Selasa, 7 Mei 2024

Ragam Jenis Anggrek Spesies Indonesia, Lokasi Asal Tanaman Menentukan Tingkat Ketahanan

- Minggu, 14 Mei 2023 | 13:30 WIB
Dendrobium bracteosum vartanii.  (PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS)
Dendrobium bracteosum vartanii. (PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS)

Anggrek asli Indonesia tersebar di berbagai pulau. Masing-masing anggrek dengan keistimewaan sendiri digemari pemula, bahkan kolektor. Tapi, perawatannya harus menyesuaikan beberapa faktor seperti lokasi asal dan tingkat kelembapan.

SIAPA PUN tidak bisa menyangkal tanaman anggrek memiliki pesona tersendiri. Seorang penghobi tanaman Lukman Allkhaqim berbagi pengalaman membudidayakan anggrek spesies Indonesia. Dia memiliki hobi tersebut sejak kelas IV SD. Bagi dia, ada ciri khas tersendiri pada tanaman anggrek spesies Indonesia meski tidak bisa diamati mendetail. Misalnya, lebih tahan terhadap iklim tropis serta tak mudah mengalami dormansi. Berbeda dengan anggrek subtropis seperti asal India yang memang membutuhkan sifat tersebut. ’’Anggrek spesies Indonesia jarang mengalami keadaan berhenti tumbuh,’’ ujarnya kepada Jawa Pos saat pameran di Tunjungan Plaza Surabaya Selasa (9/5) lalu.

Pria asal Pandaan, Jatim, itu memaparkan, anggrek spesies Indonesia tersebar di berbagai daerah. Bahkan memiliki jenis tersendiri yang hanya bisa ditemukan pada wilayah tersebut. Dia mencontohkan, anggrek Chilostita javanica yang dapat dijumpai di Jatim dan sebagian Jateng bagian utara. Memiliki keistimewaan, terutama dari jumlah populasi yang terbatas. ’’Contoh lain, anggrek hitam yang hanya ada di Kalimantan dan Sumatera. Bahkan, anggrek tersebut menjadi maskot flora Kalimantan Timur,’’ tutur dia.

Baca Juga: Daun Min-Rosemary Bantu Melindungi Tanaman Sayur

Yang membuat banyak orang menggemari anggrek spesies Indonesia adalah karakter fisiknya yang lebih unik dan jarang ditemukan. Sebut saja jenis Dendrobium bracteosum var tanii memiliki warna bunga yang berbeda dan tidak pandang musim. Mulai merah, putih, kuning, hingga ungu yang terbentuk secara alami. Begitu pula pesona anggrek ekor tikus yang hanya ada empat jenis. ’’Cukup langka juga, bahkan hampir punah. Daunnya memanjang bulat dengan bunga berbentuk bintang,’’ terangnya.

Menurut Lukman, anggrek endemik memiliki pangsa pasar tersendiri. Malah, ada pula jenis yang sempat terlupakan dan menjadi incaran banyak orang saat ini. Yaitu, anggrek dasi yang kembali melejit setelah menjadi juara I pada suatu perlombaan tanaman tahun lalu. Para kolektor bakal mengoleksi berbagai jenis, mulai yang murah hingga mahal. Lukman menyebutkan, semakin cantik dan sulit dirawat, semakin mahal anggrek tersebut. ’’Yang biasanya dicari kolektor itu keunikan dan kelangkaan. Kalau pemula, mereka melihat dari harga anggrek,’’ paparnya.

Karena populasi yang terbatas, Lukman menyarankan penghobi membeli melalui nursery anggrek. Bukan melalui hunter yang langsung mengambil tanaman dari habitat aslinya. Menurut dia, nursery akan memperbanyak dan merawat tanaman itu terlebih dahulu. Meski tak langsung dari hutan, spesiesnya tetap asli endemik Indonesia. ’’Tidak semua pembeli bisa melakukan adaptasi tanaman yang langsung berasal dari hutan,’’ jelas pria 21 tahun tersebut.

PERAWATAN KHUSUS: Lukman, salah seorang pembudi daya anggrek, menyirampkan sedikit air ke dendrobium bracteosum var tanii saat ada pameran di Tunjungan Plaza Kamis (11/5). (PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS)

Perawatan anggrek tidak bisa sembarangan. Penghobi juga harus tahu jenis anggrek berdasar media tanamnya. Lokasi asal anggrek endemik turut berpengaruh terhadap ketahanannya. Penghobi harus memperhatikan tingkat elevasi saat hendak menanam anggrek di lokasi lain. Yaitu, kurang dan tidak lebih dari 500 mdpl dari habitatnya. Sebab, suhu dan kelembapan sangat berpengaruh terhadap daya tahan tanaman tersebut. Tapi, ada juga spesies yang lebih kuat seperti anggrek selop atau Paphiopedilum glaucophyllum. ’’Berasal dari lereng Gunung Semeru, tapi juga bisa ditanam di Surabaya,’’ ungkap pemilik LNE Plantae itu.

Baca Juga: Kenali Karakter Tanaman, Usir Hama dengan Daun Min

Bagaimana dengan pemula? Dia menyarankan agar memilih anggrek endemik di wilayah masing-masing karena tidak terlalu membutuhkan proses mengadaptasikan. Jangan lupa, anggrek lebih cocok diletakkan di luar ruangan karena membutuhkan aliran udara yang baik. Kebanyakan pemula lebih sering menjadikan pajangan dalam ruangan. Padahal, hal tersebut tidaklah terlalu baik. ’’Jadi, anggrek dataran tinggi dan rendah itu berbeda karakternya. Ada yang cocok dan tidak bagi pemula,’’ terang dia.

Secara umum, Lukman menjelaskan perawatan anggrek endemik. Penyiraman tidak boleh terlalu menggenang serta harus dilengkapi pot berlubang. Dengan tujuan, menghindari kebusukan. Penyiraman cukup dilakukan satu kali dalam dua hari. Begitu pula pemupukan, harus menyesuaikan dengan umur tanaman itu. Apakah sedang dalam masa saddling, remaja, atau dewasa.

Perihal harga, Lukman memerinci anggrek endemik paling murah Rp 25 ribu lokal Jawa dan Rp 50 ribu dari luar Jawa. Sementara itu, yang termahal bisa mencapai puluhan juta rupiah menyesuaikan ukuran tanaman tersebut. Menurut dia, harga anggrek relatif stabil dan sangat cocok sebagai sarana investasi jika termasuk spesies langka. (dho/c7/ai)

Paphiopedilum glaucophyllum. (PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS)

Editor: Ilham Safutra

Tags

Artikel Terkait

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Terkini

Top Up Genshin Murah? Lapakgaming Solusinya

Kamis, 18 April 2024 | 17:45 WIB