Senin, Mei 6, 2024
BerandaArtikelKisah Hidup KH Ahmad Dahlan, Pendiri Organisasi Muhammadiyah

Kisah Hidup KH Ahmad Dahlan, Pendiri Organisasi Muhammadiyah

Kisah hidup KH Ahmad Dahlan sangat populer di organisasi Muhammadiyah. Hal ini karena tokoh pahlawan nasional tersebut jadi penggagas lahirnya organisasi ini. Bisa kita bilang bahwa tanpa jasanya, maka tidak akan ada organisasi Muhammadiyah.

Baca Juga: Milad Muhammadiyah 18 November, Inilah Sejarah Kelahirannya

Pada dasarnya, Muhammadiyah sendiri adalah organisasi Islam modern pertama di Hindia Belanda. Tentu bukan perjalanan yang mudah baginya untuk menggagas organisasi tersebut. Karena hal itu, namanya tertuang secara jelas dalam sejarah Indonesia.

Kisah Hidup KH Ahmad Dahlan Penuh Inspiratif

Sosok pahlawan nasional ini sebenarnya masih termasuk keluarga Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karena hal itu, hidupnya serba berkecukupan.

Selain itu, ia juga memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, terutama di bidang agama Islam. Bahkan di dalam sejarah Indonesia, tercatat bahwa ia pernah menuntut ilmu sampai di tanah Haramaian.

Dengan background pendidikan yang baik, ia ternyata juga terkenal sebagai pelopor gerakan purfikasi. Gerakan tersebut berkaitan erat dengan pembaruan di dalam dunia keislaman. Gagasan ini ia dapatkan saat menimba ilmu di Timur Tengah.

Profil Singkat

Dengan nama kecil Muhammad Darwis, kisah hidup ulama besar KH Ahmad Dahlan ini bermula pada tanggal 1 Agustus 1868. Ia lahir di Kauman Yogyakarta.

Kemudian untuk wafatnya pada tanggal 23 Februari 1923. Kala itu usianya 54 tahun. Tempat peristirahatan terakhirnya ada di Makam Karangkajen Yogyakarta.

Di keluarganya, ia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Haji Abu Bakar. Lalu untuk ibunya ialah Siti Aminah.

Kedua orang tuanya merupakan orang berpengaruh pada masanya. Karena hal itu, namanya sudah populer sejak lahir.

Apalagi dalam kisah hidup KH Ahmad Dahlan, ia juga termasuk keturunan kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim. Tidak lain sosok tersebut adalah orang terkemuka di antara Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Penjelasan seputar profil singkatnya ini sendiri juga ada di dalam buku yang judulnya profil Satu Abad Muhammadiyah. Bahkan ada keterangan pula bahwa ayahnya adalah imam khotib Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Lalu ibunya ialah Putri H Ibrahim dengan jabatan sebagai penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Perjalanan Mendalami Ilmu Agama Islam

Saat usianya menginjak 15 tahun, ia melakukan perjalanan spiritual dengan pergi haji ke Mekah. Bukan hanya haji, melainkan ia juga tinggal di kota tersebut hingga 5 tahun.

Baca Juga: Sejarah Perempuan Muhammadiyah, Pernah Menerbitkan Majalah dan Berideologi Universal

Selama berada di Mekah, ia mulai menekuni ajaran agama Islam. Dalam belajar, ia berlandaskan pemikiran pembaharu di agama Islam. Mulai dari Muhammad Abduh, Ibnu Taimiyah, Al-afghani, sampai dengan Rasyid Ridha.

Saat hidup di Mekah, KH Ahmad Dahlan juga memiliki kisah dalam menuntut ilmu agama Islam tradisional. Dalam belajar ilmu agama Islam di Mekah, ternyata tengah populer pengaruh wahabiyah.

Sebutan tersebut condong kepada kelompok atau seseorang yang mengikuti paham Muhammad bin Abdil Wahhab. Hal ini ada di Majalah Suara Muhammadiyah dengan edisi 8 Mei 2017 berdasar penjelasan Haedar Nashir.

Lalu ketika kembali ke kampung halamannya, ia mengubah namanya jadi Ahmad Dahlan. Tepatnya hal tersebut terjadi pada tahun 1888. Terlepas dari hal itu, sebenarnya ia sudah mendapatkan pendidikan Islam karena tinggal di lingkungan pesantren semenjak kecil.

Pendiri Organisasi Muhammadiyah

Dalam kisah hidup yang inspiratif, KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta. Akan tetapi, Muhammadiyah seringkali dikait-kaitkan dengan wahabiyah atau wahabi. Padahal tidak sama sekali.

Melalui buku Haedar Nashir yang judulnya Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, terungkap jelas bahwa organisasi ini adalah gerakan sosial yang memiliki banyak kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, serta aktivitas sosial lainnya.

Kegiatan tersebut melibatkan unsur keagamaan. Di kalangan luas, organisasi Muhammadiyah juga terkenal sebagai organisasi dengan aliran pembaharuan atau tajdid.

Pesan Moral dari Perjuangan KH Ahmad Dahlan

Perjuangannya dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah maupun menimba ilmu agama Islam jelas inspiratif. Ada banyak pesan moral yang bisa diambil.

Salah satunya yakni rajinlah dalam menuntut ilmu. Hal ini karena ilmu tersebut tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, namun juga orang lain atau bahkan masyarakat luas.

Baca Juga: Kiai AR Fachruddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang Pluralis

Dari uraian di atas, umat muslim bisa mengetahui bagaimana kisah hidup KH Ahmad Dahlan. Pendiri organisasi Muhammadiyah ini selalu rajin dalam menimba ilmu agama Islam. Umat muslim juga bisa mencontoh perbuatan baik tersebut. (R10/HR-Online)

Cek berita dan artikel lainnya di Google News