Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perkembangan Menakjubkan Bayi Baru Lahir, Ukuran Tubuh hingga Refleks Tubuhnya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 18 Aug 2022 19:25 WIB

Ilustrasi doa kelahiran anak dalam Islam
Ilustrasi Bayi Baru Lahir/Foto: Getty Images/iStockphoto/Amorn Suriyan
Jakarta -

Bunda baru saja dikaruniai seorang anak, ya? Meskipun Bunda dan keluarga sedang diliput kebahagiaan, jangan sampai lupa dengan hal-hal penting menyangkut perkembangan Si Kecil, ya.

Di hari pertama bayi lahir ke dunia, dokter akan mencatat keadaan fisiknya. Mulai dari berat badan bayi, panjang tumbuh, hingga ukuran kepalanya.

Bayi yang lahir dengan baik umumnya memiliki tubuh yang sehat. Sementara itu, mereka yang mengalami pertumbuhan yang buruk bisa jadi menandakan bayi mengalami masalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Telapak Kaki Bayi

Ukuran bayi baru lahir

Mengutip dari laman Kids Health, bayi baru lahir datang dalam berbagai ukuran yang sehat. Sebagian besar bayi yang baru lahir pada usia 37 hingga 40 minggu akan memiliki berat sekitar 5 pon 8 ons atau sekitar 2,5 kg dan 8 pon 13 ons atau sekitar 3,9 kg.

Bayi yang lahir dengan berat lebih ringan atau lebih berat dari rata-rata biasanya baik-baik saja. Tetapi, bayi mungkin akan mendapatkan perhatian ekstra dari dokter dan perawat setelah melahirkan untuk memastikan tidak ada masalah.

Selain waktu kelahiran yang jauh lebih lambat, ada pula faktor lain yang mempengaruhi berat bayi baru lahir nih, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Ukuran orang tua. Orang tua yang memiliki tubuh besar dan tinggi mungkin memiliki bayi yang jauh lebih besar. Namun, orang tua yang pendek dan mungil mungkin memiliki bayi yang lebih kecil dari rata-rata.
  • Kelahiran kembar. Kalau Bunda memiliki anak kembar, kembar tiga, atau lebih, Bunda bisa mendapatkan bayi yang agak kecil. Hal ini karena bayi harus berbagi ruang tumbuh mereka selama di rahim. Tak hanya itu, mereka juga lebih sering lahir lebih awal dan mengarah ke ukuran kecil saat lahir.
  • Urutan kelahiran. Bayi pertama terkadang lebih kecil dari saudara laki-laki atau anak perempuan yang lahir setelahnya.
  • Jenis kelamin. Anak perempuan cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Sedangkan anak laki-laki lebih besar. Namun, perbedaannya hanya sedikit, Bunda.
  • Kesehatan Bunda selama hamil. Hal-hal yang bisa menyebabkan berat badan bayi lahir lebih rendah antara lain Bunda memiliki tekanan darah tinggi atau masalah jantung. Bunda yang menggunakan rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang juga berpengaruh, lho. Bunda yang menderita diabetes dan obesitas mungkin memiliki bayi yang lebih besar.
  • Nutrisi selama kehamilan. Nutrisi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan bayi sebelum dan sesudah lahir, Bunda. Pola makan yang buruk selama kehamilan dapat mempengaruhi berapa berat bayi baru lahir dan bagaimana mereka tumbuh. Menambah banyak berat badan bisa membuat bayi lebih mungkin dilahirkan lebih besar dari rata-rata.
  • Kesehatan bayi. Masalah medis, termasuk cacat lahir dan beberapa infeksi selama kehamilan dapat mempengaruhi berat bayi dan pertumbuhannya setelah lahir, Bunda.

Bagaimana dengan bayi prematur?

Bayi prematur umumnya lahir dengan berat yang jauh lebih kecil daripada bayi pada umumnya, Bunda. Berat bayi prematur akan sangat tergantung pada seberapa awal ia dilahirkan.

