Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pesan Moral Cerita Si Kancil dan Buaya Singkat, Cerdik namun Penuh Tipu Daya

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Selasa, 29 Nov 2022 21:00 WIB

Kancil dan buaya
Kancil dan buaya/ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda

Apakah Bunda sering membacakan buku atau cerita pada Si Kecil? Jenis cerita apa yang menjadi favorit mereka?

Dongeng anak yang hampir disukai oleh anak-anak ialah jenis cerita fabel. Dongeng fabel adalah jenis cerita yang menggambarkan mengenai watak manusia yang karakternya diperankan oleh para hewan.

Para orang tua seringkali membacakan cerita fabel kepada anak mereka karena sarat akan pesan moral dan ceritanya yang menghibur. Salah satu yang pastinya sudah tidak asing adalah dongeng fabel terkenal yaitu cerita Si Kancil dan Buaya. Banyak nilai-nilai kebaikan dari pesan moral cerita Si Kancil dan Buaya yang dapat Bunda tanamkan sejak dini kepada Si Kecil. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut cerita lengkap dari dongeng si kancil dan buaya beserta nilai instrinsik dan pesan moralnya. 

Si kancil yang cerdik sedang berjalan-jalan di hutan

Pada musim kemarau panjang, tumbuhan yang menjadi makanan bagi para hewan di hutan banyak yang mati dan mengering. Makanan seperti rumput dan buah-buahan pun juga sulit didapatkan. 

Sudah berhari-hari si kancil berjalan-jalan di hutan untuk mendapatkan sumber makanan baru. Namun selama itu pula, ia hanya menemukan rumput-rumputan kering yang terpaksa dimakannya. 

Sepanjang perjalanan, ia melamunkan padang rumput yang subur dan di tengah-tengahnya terdapat kolam jernih yang membuatnya dapat minum dengan puas. Hal tersebut lantas membuat kancil merasa semakin lapar dan tiba-tiba membuatnya teringat sesuatu.

Banner 20 Dongeng Anak

Kancil pun Mulai Merasa Lapar

Kancil berjalan menuju ke arah sungai, kali ini langkahnya lebih cepat. Saat tiba di tepi sungai, ia melihat rumput di sana sudah habis disantap oleh hewan lain. Buah-buahan pun tidak ada lagi yang tersisa. 

“Ternyata aku terlambat. Hewan-hewan lain sudah datang kemari dan menghabiskan semua makanan yang ada di sini.” gumam kancil sedih. 

Namun karena lapar, kancil akhirnya melahap sisa-sisa rumput yang ada disana. Ketika hendak menyantap, tiba-tiba matanya tertuju ke arah seberang sungai. Matanya membelalak dan hatinya sontak merasa senang.

“Asyik! Aku bisa berpesta! Namun, bagaimana caranya aku bisa ke sana?” pikir kancil. 

Awal Kisah Si Kancil Bertemu dengan Buaya

Ternyata, sejak kancil tiba di tepi sungai ada seekor buaya yang mengamatinya diam-diam. Kancil yang terlalu serius memikirkan caranya agar sampai ke seberang sungai, sontak terkejut saat buaya langsung membuka moncongnya dan siap melahapnya. 

Kancil yang sigap mampu menghindar dengan mundur beberapa langkah. 

Ia semakin berpikir keras bagaimana caranya agar bisa selamat dari terkaman buaya dan mampu menyeberangi sungai menuju padang rumput subur yang dilihatnya tadi. 

Tak butuh waktu lama, kancil mendapatkan ide cerdik. 

“Wahai buaya, apakah kau tidak kasihan padaku? Aku belum makan sejak kemarin. Jika kau ingin menjadikanku santapanmu, aku rela menyerahkan diri. Namun izinkanlah aku untuk makan terlebih  dahulu. Bukankah jika aku sudah makan maka nanti dagingku akan lebih banyak?” kata kancil memelas. 

“Kau tidak sedang mengerjaiku kan, Kancil?” tanya buaya tidak percaya dengan rencana kancil. 

