Hati-Hati, Ini 5 Penyakit yang Ditularkan oleh Tikus

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Juni 2023

“Ada alasan mengapa penting sekali untuk menjaga rumah tetap bersih dari hewan pengerat seperti tikus. Sebab, hewan ini dapat membawa berbagai penyakit ke manusia, seperti leptospirosis, murine tifus, dan rat bite fever.”

Hati-Hati, Ini 5 Penyakit yang Ditularkan oleh TikusHati-Hati, Ini 5 Penyakit yang Ditularkan oleh Tikus

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya kotor, tikus juga dikenal sebagai hewan pembawa banyak penyakit. Penyakit ini dapat menular ke manusia secara langsung melalui berbagai media penularan. Misalnya, kontak langsung dengan kotoran dan urine tikus, memakan makanan yang terkontaminasi air liur tikus, dan tergigit tikus.

Hewan pengerat ini juga dapat membawa kutu atau tungau, yang berperan sebagai vektor penyebaran penyakit antara manusia dengan hewan. 

Nah, lantas apa saja penyakit yang ditularkan oleh tikus yang perlu kita waspadai?

Berbagai Macam Penyakit yang Ditularkan oleh Tikus

Tikus hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan tempat sampah. Karena itulah hewan ini dapat membawa banyak penyakit. Apalagi jika berkembang di dalam rumah, risiko kamu terkena penyakit yang ditularkan oleh tikus akan lebih besar. 

Berikut ini beberapa penyakit tersebut, yaitu:

1. Hantavirus pulmonary syndrome

Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) merupakan penyakit yang menyerang pernapasan dan terkadang dapat berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi hantavirus. Kasus infeksi hantavirus sering terjadi di daerah pedesaan dimana hutan, ladang, dan peternakan masih umum ditemukan.

Habitat semacam ini sangat cocok untuk tikus berkembang. Selain itu, area di sekitar rumah atau gudang juga merupakan tempat umum dimana manusia terinfeksi. 

Gejala awal HPS meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, mual dan muntah, dan sesak napas yang disebabkan karena cairan yang mengisi paru-paru.

2. Hemorrhagic fever with renal syndrome

Selain HPS, hantavirus juga dapat menyebabkan hemorrhagic fever with renal syndrome atau HFRS. Gejala HFRS biasanya berkembang dalam satu hingga dua minggu setelah terinfeksi.

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, gejalanya mungkin membutuhkan waktu hingga delapan minggu untuk berkembang.

Gejala awal HFRS bisa muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan sakit kepala hebat, sakit punggung dan perut, demam, mual, dan penglihatan kabur. Terkadang pengidapnya juga mengalami ruam atau kemerahan pada mata. 

Pada tahap selanjutnya, gejala yang muncul bisa lebih parah meliputi tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kelebihan cairan.

3. Leptospirosis

Leptospirosis juga salah satu penyakit yang ditularkan oleh tikus akibat infeksi bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi, yang mengkontaminasi air atau tanah.

Sementara itu penularannya bisa melalui kulit, selaput lendir, atau bahkan ketika kamu tidak sengaja meminum air yang terinfeksi.

Karena itulah penyakit ini lebih mudah menyebar di musim hujan khususnya di daerah rawan banjir. Ciri-ciri leptospirosis antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, penyakit kuning pada kulit dan mata, sakit perut, muntah, dan ruam. 

Jika tidak segera diobati, leptospirosis bisa mengarah pada kerusakan ginjal atau meningitis. Untuk tahu cara pengobatannya kamu bisa kunjungi artikel ini, “Pilihan Pengobatan Untuk Mengatasi Leptospirosis.”

4. Murine tifus

Penyakit yang ditularkan oleh tikus selanjutnya yaitu murine tifus. Penyakit ini disebarkan ke manusia melalui kutu yang hidup pada hewan pengerat. Biasanya gejala baru mulai muncul tujuh hingga empat belas hari setelah terinfeksi. 

Gejala murine tifus juga tidak jauh berbeda dari penyakit yang ditularkan oleh tikus lainnya, yaitu demam, sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, mual dan muntah, dan sakit perut. Meskipun penyakit ini umumnya berlangsung tidak lebih dari dua minggu, tetapi tanpa pengobatan yang tepat, maka komplikasi akan sangat mungkin terjadi.

5. Rat bite fever

Rat bite fever merupakan penyakit yang terjadi akibat dua bakteri berbeda yaitu, streptobacillus moniliformis dan spirillum minus. Umumnya, bakteri Spirillum minus ini lebih sering terdapat di wilayah Asia. 

Media penyebarannya bisa bermacam-macam. Misalnya, makanan yang terkontaminasi oleh urine atau kotoran, cakaran atau gigitan dari tikus yang terinfeksi, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi bakteri. 

Tanpa diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, rat bite fever dapat menyebabkan penyakit parah dan bahkan kematian. Karena itu kamu harus mengetahui gejalanya lebih awal, antara lain demam, muntah, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan sendi, dan ruam.

Itulah berbagai macam penyakit yang ditularkan oleh tikus. Karena gejalanya cenderung mirip antara satu dengan yang lain, maka tidak ada salahnya untuk segera konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, begitu kamu merasakan gejalanya. Yuk download Halodoc sekarang untuk deteksi penyakit lebih dini.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2023. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).
CDC. Diakses pada 2023. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
CDC. Diakses pada 2023. Leptospirosis.
Healthline. Diakses pada 2023. How Mouse Poop Can Make You Sick (and Tips for Prevention).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan