Jumat, 17 Mei 2024

Benarkah Ganja Merusak Kualitas Sperma? Para Penelitian Ungkap Faktanya

- Minggu, 17 Desember 2023 | 16:22 WIB
Tanaman ganja (Pixabay)
Tanaman ganja (Pixabay)

 


JawaPos.Com - Benarkah mengonsumsi ganja menjadi salah satu kebiasaan yang bisa merusak kualitas sperma?

Ya, salah satu kebiasaan yang bisa merusak kualitas sperma adalah gaya hidup yang tidak baik, dan seperti yang kita ketahui, mengonsumsi ganja adalah tindakan yang cukup merugikan banyak orang.

Tak hanya kualitas sperma, ganja juga bisa mempengaruhi berbagai kondisi kesehatan lainnya.

Dilansir dai laman Mirror, Minggu (17/12), legalisasi ganja atau marijuana yang diklaim banyak manfaat masih menjadi polemik di berbagai negara.

Belum lama ini, penelitian terbaru mengungkap bahwa ganja berpengaruh besar bagi kesuburan pria.

Melalui sebuah studi baru oleh para peneliti dari Duke University, Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat (AS), telah menemukan bahwa pria yang mengisap ganja memiliki jumlah sperma yang lebih rendah.

Baca Juga: Ammar Zoni Ditangkap untuk Ketiga Kali Terkait Narkoba, Barang Bukti 4 Paket Sabu dan 1 Paket Ganja

Tentu saja hal ini dikatakan sebagai masalah kesuburan yang mengkhawatirkan.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis sperma pria yang telah merokok ganja setidaknya setiap minggu selama enam bulan sebelumnya.

Untuk dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan marijuana dalam enam bulan terakhir, atau tidak lebih dari 10 kali pemakaian dalam hidup mereka.

Dari perbandingan tersebut, analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi Tetra Hidro Cannabinol (THC) dalam urine pria, semakin rendah jumlah sperma, dan semakin terlihat perubahan genetik pada sperma mereka.

Dr Susan Murphy yang memimpin penelitian mengatakan, berdasarkan temuan itu, para peneliti menyarankan bahwa pria harus berhenti merokok ganja setidaknya selama enam bulan sebelum mencoba membangun sebuah keluarga dan bertujuan ingin memiliki buah hati.

"Dengan tidak adanya studi definitif yang lebih besar, saran terbaik adalah menganggap perubahan ini akan terjadi di sana. Kami tidak tahu apakah akan permanen. Saya mengatakan sebagai tindakan pencegahan, berhenti menggunakan ganja setidaknya selama enam bulan sebelum ingin memiliki buah hati," katanya.

Halaman:

Editor: Novia Tri Astuti

Sumber: Mirror.co.uk

Tags

Artikel Terkait

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Terkini