“Bukan begitu buaya, kau jangan khawatir. Saat ini tubuhku terlalu kurus. Jika aku makan terlebih dahulu di padang rumput di seberang sungai maka tubuhku akan menggemuk. Nantinya kau bisa membagi dagingku dengan teman-temanmu yang lain.” kata kancil. 

“Namun bagaimana caraku membawamu ke seberang sana? Aku tidak akan kuat menggendongmu sendiri.” ujar buaya. 

“Bukankah nanti akan memakanku bersama dengan kawan-kawanmu? Kalau begitu, panggillah mereka. Minta mereka berjajar dari sini hingga ke seberang sungai.” pinta kancil. 

“Untuk apa hal itu?” tanya buaya lagi. 

Kancil lalu menjelaskan. “Aku perlu tahu berapa banyak buaya yang akan memakanku. Jadi di sana, aku akan memakan rumput sebanyak itu pula. Kalau aku makan terlalu sedikit, maka ada kawan-kawanmu yang tidak kebagian dagingku.” jelas kancil.

Akhir Cerita Si Kancil dan Buaya

Buaya mulai terpengaruh dengan rencana kancil. Ia pun segera memanggil teman-temannya. Tak berapa lama kemudian, mulailah bermunculan teman-teman dari buaya dan mereka kemudian membentuk barisan hingga ke seberang sungai. 

“Kami sudah siap. Silakan mulai menghitung!” teriak buaya. 

Dengan gembira, kancil mulai melangkahkan kakinya di atas punggung para buaya yang berjajar bagaikan membentuk sebuah jembatan. 

Kancil pun menghitung sampai pada buaya terakhir. 

Ketika sudah sampai di seberang, kancil langsung melompat ke darat. Ia langsung memanjat tanah berbukit tidak jauh dari sana.

“Teman-teman semua, terima kasih atas jasa kalian membantuku menyeberang hingga ke tempat ini! Setelah aku lihat-lihat, ternyata makanan di tempat ini sangat banyak. Jadi aku memutuskan untuk menetap disini dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga kalian tidak perlu repot-repot menunggu!” teriak kancil disertai tawa terbahak-bahak. 

Mendengar hal tersebut, para buaya sontak merasa kesal dan marah karena ditipu oleh kancil. 

Namun, karena kancil berada di atas bukit dan berlari jauh, mereka tidak bisa mengejarnya. 

Cerita berakhir dengan kancil yang akhirnya bisa menikmati makanan di padang rumput seberang sungai. Sementara buaya yang kesal tidak dapat menikmati santapan daging kancil karena telah ditipu. 

Ringkasan Singkat Cerita Si Kancil dan Buaya

Kancil yang kelaparan karena tidak ada lagi makanan tersisa di dalam hutan akibat musim kemarau berkepanjangan pada akhirnya mendapatkan makanan di padang rumput seberang sungai. Ia memanfaatkannya kecerdikannya untuk mengelabui buaya dan teman-temannya.

Kancil meminta mereka untuk berbaris rapi membentuk sebuah jembatan hingga ke tepian sungai di padang rumput. Buaya yang mudah ditipu termakan bujuk rayuan kancil tersebut yang mengaku akan memberikan dagingnya. 

Banyak pesan dari cerita si kancil dan buaya yang Bunda dapatkan untuk ajarkan kepada Si Kecil.

Pesan Moral Cerita Si Kancil dan Buaya

Cerita si kancil dan buaya mengajarkan banyak pesan moral. Sepertinya halnya kancil, kita juga memiliki kecerdikan sebagai manusia. Namun, pertanyaannya apakah kecerdikan tersebut akan digunakan untuk hal baik atau justru memanfaatkannya untuk sesuatu yang buruk misalnya mengelabui orang lain? 

Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil, bahwasanya kecerdikan yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal baik dan tidak merugikan orang lain. Selain itu, janganlah kita seperti buaya yang mudah tertipu dan terhasut sesuatu hanya demi nafsu semata. Pada akhirnya, kita sebagai sesama makhluk hidup  harus saling tolong menolong dan tidak memanfaatkan kekurangan setiap orang untuk keuntungan pribadi. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak dongeng lainnya dalam video di bawah ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT