Jump to ratings and reviews
Rate this book

Pintu Harmonika

Rate this book
Dijual cepat: S U R G A!

Punyakah kamu surga di Bumi, tempatmu merasa bebas, terlindungi dan… begitu bahagia hanya dengan berada di situ?

Rizal, Juni, dan David menemukan surga lewat ketidaksengajaan; Buka pintu harmonika, berjalan mengikuti sinar matahari, dan temukan surga. Surga yang tersembunyi di belakang ruko tempat tinggal mereka.

Walau mereka berbeda usia dan tidak juga lantas bermain bersama, surga membuat mereka menemukan bukan hanya sahabat, tetapi juga saudara dan keluarga. Ketika surga mereka akan berakhir, semangat mempertahankannya membawa mereka pada sebuah petualangan lewat tengah malam. Apa pula hubungannya dengan pencitraan Rizal, masalah Juni di sekolah dan bulu hitam misterius yang berpendar cantik temuan David serta suara-suara misterius di atap rukonya?

307 pages, Paperback

First published March 22, 2013

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Clara Ng

73 books294 followers
Clara Ng adalah pengarang sejumlah novel dewasa dan juga buku anak-anak. Ibu muda berbintang Leo ini lahir di Jakarta tahun 1973. Lulusan di Ohio State University jurusan Interpersonal Comunication ini tidak pernah bercita-cita jadi penulis, namun kini karya-karyanya mengalir tanpa henti.
Novel-novel dewasa yang sudah diterbitkan adalah Indiana Chronicle: Blues, Indiana Chronicle: Lipstick, Indiana Chronicle: Bridesmaid, The (Un)Reality Show, dan Utukki: Sayap Para Dewa.
Buku anak-anaknya yang sudah terbit adalah Seri Berbagi Cerita Berbagi Cinta.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
247 (34%)
4 stars
217 (30%)
3 stars
201 (27%)
2 stars
40 (5%)
1 star
13 (1%)
Displaying 1 - 30 of 112 reviews
Profile Image for Harumichi Mizuki.
1,735 reviews76 followers
February 18, 2017
Sekarang aku tahu kenapa reviewnya di Goodreads bagus banget. Bahkan sampai ada yang nggak "tega" nyela buku ini saking "mulianya" buku ini. Oh wow? Karena penasaran, aku pun berburu bukunya. Sayang di Mizanstore udah habis. Untungnya aku dapat juga dari Tsundoku Bookshop di FB :)

Rupanya Plot Point itu hobi bikin kover-kover buku super unik. Mereka nggak puas dengan kover yang cuma kotak nyel gitu. Maka dibuatlah kover Pintu Harmonika menjadi dua lapis. Lapis pertama adalah jajaran tiga ruko yang menjadi tempat tinggal tiga tokoh utama dalam buku ini. Lapis kedua adalah "tanah surga" alias tanah di belakang ruko yang jadi tempat bermain tiga tokoh utama. Bagus sih...

TAPI GIMANA NYAMPULNYA DIJE?! MY GAWD! PUBLISHERS PLEASE STAWPH QAQ Kover buku yang rapi, sederhana, dan konvensional lebih kusukai daripada kover yang aneh-aneh huhuhu. Kalau langsung disampulin kan eman gambar lapis kedua yang manis banget ituh. Huhuhuhuhu...

Dan seperti kovernya, isi buku ini pun juga sangat istimewa. Buku ini ditulis oleh dua penulis perempuan, dan setahuku tulisan-tulisan mereka selama ini kental dengan unsur femininnya. Tapi... siapa sangka ternyata mereka bisa menggebrak dengan menggunakan sudut pandang orang pertama yang cowok banget dan kocak ala Raditya Dika di cerita pertama.

Cerita pertama adalah jurnal pencitraan yang ditulis tokoh utama bernama Rizal Lee. Nama aslinya Rizal Harahap sih. Tapi karena dia penggemar Bruce Lee, jadilah embel-embel "Lee" disematkan di namanya. Dia seorang blogger dan selebtwit yang sangat aktif. Juga populer. Itu semua karena tampang keren dan bodi atletisnya, plus kekocakan dalam setiap postingan ceritanya. Ia pun dikenal sebagai anak orang kaya yang suka jalan-jalan keluar negeri bersama bokapnya saat liburan. Dan postingannya bener-bener meyakinkan. Sampai aku pun percaya.

Ternyata, Rizal hanyalah anak dari seorang lelaki pemilik toko kelontong yang gemar "memberdayakan tenaga" anaknya sendiri. Tak heran badannya atletis. Bukan karena jadi member gym ternama, melainkan karena keseringan mengangkat barbel dan gas 3-12 kg! Rizal tidak punya ibu, dan ia sangat menyayangi ayahnya meski sering gerundel kalau disuruh jaga ruko. Rizal menceritakan kedekatannya dengan dua anak kecil di samping rukonya yang juga sama-sama pengunjung tetap tanah "surga". Salah satu dari anak-anak itu, David, melihatnya menangisi kematian ibunya di sana. Mereka pun jadi dekat.

