Jumat, Mei 17, 2024
BerandaBerita TerbaruWarna Asli Matahari Ternyata Bukan Kuning Maupun Merah

Warna Asli Matahari Ternyata Bukan Kuning Maupun Merah

Warna asli Matahari ternyata banyak yang salah mengartikan. Warna asli pada Matahari sebenarnya bukan kuning. Matahari bukan seperti apa yang selama ini kita pikirkan.

Sejak kecil mungkin kita sudah belajar memilih warna kuning atau jingga untuk menggambar Matahari. Hal tersebut karena memang ada banyak ilustrasi yang menggambarkannya demikian.

Akan tetapi, sebenarnya bintang pusat Tata Surya tersebut tidak memiliki warna kuning, jingga, atau bahkan merah. Akan tetapi, Matahari memiliki gabungan semua warna.

Baca Juga: Gerhana Matahari Ring of Fire, Fenomena Alam yang Langka

Bintang Tata Surya ini memiliki cahaya di dalam spektrum warna yang semuanya saling berkesinambungan.

Warna Asli Matahari Ternyata Ini

Matahari merupakan bintang utama Tata Surya. Ini membuat Matahari menjadi sumber energi utama untuk planet di sekitarnya, termasuk Bumi.

Pada setiap ilustrasi, lukisan, dan sebagainya, Matahari kerap terlihat dengan warna kuning yang cerah dan bercahaya. Bahkan ada juga yang menggambarnya warna jingga hingga merah.

Hal tersebut alhasil membuat cukup banyak orang percaya. Padahal, Matahari ini sebenarnya tidak memiliki warna seperti di dalam berbagai ilustrasi tersebut.

Melansir dari NASA, persepsi manusia terhadap warna itu mendapat pengaruh dari panjangnya gelombang cahaya yang terpancar, intensitas cahaya, dan faktor lingkungan.

Kemampuan dan keterbatasan mata juga berpengaruh dalam mengumpulkan cahaya, terakhir tentu saja faktor otak.

Matahari Berwarna Putih

Faktanya, dari luar angkasa Matahari akan terlihat memiliki warna putih. Hal ini sudah terbukti di beberapa penelitian.

Meski Matahari memiliki pancaran paling kuat pada bagian spektrum hijau, tetapi bintang ini juga memancarkan semua warna yang terlihat dengan kuat.

Matahari bisa memancarkan warna seperti merah hingga biru (400 nm dan 600 nm).

Mata manusia sendiri memiliki total tiga reseptor sel kerucut warna yang melaporkan ke otak bahwa dari setiap reseptor warna tersebut benar-benar jenuh dengan warna signifikan, diterima pada panjang gelombang keseluruhan.

Baca Juga: Gerhana Matahari Phobos Jadi Fenomena Langka di Planet Mars

Otak kemudian akan mengintegrasikan sinyal tersebut ke dalam warna putih. Itulah kenapa, warna asli Matahari akan tampak putih di mata.

Warna tersebut akan berbeda jika kita melihatnya dari Bumi. Keberadaan atmosfer berperan penting dalam warna Matahari yang terlihat.

Semua panjang gelombang cahaya tampak yang melewati lapisan atmosfer akan semakin melemah sehingga cahaya yang sampai ke mata tidak akan langsung memenuhi reseptor kerucut.

Hal ini pada akhirnya memungkinkan otak untuk mempersepsikan warna dari gambar dengan sedikit warna biru dan kuning.

Alasan Matahari Terlihat Kuning

Anda sudah mengetahui warna asli Matahari. Akan tetapi, bagaimana bisa Matahari terlihat memiliki warna kuning dari Bumi?

Setiap warna yang ada di dalam spektrum Matahari akan memiliki panjang gelombang berbeda. Salah satu ujungnya adalah berwarna merah dengan panjang gelombang yang terpanjang.

Kemudian, warna akan memendek di dalam panjang gelombang dan turun dari warna merah ke jingga, hijau, biru, nila, dan akhirnya ke ungu.

Foton atau partikel elementer pada warna di dalam panjang gelombang yang lebih pendek akan tampak menyebar dan tidak beraturan di atmosfer daripada gelombang yang lebih panjang.

Di ruang angkasa, cahaya akan bergerak tanpa hambatan dan tidak ada yang mendistorsi foton. Matahari akhirnya menjadi bola cahaya putih, yang merupakan warna aslinya.

Namun, hal itu akan berbeda ketika sinar Matahari melewati atmosfer Bumi. Molekul di udara akan mendistorsi panjang gelombang lebih pendek lagi dengan foton.

Akhirnya, warna pada spektrum dengan gelombang yang lebih panjang akan mencapai mata manusia di Bumi dengan mudah.

Warna Merah pada Matahari Terbenam

Ada juga yang mengira warna asli Matahari merah karena itu yang terlihat saat terbenam. Hal ini sebenarnya terjadi karena Matahari berada di titik terdekat dengan cakrawala.

Baca Juga: Atmosfer Matahari Retak, Terdapat Lubang Korona

Akhirnya, Matahari akan melewati lebih banyak molekul atmosfer. Terjadilah distorsi warna kebiruan yang lebih besar sehingga warna merah dan jingga di dalam gelombang lebih panjang akhirnya mendominasi Matahari.

Bahkan, fenomena tersebut memiliki nama Hamburan Rayleigh. Ini merupakan nama dari fisikawan Inggris di abad ke-19 Lord Rayleigh.

Jadi, sebenarnya warna asli Matahari ini tidak seperti yang selama ini kita bayangkan. Matahari memiliki warna putih jika terlihat dari luar angkasa dan berubah karena memasuki atmosfer. (R10/HR-Online)

Cek berita dan artikel lainnya di Google News