Entah kebetulan atau tidak, huruf 'o' sering dikait-kaitkan dengan nama presiden Republik Indonesia. Ya, dari rentetan sejarah, kebanyakan orang-orang yang pernah memimpin negeri ini memang memiliki huruf 'o' pada namanya. Entah di tengah nama, atau di belakang.
Tetapi oleh sejumlah pihak, fenomena ini acap dikait-kaitkan dengan sejumlah kepercayaan. Seperti syarat seorang presiden bisa memimpin Indonesia dengan rentang waktu lama, yakni memiliki huruf 'o' di namanya.
Baca Juga: Desainnya konyol, maaf Malaysia belum bisa tandingi senjata buatan RI
Semakin banyak jumlah 'o' yang tertera pada namanya, makin panjang pula usia jabatannya. Begitulah kira-kira mitos berkembang oleh sebagian kalangan.
Sebagai contoh, sang proklamator RI Soekarno, lalu Soeharto, kemudian Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
Sementara presiden lain, seperti BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Megawati, satu periode pun tak tuntas.
Walau tentu tak masuk diakal, tetapi sejumlah pihak mencocokologi fenomena mitos ini. Seperti yang diungkap ulama muda, Kiai Qusyairi A. Zaini, seperti disitat media lokal Madura, tahun lalu.