Rizal juga menceritakan soal rasa sukanya pada Chyntia, gadis dancer sekolah yang pelit senyum dan tampaknya kebal dengan segala pesona dan usaha tepe-tepe Rizal. Bayangkan, pas dikasih cokelat, Chyntia malah meletakkan cokelat itu di tanah dan melangkahinya tiga kali! Katanya biar nggak dipelet. Huahuahuahauhauh... Rizal akhirnya benar-benar dapat kesempatan untuk terlibat dengan Chyntia lebih jauh ketika ia harus membantu klub dance mendapatkan dana sebesar 10 juta untuk ikut lomba demi mengatrol nilainya yang jatuh saat ujian. Rizal pun memanfaatkan kepopulerannya untuk itu. Namun, akhirnya rahasia jati diri yang sudah lama ia tutupi demi pencitraan ambruk di depan mata gadis pujaannya. Ia pun terpuruk.

Ditambah lagi rencana gilanya untuk menggagalkan penjualan tanah "surga" akhirnya mendatangkan masalah yang lebih rumit lagi. Di sini Rizal belajar menerima kenyataan dan menghadapi masalah yang sudah ia sulut dengan gagah, dewasa, dan bertanggung jawab. Resolusi hubungannya dengan Chyntia pun berakhir dengan manis. Sangat manis. Uhuhuhuy...

***

Cerita kedua tentang Juni. Anak tukang sablon yang tinggal di sebelah ruko Rizal. Cewek ini rada gloomy gara-gara dibully karena terlalu pintar. Rizal lalu mengajarinya bela diri Jun Fang Gung Fu, tapi setelah menghajar para penindasnya, Juni malah diabaikan oleh anak satu sekolah. Setelah SMP, Juni akhirnya bertemu sahabat-sahabat, namun mereka malah jadi pembully anak lain yang dianggap kecentilan. Celakanya dalam salah satu insiden, anak yang dibully Juni ternyata justru anak dari pelanggan penting ayahnya. Bisnis mereka pun terancam. Belum lagi masalah yang kian pelik ketika Juni terlibat rencana gila Rizal untuk menggagalkan penjualan tanah "Surga". Seperti Rizal, Juni pun belajar untuk menerima kenyataan, memaafkan masa lalunya, dan berani minta maaf kepada orang yang sudah dia bully. Happy end untuk Juni :)

***

Cerita ketiga ini yang paling menghentak. Diambil dari sudut pandang David Christian, anak dari Tante Imelda, pemilik toko kue. Meskipun usianya yang paling muda dibandingkan dua tokoh utama yang lain, gaya bahasanya malah yang paling formal. Dia menggunakan kata ganti "saya" di sini. Karena David penggemar komik Detective Conan, pendekatan ceritanya di sini pakai genre misteri! Berawal dari misteri suara berdentam di atas atap. Jemuran yang rubuh karena ditabrak sesuatu. Sampai bulu hitam misterius yang tampaknya tidak mungkin berasal dari burung gagak.

David sangat menyayangi mamanya. Ia bercita-cita ingin jadi pemain piano dan bisa punya banyak uang agar mampu mengajak mamanya jalan-jalan di Singapura. Ayah David adalah seorang penjudi tak bertanggung jawab yang sudah meninggalkan mereka berdua dari kecil. Mamanya berjuang mati-matian dengan mempertahankan toko kue kecil yang terkenal dengan Angel's Cookie. Tapi akhir-akhir ini kue buatan mamanya dibuat tanpa gambar senyum, sehingga penjualannya pun menurun drastis.

Ternyata misteri di dalamnya bukan misteri biasa. Bahkan ada unsur twist supernatural yang bikin kaget dan... sedih... huhuhuhu...

Yang jelas duet Clara Ng dan Icha Rachmanti sukses mengaduk-aduk perasaanku selama baca buku ini. Ya ngakak, ya sedih, ya terpana... huaaaa... Aku udah beli Bajak Laut, Alien, dan Princess yang juga duet dari keduanya. Semoga sememuaskan novel ini.

Dan... aku masih bingung gimana cara nyampulin Pintu Harmonika. ARGH!
Profile Image for bakanekonomama.
573 reviews79 followers
May 20, 2013
Ketika mendengar kata surga, otak saya langsung berkelana dan mulai berimajinasi ke tempat terindah yang saya impi-impikan. Saya membayangkan diri saya sedang duduk di antara hamparan padang bunga yang maha luas. Bunga-bunga tercantik di dunia dengan beraneka warna, berada di sekeliling saya, dengan sejuta keharuman yang menyesakkan dada.

