tercinta. SBY bercerita dirinya adalah anak tunggal ‎dari pasangan Soekotjo dan Siti Habibah. Sang ibunda adalah sosok yang sangat religius, bersahaja, dan keras dalam prinsip.

‎"Saya sebagai anak tunggal dan keluarga besar kami mengenang almarhumah adalah sosok wanita yang sangat religius. Almarhumah bersahaja, keras dalam prinsip, kuat dalam menjalani cobaan dan tantangan kehidupan, dan kuat pula dalam tirakat dan ikhtiar," ujar SBY sambil menahan tangis saat melepas kepergian ibunda di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu (31/8).

Dengan perjuangan yang berat tersebut. Maka dirinya pun belajar banyak dari sosok ibunda yang dia cintai. Termasuk juga keluarga besar cucu dan cicit dari Siti Habibah.

"Saya dan keluarga merasakan bahwa sosok dan karakter perjuangan ibunda yang memberikan semangat dan inspirasi kepada saya dan cucu almarhumah dalam mengarungi kehidupan selama ini," katanya.

Ketua Umum Partai Demokrat itu kemudian bercerita tentang sang ibunda. Siti Habibah lahir di Teras, lingkungan Pondok Pesantren Termas, Pacitan, 87 tahun lalu.

"38 tahun almarhumah tinggal di Pacitan. Kemudian hijrah ke Blitar dan tinggal di kota itu juga selama lebih kurang 38 tahun. Dan sejak 2007 lalu atau 12 tahun lalu almarhumah tinggal di kawasan Cikeas hingga akhir hayat," ungkapnya.

SBY bersama dengan keluarga telah ikhlas melepas sang ibunda tercinta. Walaupun kenyataan berat dia terima. Namun, dia yakin hal itu adalah keputusan terbaik Allah SWT.

"Oleh karena itu saya dan keluarga InsyaAllah kuat, sabar dan tabah. InsyaAllah kuat menghadapi ujian Allah," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Satuan Pelaksana TPU Tanah Kusir, Gunawan mengatakan letak makam Siti Habibah memang berdekatan dengan makam ibunda serta menantu Hatta Rajasa. "Lokasi makamnya memang kita siapkan berdekatan dengan makam Ibu dari Hatta Rajasa dan menantunya Adara Taista yang istrinya mas Rasyid Rajasa," kata Gunawan.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengatakan ibunda dari SBY tersebut meninggal di RS Mitra Keluarga Cibubur setelah menjalani perawatan. "Telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Siti Habibah, ibunda dari Bapak SBY pada hari Jumat (30/8) pukul 19.21 WIB," ujar Rachlan.

Editor: Edy Pramana

Tags

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Terkini