Dalam medis, bayi terlahir prematur memiliki berat lahir yang lebih rendah yakni kurang dari 2,5 kilogram saat lahir. Hal ini terjadi pada sekitar 1 dari setiap 12 bayi di Amerika Serikat. Sementara itu, bayi yang lebih rendah memiliki ukuran kurang dari 1,3 kilogram.

Bayi prematur mendapatkan perhatian medis khusus segera setelah dilahirkan, Bunda. Seorang spesialis yang disebut neonatologis bisa membantu merawat mereka. Banyak bayi prematur menghabiskan waktu di unit perawatan intensif neonatal saat mereka mendapatkan perawatan medis.

Penyebab bayi baru lahir turun berat badan

Pada awalnya, bayi bisa mengalami penurunan berat badan, Bunda. Bayi dilahirkan dengan cairan ekstra, jadi normal bagi mereka untuk turun beberapa ons ketika mereka kehilangan cairan itu dalam beberapa hari pertama setelah dilahirkan.

Bayi baru lahir yang sehat diharapkan kehilangan sekitar 7 hingga 10 persen dari berat lahirnya. Namun, mereka harus kembali menaikkan berat badan kembali setelah 2 minggu pertama setelah lahir.

Selama bulan pertama mereka, kebanyakan bayi baru lahir mengalami kenaikan berat badan sekitar 30 gram setiap harinya. Mereka umumnya juga tumbuh lebih tinggi sekitar 2,5 hingga 3,8 cm selama bulan pertamanya.

Banyak bayi yang baru lahir mengalami periode pertumbuhan yang cepat. Hal ini terjadi ketika mereka berusia 7 sampai 10 hari dan pada 3 dan 6 minggu.

Tali pusar bayi baru lahir

Ketika lahir, bayi akan memiliki tali pusar yang masih menggantung, Bunda. Selama tali pusarnya belum lepas, bayi hanya diperbolehkan mandi dengan menggunakan spons lembut.

Kalau tali pusar kering, tentunya akan lebih cepat terlepas. Biasanya, tali pusar akan lepas dalam waktu dua minggu.

Saat tali pusar basah, Bunda harus segera keringkan. Dan kalau tunggulnya berdasar sedikit saat lepas, jangan histeris dan khawatir karena ini adalah hal yang wajar.

Kulit bayi baru lahir kering

Awalnya, kulit bayi yang baru lahir mungkin memiliki tekstur yang lembut dan halus. Namun, lama kelamaan teksturnya akan berubah, Bunda.

Mengutip dari laman Parents, seorang dokter anak bernama Laura Jana, MD, mengungkapkan bahwa hal ini adalah hal normal karena bayi berada di dalam rendaman cairan selama 9 bulan.

"Jika Anda merendam diri dalam cairan selama sembilan bulan dan kemudian terkena udara, Anda juga akan kering!" katanya.

Bunda tidak perlu melalukan apapun untuk mengatasi kulit kering pada bayi ini, Bunda. Tetapi kalau Bunda sangat ingin mengatasinya, bisa gunakan lotion bayi hipoalergenik yang bebas pewangi. Benjolan merah muda kecil, ruam popok, dan bahkan jerawat bayi juga bisa muncul saat bayi baru lahir, lho.

Hal yang perlu diwaspadai pada bayi baru lahir

Bayi yang baru lahir akan mengalami banyak perubahan dalam membiasakan diri dengan kehidupan di luar rahim, Bunda. Hampir seluruh penyesuaian ini berjalan dengan baik. Namun, ada berbagai macam kondisi yang harus Bunda perhatikan.