Di kejauhan, ada sebuah gunung salju yang tinggi menjulang, dengan latar langit biru cerah yang membentang tak terbatas. Di antara padang bunga itu, tak jauh dari tempat saya berada, ada sungai yang mengalir. Airnya sangat jernih, dan ada bebatuan di dasarnya. Di "surga saya", tidak hanya ada satu sungai yang mengalir. Ada sungai-sungai lainnya, yang memiliki rasa beraneka rupa. Sungai rasa madu, rasa susu, sampai rasa pocari sweat (eh, tapi saya nggak gitu doyan sih... Mendingan rasa Mogu-mogu aja... #loh xp).

Tentunya saya nggak sendirian di "surga saya" itu. Karena kalau sendirian, bukan surga namanya. Di sana, saya dikelilingi oleh orang-orang yang saya cintai. Keluarga saya, sahabat-sahabat saya, dan juga kucing-kucing saya yang sudah meninggal. Saya bebas berlari, bermain, juga membaca. Kalau lapar, tinggal kedip, dan voila terhidanglah aneka makanan yang saya suka. Tidak ada kesedihan. Tidak ada penderitaan. Tidak ada duka cita. Hanya kebahagiaan yang abadi yang ada di sana.

Itu adalah surga yang ada di dalam bayangan saya. Di bayangan orang lain, tentu saja berbeda. Saya pernah dengar, kalau bagi orang Arab, surga itu berupa pegunungan yang hijau dengan pepohonan. Ya... kayak yang di puncak itulah... (makanya mereka demen ke sana xp). Lalu bagi orang Mongol yang nggak punya laut, surga mungkin berbentuk lautan yang sangat biru, berkarpet pasir putih yang lembut, ditambah pohon kelapa yang berjajar. Bagi orang barat juga, sih ya... Soalnya kan kata "paradise" sering diasosiasikan dengan lautan biru yang tenang.

Yah, intinya, bagi setiap orang, surga mungkin memiliki bentuk yang berbeda-beda. Tapi, semua pasti setuju kalo denger kata "surga" yang diinget pasti yang indah-indah. Yang cantik-cantik. Kalo yang jelek-jelek, buruk-buruk, nggak menyenangkan, udah pasti deh punyanya si neraka.

Terus, apa hubungannya surga dengan novel "Pintu Harmonika" ini?

Hubungannya ada, dong. Soalnya ini adalah novel tentang Surga. Surga dengan "S" besar. Tiga tokoh utama di novel ini bercerita tentang Surga. Siapa sajakah mereka? Berikut liputan lengkapnya.... #pegangmik #natapkamera

Penghuni Surga yang pertama namanya adalah Rizal. Nama lengkapnya Rizal Zaigham Harahap. Kalo di Twitter dikenal dengan @rizal_bruce_lee. Nggak kenal? Berarti kalian nggak gaul. Soalnya, si Rizal ini seleb Twit dan seleb dunia maya. Fansnya... beuh. Bejibun. Bahkan mereka sampe bikin geng sendiri yang dikasi nama "Rizal's Angels", soalnya si Rizal ini emang cakep. Gimana nggak cakep, orang bapaknya itu tukang kelontong paling cakep se-Jabodetabek. Huehehe...

Menurut saya, Rizal ini pribadi yang unik. Dia adalah fenomena di kalangan remaja. #tsaahh (ikutan Rizal) Sebagai seorang abg labil, jelas kalo stok pedenya dia itu nggak abis-abis. Dia juga humoris, ganteng, dan katanya sih #anti #pencitraan. Hobinya Rizal itu ngegym sama jalan-jalan ke luar negeri sama bokap semata wayangnya (eh?). Pokoknya kalo baca blognya dia, pasti mupeng abis deh. Hoahaha...

Kisah si Rizal ini bener-bener bikin saya senyum-senyum sendiri. Lucu banget. Gaya ngomongnya dia ceplas-ceplos, tapi cerdas. Oh iya, saya belom ceritain soal arti Surga bagi Rizal. Bagi si Rizal, Surga itu tempat dia bisa ngetwit dan ngeblog dengan hati senang dan hati riang. Dia bisa lepas sejenak dari rutinitas membantu bokapnya di toko kelontong mereka. Biarpun si Rizal ini keliatannya happy-happy aja, tapi sebetulnya dia ini lumayan peka. Dia yang pertama sadar kalo ada apa-apa sama si Juni (penghuni Surga lainnya). Kisahnya Rizal juga bikin saya terharu, terutama ketika dia cerita tentang ibunya. Saya kasih bocoran sedikit, ya.. Ibunya Rizal ini meninggal dunia, tepat sebelum mereka pindah ke ruko baru mereka. Bagi ibunya Rizal, ruko itu adalah impian mereka sekeluarga. Sayang, belum sempat 'mencicipi' beliau sudah dipanggil Yang Mahakuasa... Hiks :'(

Penghuni Surga selanjutnya namanya Juni Shahnaz. Bapaknya punya toko sablon, persis di sebelah toko kelontongnya Om Firdaus, bapaknya Rizal, si om-penjual-toko-kelontong-paling-ganteng-sejadebotabek. Juni ini puinter buangett. Tampangnya juga culun. Itu sebabnya dia suka dibully di sekolahnya. Untungnya ada Bruce Lee yang mengambil wujud Rizal (boong... yg bener Rizal doang yg ngarep bisa kayak Bruce Lee... xp), yang membantu Juni.

