5 Fakta Menarik Serial Ultraman Nexus, Bukan Tontonan Anak Kecil?
Intinya Sih...
- Ultraman Nexus memiliki tema cerita yang lebih gelap dan dewasa, dengan pertarungan hampir seluruhnya dilakukan di malam hari.
- Serial ini mendapat kritikan dari orang tua karena tidak sesuai untuk anak kecil, sehingga ratingnya turun dan jumlah episode terbilang sedikit.
- Evolusi dan deunamist Ultraman Nexus berbeda dari serial Ultraman lainnya, dengan tokoh utama yang tidak langsung bisa berubah menjadi Ultraman.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ultraman merupakan serial pahlawan raksasa cahaya yang melindungi bumi dari serangan monster. Ultraman sendiri sudah ada sejak tahun 1966. Hingga saat ini telah banyak serial Ultraman dengan berbagai tema. Salah satu Ultraman yang paling dikenal kalangan fans adalah Ultraman Nexus yang tayang pada tahun 2004. Berikut fakta menarik yang mungkin tidak kamu ketahui terkait serial Ultraman Nexus.
1. Cerita terlalu 'dark' untuk anak kecil
Ultra N Project mengusung konsep tema baru dalam serial Ultraman. Nexus menjadi sebuah percobaan dengan tema cerita yang lebih dark dibandingkan tema biasanya. Hampir semua episode pertarungannya dilakukan di malam hari dengan berbagai space beast (sebutan untuk monster di Ultraman Nexus). Tidak jarang anak kecil juga ikut terlibat menjadi korban depresi bahkan terbunuh akibat space beast.
Memang tema cerita dark serial ini lebih ditujukan kepada audiens yang lebih dewasa. Namun banyak kritikan dari orang tua di Jepang saat penayangannya tidak seperti Ultraman umumnya untuk anak kecil mengakibatkan rating serial ini anjlok.
2. Terpaksa melakukan pemangkasan episode
Jika dibandingkan dengan beberapa pendahulunya, jumlah episode Ultraman Nexus bisa terbilang paling sedikit. Lantaran jumlah episode umumnya Ultraman berjumlah 50-an episode, sedangkan Nexus terpaksa berhenti pada episode 37.
Turunnya rating pada Ultraman Nexus dan Tsuburaya selaku rumah produksi juga sedang menempuh jalur hukum saat itu mengakibatkan serial Ultraman Nexus tidak dilanjutkan lagi.
3. Konsep evolusi dan deunamist
Editor’s picks
Ultraman Nexus bisa dibilang memiliki keunikan sendiri dengan evolusi dan deunamist. Evolusi ini berkaitan dengan form Nexus yang memiliki beberapa tahapan dari yang terlemah hingga yang terkuat. Evolusinya dimulai dari The Next Anphans, The Next, Nexus Anphans, Nexus Junis Red, Nexus Junis Blue, dan yang terakhir Noa.
Jika serial Ultraman lain memberikan definisi host/human form pada manusia yang menjadi Ultraman, berbeda di Nexus. Serial ini memiliki beberapa orang yang bisa berubah menjadi Ultraman dengan sebutan deunamist.
Baca Juga: 9 Fakta Takeshi Tsuruno, Pemeran Shin Asuka di Ultraman Dyna
4. Tokoh utama bukan Ultraman di awal
Tsuburaya selalu membuat serial yang tokoh utama sudah dipastikan bisa berubah menjadi Ultraman sejak awal episode. Namun hal ini tidak berlaku di Ultraman Nexus, karena Kazuki Komon sebagai tokoh utama dilindungi Himeya Jun sebagai Ultraman Nexus di episode awal. Justru Komon hanya beraksi di akhir episode karena terpilih menjadi deunamist Ultraman Noa yang terkuat.
5. Opening song tidak menyebutkan kata Ultraman
Jika kamu sering mendengar opening song Ultraman, sudah pasti tahu ciri khas lirik lagunya dengan menyebutkan nama Ultraman. Lagi-lagi Ultraman Nexus mengubah tradisi dengan dua opening song yaitu Eiyuu dan Aoi Kajitsu yang tidak ada menyebutkan kata Ultraman maupun Nexus.
Walaupun begitu, kedua opening song Nexus tersebut tetap disukai banyak fans. Selain nadanya yang membawa semangat, setiap lirik lagunya memiliki makna yang mendalam.
Itu tadi beberapa fakta menarik serial Ultraman Nexus. Dari semua fakta di atas, yang mana baru kamu ketahui?
Baca Juga: 7 Serial Klasik Mirip Ultraman, Nostalgia yang Sayang Dilupakan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.