Cerita Rakyat Bali: Seni Tari Bali Legong Memiliki Legenda, Asal-Usul, Perkembangan, dan Makna Penuh Filosofi

- Rabu, 24 Januari 2024 | 18:36 WIB
Tari legong yang berasal dari Bali (dpdaspphamibali.org)
Tari legong yang berasal dari Bali (dpdaspphamibali.org)

Ihwal.id - Tari legong merupakan salah satu kesenian dari Pulau Bali yang biasanya dimainkan oleh dua orang penari memiliki legenda, perkembangan, dan mengandung makna yang penuh filosofi.

Menjadi salah satu tarian klasik Bali yang paling terkenal di Indonesia, Tari legong ini berasal dari daerah Ubud, Bali, dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-15.

Pertunjukan Tari legong biasanya hanya ditampilkan pada acara Kerajaan pada zaman Raja-Raja Bali terdahulu.

Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa: Legenda dan Asal-usul Aul Makhluk Mitologi Berwujud Manusia Serigala

Namun, pada zaman sekarang tari legong dapat disaksikan pada perayaan umum.

Gerakan tarinya sangat anggun dan gemulai, dan diiringi oleh musik gamelan yang khas. Tari legong telah dikenal oleh banyak orang, bahkan tari legong telah diakui oleh UNESCO.

Pada tanggal 12 Juni 2016, tari legong telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Baca Juga: Cerita Rakyat, Legenda dan Asal-usul Bledug Kuwu Grobogan Jawa Tengah, Kisah Perjuangan Joko Linglung dan Aji Saka

Selain itu, UNESCO memberikan penyamatan penghargaan pertama Three Genne Traditional Dance In Bali.

Dibalik terkenalnya tari legong ternyata menyimpan sejarah, asal - usul, dan makna yang memiliki filosofi. Berikut sejarah, asal-usul, dan maknanya:

1. Legenda dan Asal-Usul

Mengutip dari “Sejarah Tari Legong Bali” terbitan ISI Denpasar, Babad Dalem Sukawati menyatakan bahwa tari legong diciptakan berdasarkan mimpi dari I Dewa Agung Made Karna, Raja Sukawati (1755 - 1825).

Pada saat Raja Sukawati tersebut sedang melakukan meditasi atau bertapa di Pura Jogan Agung di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, ia bermimpi melihat bidadari menari di surga .

Mereka menari dengan mengenakan hiasan kepala berwarna emas dan terbuat dari emas.

Halaman:

Editor: Ahmad Rifai Alamsah

Sumber: isi-dps.ac.id, Pesona Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X