Jadi, si Suhu Rizal ini ngajarin Juni bela diri. Dia nggak suka ngeliat Juni diem aja digencet sama kakak kelasnya. Juni harus ngelawan. Juni pun melawan, tapi ironisnya, perlawanan dia itu justru menjadi bumerang di masa berikutnya, hingga berujung pada diskorsnya gadis-abg-baru-puber itu.

Keadaan semakin keruh karena bisnis toko sablon bapaknya Juni, Om Niko, lagi nggak bagus. Dan bisa dibilang, Juni-lah salah satu penyebab bisnis bapaknya jadi nggak lancar. Udah gitu, namanya juga ABG, Juni lagi 'seneng-senengnya' jadi pemberontak. Yah, bukannya seneng juga sih, tapi namanya juga abg, pasti suka galau-galau gimanaa gituh... Si Juni ini sedang dalam kebingungan, dalam rangka mencari jati dirinya yang sesungguhnya. Dan, Surga-lah tempat ia bisa merenungkan makna kehidupannya. #assiikk

Oh iya, si Juni ini demen banget baca kisah-kisah detektif. Mulai dari "Detektif Conan", kasus-kasus serial "Detektif Cilik Hawkeye Collins" dan "Amy Adams" (yang dua belakang saya nggak kenal.. hehehe), dsb. Klo lagi di Surga, doi demennya baca buku-buku begituan. Biasanya ditemenin sama si David, bocah cilik tetangga, yang juga gemar sama cerita-cerita detektif.

Nah, sekarang mari kita kenalan sama penghuni Surga yang terakhir. Namanya David Hadijaja (tapi di halaman depan ditulisnya David Hadidjaja..) alias David Edogawa. David ini paling kecil di antara mereka bertiga. Sama kayak Juni, dia demen banget baca cerita detektif. Kalo udah ketemu sama Juni di Surga, mereka pasti duduk anteng diem, masing-masing baca komik. Sementara si Suhu alias Master Rizal asik bercengkrama dengan para fansnya di dunia maya.

Si David ini tinggal sama ibunya, Imelda, di sebuah toko kue, yang masih masuk jajaran ruko itu. Letak rumahnya David sebelahan sama Juni. Jadi urutannya, ruko kelontong, ruko sablon, sama ruko bakery. Tante Imel ini single mother. Dia ditinggal lari sama bapaknya David, pas David masih di dalam kandungan. Si bapaknya David yang tukang judi, kabur sama cewek lain, setelah sebelumnya mencuri uang milik ortunya sendiri, yang nggak lain dan nggak bukan adalah mertuanya Imel. Jadilah Tante Imel harus menanggung hidupnya sendiri, dan jabang bayi yang ada di perutnya...

Untungnya, Tante Imel ini jago bikin kue. Dia pun bikin usaha kue sendiri. Kuenya Tante Imel itu unik, soalnya bentuknya malaikat. Malaikat yang lagi senyum. Kue itu pernah menolong Rizal dulu, pas lagi kangen sama mamanya.

Kisah David ini yang paling misterius. Sesuai sama David yang suka hal-hal berbau misteri. Jadi, pada suatu hari, ketika David terbaring sakit di rumahnya, dia mendengar bunyi keras di atap rumahnya. Dia pun melihat sekelebatan bayangan hitam misterius muncul di hadapannya. Kejadian itu kemudian berujung pada ditemukannya sebuah sayap hitam yang agak besar, dan berpendar indah.

Misteri itu sempat membuat David bingung. Apalagi, tepat di saat itu, dia melihat dua 'kakak'-nya, Rizal sama Juni, mengendap-endap di luar rumah pada pagi-pagi buta! Mau ngapain mereka? Lagi menjalankan misi apa? Kok dia nggak diajak? Dia kan bukan anak kecil lagi! Dia udah gede!! Misteri kehidupan David semakin rumit ketika Tante Imel terlihat semakin layu, lemah, dan nggak bergairah. Seakan-akan mamanya itu menyusut dalam sekejap! Apa mungkin papanya David yang tukang judi itu kembali dan ingin merenggut kebahagiaan mereka?

Yakyakyak... Sebelum saya berpanjang lebar, mendingan diudahin aja ceritanya. Sekarang saya mau bahas dikit-dikit (ya ampyun, masih belom selesai juga? sabar yaa... xp)...

"Pintu Harmonika" ini ceritanya sederhana banget. Tema ceritanya sih, utamanya menyorot ke kehidupan anak-anak dan remaja. Dimulai dari Rizal (yang menurut penerawangan saya duduk di kelas 2 SMA.. eh, maksudnya kelas 11), terus si Juni yang masih SMP, sama si David yang masih esde. Ketiga anak ini disatukan oleh Surga, sebuah suaka kecil di tengah kehidupan mereka. Surga itu penting banget keberadaannya bagi mereka bertiga, sampe mereka rela melakukan hal nekat, supaya tempat itu nggak direnggut dari mereka.

Gaya bercerita novel ini dibagi jadi tiga bagian dengan tiga sudut pandang, yaitu dari sudut pandang Rizal, Juni, sama David. Ada prolog sama epilog juga buat memberi gambaran permasalahan awal dan penyelesaiannya. Dari masing-masing sudut pandang, kita bisa tau sifat mereka kayak gimana, juga orang-orang di sekitar mereka. Saya paling suka sudut pandang Rizal, si ababil yang eksis luar biasa di dunia maya. Hihihiii

Dari segi bahasa, saya suka banget gaya penulisan Clara Ng dan Icha Rahmanti. Bahasanya teratur, diksinya juga oke. Yang agak mengganggu mungkin lumayan banyak pake kosakata Inggris kali, ya... Tapi, mungkin emang ABG sekarang gitu kali, ya? Demen pake kata-kata berbau Inggris. Malah si David yang di kepala saya bahasa Indonesianya buagus banget dan nggak kayak tulisan anak SD.

Satu hal yang mengganggu dari novel ini adalah banyaknya typo dan ketidak konsistenan kata. Misalnya di awal, kata maghrib ditulis dengan huruf kecil. Eh, dua halaman setelahnya ditulis dengan huruf besar. Terus, peletakan tanda bacanya juga nggak tepat. Masa di akhir kalimat dikasih spasi dulu baru titik .(ya, kayak begitu... setelah titik ada yang langsung nempel sama kalimat yang baru) Selain itu, masalah pemenggalan kata juga ada beberapa yang nggak tepat. Belum di akhir baris, tapi udah ada tanda sambung (-) untuk memenggal kalimat. Jumlah itu semakin banyak di akhir-akhir buku, bikin saya rada-rada nggak khusyuk bacanya, padahal itu merupakan inti cerita. Heehe.. bawel, yak saya? xp

Terus, satu typo yang fatal typo adalah mengenai nama David. Di halaman 13 tertulis kalo namanya "David Christian Hadidjaja" tapi di bab-bab bagian kisah David, namanya tertulis "David Christian Hadijaja". Saya sempet bingung tuh. Itu namanya si David dipanggilnya "Jaja" kayak Jaja Miharja apa "Yaya"? Yang manapun itu, semuanya terdengar aneh di telinga saya. Yah, mungkin penerbitnya lagi dikejar deadline, dan harus segera nerbitin buku ini kali, ya... Jadinya banyak typo deh. Tapi, sayang banget sebenernya kalo buku sebagus ini banyak typo-nya. Buat orang kayak saya yang "rewel" dengan tanda baca dsb., lumayan mengganggu... Hehehe...

Makanya, saya nggak mau baca buku yang nggak ada editornya, soalnya yang ada nanti saya malah bawel ngomentarin kesalahannya, bukan isi ceritanya... xp

Btw, novel ini katanya sih diangkat dari naskah film. Sutradaranya Luna Maya, Sigi Wimala, sama Ilya Sigma. Tapi belom tau kapan diputernya. Hhmm... Saya penasaran sih sama filmnya, pengen liat perwujudan orang-orang aslinya. Terutama penasaran banget sama Om Firdaus, Rizal, sama David. Tapi, kenapa Luna Maya ya sutradaranya? Ah, ya sudahlah.. Kita tunggu saja nanti tanggal mainnya....

Sekian

Dan terima kasih....

Oh, iya lupa!! Saya belom ngasih tau dimana Surga mereka, ya?

Kalo menurut sinopsis novelnya sih:

Buka pintu harmonika, berjalan mengikuti sinar matahari, dan temukan surga.