Mengutip dari laman Children's Hospital of Philadelphia, berikut ini beberapa deretannya:

  • Bayi tidak buang air kecil selama 14 jam pertama di rumah. Ini bisa sulit dinilai, terutama dengan popok sekali pakai.
  • Tidak ada buang air besar selama 48 jam pertama.
  • Suhu rektal lebih dari 38 derajat celcius atau kurang dari 36,5 derajat celcius.
  • Tingkat pernapasan cepat lebih dari 60 per menit, atau warna biru yang tidak hilang. Bayi baru lahir biasanya memiliki pernapasan yang tidak teratur, jadi Bunda perlu hitung selama satu menit penuh.
  • Seharusnya tidak ada jeda lebih dari sekitar 10 detik di antara napas.
  • Retraksi atau menarik tulang rusuk dengan pernapasan.
  • Suara mengi, mendengus, atau bersiul saat bernapas.
  • Bau, drainase, atau pendarahan dari tali pusat.
  • Warna kuning pada mata, dada, atau ekstremitas.
  • Menangis, lekas marah, atau kedutan yang tidak membaik dengan pelukan dan kenyamanan.
  • Bayi mengantuk yang tidak dapat dibangunkan untuk menyusu.
  • Tanda-tanpa penyakit apa saja seperti batuk, diare, dan pucat.
  • Nafsu makan atau isapan bayi menjadi buruk atau lemah.

Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda, Bunda. Namun, Bunda harus percaya pada Si Kecil dan segera hubungi dokter setelah melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan ini.

Refleks bayi baru lahir

Refleks adalah gerakan atau tindakan yang tidak disengaja, Bunda. Beberapa gerakan spontan dan terjadi sebagai bagian dari aktivitas normal bayi.

Penyedia layanan kesehatan memeriksa refleks bayi untuk menentukan apakah otak dan sistem sarafnya bekerja dengan baik. Beberapa refleks hanya terjadi pada periode dan perkembangan tertentu,

Dilihat dari situs resmi University Rochester Medical Center, berikut ini adalah beberapa refleks normal yang terlihat pada bayi yang baru lahir:

Refleks rooting

Refleks ini dimulai saat sudut mulut bayi dibelai atau disentuh. Bayi akan memutar kepala dan membuka mulut untuk mengikuti dan mengakar ke arah belaian. Ini membantu bayi menemukan payudara dan botol untuk mulai menyusu. Biasanya, refleks ini berlangsung pada bulan keempat.

Refleks mengisap

Bayi prematur mungkin memiliki kemampuan mengisap yang lemah atau belum matang karena refleks ini terjadi pada minggu ke 32 hingga 36. Karena bayi juga memiliki refleks tangan-ke-mulut yang menyertai rooting dan mengisap, mereka mungkin mengisap jari atau tangan mereka.

Refleks moro

Refleks ini sering disebut sebagai refleks kaget. Biasanya bayi dikejutkan oleh suara atau gerakan yang keras. Menanggapi suara tersebut, bayi menengadahkan kepalanya, menjulurkan tangan dan kakinya, menangis, lalu menarik kembali lengan dan kakinya.

Tangisan bayi sendiri dapat mengejutkannya dan memicu refleks ini, Bunda. Refleks ini berlangsung hingga bayi berusia sekitar 2 bulan.

Refleks leher tonik

Refleks ini terjadi ketika kepala bayi diputar ke satu sisi, lengan di sisi itu terentang dan lengan yang berlawanan menekuk siku. Ini sering disebut sebagai posisi anggar. Refleks ini berlangsung hingga bayi berusia 5 hingga 7 bulan.

Refleks menggenggam

Mengusap telapak tangan bayi menyebabkan bayi menutup jari-jarinya dalam genggaman, Bunda. Refleks ini biasanya berlangsung hingga bayi berusia sekitar 5 hingga 5 bulan. Sementara itu, refleks serupa di jari kaki berlangsung pada 9 hingga 12 bulan.

Refleks melangkah

Refleks ini disebut juga refleks berjalan atau menari karena bayi tampak mengambil langkah atau menari ketika digendong dengan posisi kaki menyentuh permukaan yang kokoh, Bunda. Refleks ini pun berlangsung sekitar usia 2 bulan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video rekomendasi kado untuk bayi kembar yang baru lahir berikut ini:

(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT