What do you think?
Rate this book
Fakta Baru Walisongo
Benarkah Jawa diislamkan atau Islam dijawakan? mungkinkah Islam menjadi agama mayoritas di Pulau Jawa hanya sebatas usaha sembilan orang yang disebut Walisongo, atau bahkan Walisongo sebenarnya tidak pernah ada? inilah polemik saat sosok Walisongo diperbincangkan.
Tampaknya sosok Walisongo akan terus menjadi idola terutama bagi orang Jawa. Makam mereka dibanjiri para peziarah, walaupun gambaran Walisongo di benak mereka masih kabur dan tidak jelas. Bahkan Walisongo yang dianggap sebagai tokoh utama dalam sejarah peyebaran Islam di tanah Jawa dalam historiografi Jawa tampil sebagai sosok mistis, sakti dan memuja praktik klenik seperti bertapa, pemujaan terhadap roh leluhur, tidak terlibat dalam kehidupan sosial-politik profan. Sosok Walisongo sangat berlawanan dengan kehidupan generasi awal penyebaran Islam yang sarat dengan petualangan politik yang patriotik, berwatak sosial dan apresiasi rasional terhadap tradisi dan kultur-kultur lokal yang berkembang di masyarakat.
Malah sosok Walisongo baik sebagai pribadi maupun lembaga dakwah yang memenuhi kualifikasi keorganisasian yang solid, san strategi maupun perjuangan dakwah yang hebat, hampir lenyap ditelan legenda, dongeng dan mitos. Sehingga mendata sejarah dan ajaran Walisongo butuh sikap cermat, nalar sehat, telah kritis dan obyektif agar muncul kembali sebagai sosok logis, figur bertalenta dan juru dakwah yang berhasil dengan sukses menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat Jawa yang sebelumnya mayoritas memeluk agama Hindu, Budha dan Animisme yang akhirnya masyarakat Jawa memeluk agama Islam.
Tampaknya sosok Walisongo akan terus menjadi idola terutama bagi orang Jawa. Makam mereka dibanjiri para peziarah, walaupun gambaran Walisongo di benak mereka masih kabur dan tidak jelas. Bahkan Walisongo yang dianggap sebagai tokoh utama dalam sejarah peyebaran Islam di tanah Jawa dalam historiografi Jawa tampil sebagai sosok mistis, sakti dan memuja praktik klenik seperti bertapa, pemujaan terhadap roh leluhur, tidak terlibat dalam kehidupan sosial-politik profan. Sosok Walisongo sangat berlawanan dengan kehidupan generasi awal penyebaran Islam yang sarat dengan petualangan politik yang patriotik, berwatak sosial dan apresiasi rasional terhadap tradisi dan kultur-kultur lokal yang berkembang di masyarakat.
Malah sosok Walisongo baik sebagai pribadi maupun lembaga dakwah yang memenuhi kualifikasi keorganisasian yang solid, san strategi maupun perjuangan dakwah yang hebat, hampir lenyap ditelan legenda, dongeng dan mitos. Sehingga mendata sejarah dan ajaran Walisongo butuh sikap cermat, nalar sehat, telah kritis dan obyektif agar muncul kembali sebagai sosok logis, figur bertalenta dan juru dakwah yang berhasil dengan sukses menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat Jawa yang sebelumnya mayoritas memeluk agama Hindu, Budha dan Animisme yang akhirnya masyarakat Jawa memeluk agama Islam.
385 pages, Hardcover
First published August 1, 2016
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 3 of 3 reviews
Read
July 12, 2019Fakta Baru Walisongo menjawab rasa penasaran mengenai kisah walisongo yang sesungguhnya. Penulis menyuguhkan data-data ilmiah yang menjadikan pembaca akan memahami apa yang terjadi dalam perjalanan dakwah mereka di tanah Jawa. Dengan tanpa merendahkan tokoh walisongo, penulis membantah cerita-cerita mistis yang terlanjur menyebar di kalangan masyarakat. Selain itu penulis menambahkan gambar tentang peta tempat mereka berdakwah, bangunan yang menjadi saksi hidup mereka, dan juga beberapa arsip tentang metode dakwah yang mereka gunakan. Yang paling berkesan dalam buku ini adalah tujuan mereka berdakwah sama-sama mengajak untuk mentauhidkan Allaah subhanahu wa ta'ala. Perbedaan metode dakwah yang mereka gunakan berpengaruh terhadap cara beragama para pengikutnya di kemudian hari. Beberapa diantara walisongo terakhir, berharap akan ada yang meluruskan mengenai kesalahan mereka dalam berdakwah. Akan tetapi semua butuh doa dan usaha, mengingat di masyarakat beberapa tradisi dianggap bagian dari agama seperti apa yang diajarkan walisongo. Padahal sesungguhnya mereka berharap masyarakat menjalankan agama sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam.
April 10, 2021
Agak di luar ekspektasi. Saya kira buku ini akan banyak membahas stigma keliru mengenai walisongo yang berkembang di masyarakat dan memang banyak pembahasannya. Akan tetapi dongeng takhayul dan khurafat juga tidak luput termaktub dalam buku ini. Namun bukannya hanya kutipan melainkan malah dimasukkan secara utuh bahkan kalau saya kira-kira dongeng2 tersebut bisa mencapai 40% lebih dari buku ini. Dongeng2 tsb terpaksa saya skip atau baca cepat.
Menurut saya buku ini kurang memiliki gagasan utama yang kuat dan malah lebih seperti ensiklopedia yang memaparkan dari A-Z. Tidak jelas bagian mana yang mau diluruskan atau dibantah, fakta mana yang mau diungkapkan, dsb.
Namun begitu saya tetap memberi rating 8/10 karena lengkapnya informasi dan sumber terperinci yang dipaparkan penulis. Semoga Allah merahmati penulis dan pembaca. aamiin
Menurut saya buku ini kurang memiliki gagasan utama yang kuat dan malah lebih seperti ensiklopedia yang memaparkan dari A-Z. Tidak jelas bagian mana yang mau diluruskan atau dibantah, fakta mana yang mau diungkapkan, dsb.
Namun begitu saya tetap memberi rating 8/10 karena lengkapnya informasi dan sumber terperinci yang dipaparkan penulis. Semoga Allah merahmati penulis dan pembaca. aamiin
April 21, 2022
Mengungkap sejarah, aqidah, dakwah, dan cerita-cerita yang beredar di masyarakat serta yang jarang diketahui masyarakat mengenai Walisongo.
Displaying 1 - 3 of 3 reviews