Kali ini benar-benar sekian dan terima kasih :)

Tambahan setelah nonton trailernya:
Hhmm... Tokoh Rizalnya oke, bapaknya juga (Donny Damara boo, cucok lah jadi om-pemilik-toko-kelontong-paling-ganteng-sejabodetabek). Tapi Cynthia nggak sesuai bayangan saya (siapa itu Cynthia? baca sendiri aja ya xp). Orang-orang penghuni ruko kedua lumayan, meski si Juni agak nggak sesuai juga dengan bayangan saya. Bapaknya Juni Barry Prima loh, bookk.. Kita liat gimana dia menangani remaja putri yang lagi masa puber. Penghuni ruko ketiga... Tante Imel sih oke, tapi kok Davidnya lebih tua di film ya, kayaknya? Terus perasaan kurang Cina dan kurang putih juga. Hhhmm... Rukonya ternyata nggak sesuai sama gambaran saya nih. Soalnya yang di cover-nya, rukonya cuakep buanget... Tapi, kita lihat aja nanti gimana filmnya. Hohohooo....
Profile Image for Amaya.
529 reviews43 followers
August 3, 2022
HEARTWARMING LOVERS MERAPAT!

Dari blurb udah bau-bau air mata, eh, salah, dong. Jadi, cerita ini dibagi jadi tiga bagian. Pertama, Rizal duluan. Dia yang paling tua (dan duduk di bangku SMA). Pertemuannya dengan Surga sukses bikin nangis, walaupun pakai kata ganti "gue" dan anaknya narsis abis! Kocak dah dia. Terus leluconnya nggak garing apalagi jayus. Cara dia menyikapi masalah dan menjalin hubungan sama dua penghuni Surga lain, tuh, kakak-able banget, deh, hehe.

Kayaknya mau cuap-cuap di bagian Rizal dulu. Jadi, formatnya seperti cerita gitu, ada selipan postingan Rizal di blog dia. Aku baru nemu cowok yang rajin banget posting di blog macam Rizal ini. Karena dia blogger terkenal, guru matematikanya kasih syarat harus bantu tim dance nyari dana dengan cara promosi (manfaatin ketenaran dia gitu lah), baru boleh remedial Matematika. Ketua dance-nya, Cynthia ini narik perhatian Rizal, sampai dia menjurus ke demen. Nah, yang paling aku suka sikap Cynthia nanggepin si Rizal ini. Astaga, kocak sama kocak. Emm, lebih tepatnya kejudesan Cynthia yang bikin lucu. Waktu Rizal kasih cokelat ke dia sampai di taruh bawah terus dilangkahi 3 kali biar peletnya ilang. Nangis 😭

Rizal ini puitis anaknya. Dangdut banget dah, ah, wkwkwk tapi lovely somehow. Gimana dia anggap bapaknya as bestfriend itu heartwarming banget, sih. Tegar juga waktu skandalnya terbongkar.

Huhu, dah ah, malah balas Rizal terus. Oke, jurnal kedua punya Juni. Dia masih duduk di bangku SMP dan nyeritain pembulian yang dialaminya karena dia pinter dan tampak bisa diperdaya (itu istilah Rizal). Sampai akhirnya Rizal bikin program JUN FAN GANG FU alias Juni FAN GANG FUNDUR. Iya, tau, lol emang. Terus, kalau udah jago bela diri lantas bebas dari pembulian gitu? Jadi, Juni ini dibuli sama kakel dua tingkat di atasnya, artinya dia masih anak baru di sekolah. Setelah kakel itu lulus gimana nasib dia? Ya enggak apa-apa, sih, tapi dampaknya langsung kelihatan. Hmm, mungkin kalian bisa baca apa dampaknya biar aku nggak storytelling bukunya ehehehe.

Jurnal ketiga punya David. Nah, si David yang paling bungsu, masih SD. Aduh, boleh dibilang ini bagian pamungkas. Nggak ada yang aneh awalnya sampai pertengahan aku curiga, pasti David ini ada apa-apanya, deh. Dan, doenggg! Benar, David dalam masalah besar! Penutupnya manis, manis banget sampai mau nangis keingat gimana ketiga anak itu sering main di Surga. Oh, nggak cuma main, mereka jadiin Surga itu sebentuk rumah kedua. Comfort zone. Ini juga alasan kenapa mereka nekat melancarkan operasi PIA (Progressive Indirect Attack) alias penggagalan penjualan Surga.

Kayak apa ya, I can't imagine gimana sayangnya mereka sama Surga ini. Buku ini juga ada ilustrasinya yang mana menambah haru. Serius, waktu lihat gambar Rizal ngajarin bela diri ke Juni sama David itu aku senyum2 seneng. Rizal dan David anak tunggal, Juni walaupun punya adek tapi nggak deket2 banget. Sifat mereka nggak bertabrakan, malah saling melengkapi. I love them 😭🤍

Hiks, jadi ngoceh ke mana-mana. Bagian yang kurang tetap ada, sih, walaupun sebentuk typo, tapi ya udahlah. Terus sebenernya closure di masalah Juni kurang nendang. Kurang memuaskan juga, sih. Kayak tiba2 kelar gitu. Adeknya yang sakit juga belum dibahas mendetail, terus nasib ruko bapaknya gimana juga belum ada penjelasan lagi selain mungkin tersirat kali, ya, karena Juni udah minta maaf ke orang yang bisa bantu dia /ck, malah ke mana-mana/

Udah, intinya itu. Teenlit terbaik yang aku baca setengah tahun ini, huhu sayang banget, nggak rela pisah sama mereka 😭 (berharap dapat spesial part tambahan /ngelunjak/). Pencinta teenlit atau yang demen cerita nggak berat, kocak, heartwarming dijadikan satu, pastikan mampir buat baca buku ini. Tersedia juga di gd, kok 😬
August 8, 2023
Awalnya hahahihi, jayus banget. Tapi aku nggak benci karakter Rizal ya😂 Beberapa kali dengan cara-cara konyol anak-anak ini mempertahankan "surga". Kukira hanya keegoisan remaja yang mengamuk karena tempat mainnya serasa "dicuri". Seperti Upin-Ipin dkk yang sedih tempat tongkrongan kesayangan tiba-tiba lenyap dalam semalam. Tahu-tahu... :')

3 pov dengan karakter yang berbeda. 3 narasi yang kontras. Penulis-penulis dan ilustrator berhasil membawa ke 3 karakter ini hidup dalam khayalku.

Heart warming deh pokoknya. Bacaan ringan yang ngademin. Sedikit twistnya agak bikin kaget karena tiba-tiba. Aku sama sekali nggak ekspektasi begitu :') Tapi karena povnya dan situasi karakter yang bersangkutan membuat aku 100% yakin. Yahh... Nangis deh. Tapi aku seneng anak-anak ruko ini akhirnya bisa ikhlas dan terus melanjutkan hidup. 3 situasi famili yang berbeda, namun hidup saling membahu. Fenomena tatangga yang sudah jarang kita temui ya. Soalnya di sosmed antar tatangga itu kemusuhan terus😭 Syukur komplek di rumahku adem bae.
Profile Image for Peni Astiti.
215 reviews20 followers
January 4, 2016
Suatu hari, si sayah tersinggung sekali dengan ucapan seorang aki Hippo dari Hongkong, waktu itu dia bertanya kepada si Ipin, tentang link review Eleanor and Park. Si sayah kan nanya, "aki nggak nanyain review sayah?" Dia kemudian jawab, "jarang buka review yang ngelink ke review lain yang eusinya dongeng buat anaknyah" *konteks jawabannya kurang lebih kek gitu*

Si sayah tersinggung setersinggung-tersinggungnya tersinggung. Sebal! Tapi dipikir-pikir, dari mana yah, dia tahu kalo isi review sayah yang di blog entuh dongeng buat dua jagoan sayah? Mungkin aja sebenernya dia itu suka stalk blog review sayah xD

Terus apa hubungannya sama review sayah yang ini?

Yah, jadi rada ketampar aja gituh, sayah juga ngerasa kok, kalo review sayah di goodreads garing. Tapi pada dasarnya, si sayah nggak bisa bikin review yang aduhai, apalagi kalo bukunya aman-aman aja dari godaan nulis review kacrut.

Begitulah. Sekarang pun sayah terselamatkan dari menulis review kacrut karena saking mulianya buku ini. Tapi sayah harus nulis lebih panjang dari sekedar bilang, "untuk review lengkap silakan klik link ini" di sini.

Gimana atuh?

Yaudahlah. Sayah cuma mau cerita kalo sayah sempet baper (bawa perasaan) pas baca buku ini, gara-garanya ada sontrek nggak sengaja tapi ngepas sama salah satu adegannya.

Soundtrack itu berjudul A Song for Mama ~ Boyz II Men. Lagu itu punya efek samping selalu bikin sayah meleleh mendengarkannya. Cerita tentang mama, kan. Nah, hubungannya sama cerita Pintu Harmonika ini ada banget. Soalnya pas sayah lagi denger lagu itu, lagi baca adegan di mana Rizal (salah satu karakter utama buku ini) sedang mengenang mendiang Ibunya yang meninggal sebelum mereka pindah ke ruko yang sekarang mereka tinggali.

Sebenernya, awalnya sayah agak gagal paham kenapa Pintu Harmonika judulnya. Soalnya yang diceritain di situ malah Surga. Kenapa judulnya nggak Surga aja? Mungkin terlalu bombastis.

Ditulis dari tiga sudut: sudut Rizal, sudut Juni, dan sudut David, masing-masing punya gaya khas. Nah, sayah paling suka sudut Rizal. Mungkin karena gaya bahasanya ceplas ceplos (dugaan sayah sih, ini tulisannya Icha) nyantei pisan tapi dalem, asik aja bacanya. Sudut Juni agak kurang menarik sih, buat sayah, tapi paling nggak, rada menjawab pertanyaan segala "why" dan "what" pas baca di sudut Rizal.

Yang jelas, cerita ini mengandung kejutan yang nggak terduga banget di bagian akhir. Karena emang sama sekali nggak ada hal yang mengundang pertanyaan di awal-awal, sehingga nggak kepikiran kalo endingnya bakalan begitu. Cakep!

Konfliknya lumayan keren, cuma karena emang ceritanya dibagi tiga sudut, kadang ada penuturan pengulangan dari sudut berbeda, alurnya juga jadi kerasa loncat-loncat. So far masih asik aja bacanya sih kalo buat sayah mah. Bintang lima sebenernya berlebihan kalo cuma mengandalkan cerita. Tapi kan karena ketolong ama cover cakep, rasanya boleh, deh, kasih bintang lima, karena si sayah mah emang gitu orangnya. Plus, emang sempet nggak bisa berhenti bacanya, padahal ada yang minta dicebokin :P

Akhirnya bisa bilang, REVIEW PERTAMAX!

Nah, kalo mau baca review ala dongeng sayah, klik ini ajah! *teuteup!*
Profile Image for liz.
135 reviews5 followers
July 3, 2023
perasaan setelah selesai membaca buku ini: nyesek, terharu, mau nangis pokoknya.

intinya tentang 3 orang anak— Rizal, Juni, dan David— yang menemukan "surga" mereka sendiri di sebuah lahan sengketa. mereka menemukan kebahagiaan dan ketentraman di sana. cerita di buku ini dibagi ke dalam 3 bagian dan sudut pandang mereka masing-masing.

POV Rizal tuh, lucu banget, asli 😭 bawaannya mau ngakak terus tiap baca POV dia apalagi waktu dia pipis di celana gara-gara ((redacted)), jam setengah 1 dini hari aku ngakak kencang wkwk. tapi semakin mendekat ke akhir POV Rizal, cerita semakin mengharukan.

jujur, membaca POV Juni bikin kesal sendiri. menurutku, closure-nya kurang mantap, seperti terburu-buru. ada banyak plot holes juga menurutku. tapi overall, pesan yang disampaikan bagus sekali.

lalu, POV David. aih, David. dari awal, perasaanku udah ga enak, tapi ternyata ada plot twist besar yang tidak disangka. POV David adalah bagian favoritku.

selama membaca buku ini rasanya seperti kita berada di antara mereka, seperti kita adalah orang ke-4 di cricle mereka. ketika selesai membaca buku ini, rasanya seperti berpisah dengan childhood friends yang bermain dengan kita setiap harinya.

5 bright stars for 3 bright souls!
Profile Image for J.
1 review
January 6, 2023
Suka banget sama ceritanya, di awal lucu garagra cerita rizal TAPI DI AKHIR BAWANG BANGETTTT HEUHEUEHEUWUEU DAVIDDD...... 😢😢



• Rizal Zaigham Harahap
• Juni Shahnaz
• David Christian Hadidjaja
Profile Image for Olive Hateem.
Author 1 book254 followers
April 2, 2016
Aku suka dengan ide ceritanya yang amu dituangkan di sini ketika membaca sinopsisnya. Sayangnya setelah membaca saya harus kecewa karena yang terlalu ditonjolkan di sini kebanyakkan PoV Rizal yang tidak terlalu penting. Saya malah dibuat bingung dengan apa yang mau diceritakan di sini. Overall, dua bintang.
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,055 reviews264 followers
May 12, 2013
read more: http://kubikelromance.blogspot.com/20...

Perlu berhari-hari saya move on setelah baca buku ini, setiap saya baca bagian akhirnya mata saya kembali berkaca-kaca. Tema besar novel ini tentang remaja dan anak-anak, permasalahan yang sering muncul di dunia mereka tapi tema besar bagi saya adalah tentang keluarga. Saya sangat suka cerita bertema tentang keluarga, terlebih anak-orangtua, tema yang tidak jauh dari kehidupan sehari-hari kita, mencoba memahami dan mempelajarinya, karena setiap orang punya keluarga, baik itu dari darah daging yang sama ataupun dari orang luar yang kita anggap seperti keluarga sendiri, misalnya sahabat.

Buku ini bercerita tentang satu kejadian dari empat sudut pandang. Sudut pandangnya orang pertama, melalui Rizal, Juni dan David, dan Mama David, memudahkan kita memahami karakter mereka. Rizal, Juni dan David tinggal di kompleks Ruko Gardenia Crescent, Rizal bersama ayahnya yang mempunyai toko kelontong, Juni beserta adik dan kedua orangtuanya yang memiliki toko sablon, sedangkan David tinggal bersama ibu dan pembantunya yang memiliki usaha toko kue 'ANGEL's COOKIES' yang terkenal di facebook. Mereka bertiga bersahabat dan memiliki surga yang sama, tempat yang menyatukan mereka bertiga, tempat yang membuat mereka merasa nyaman, bebas, aman, juga terlindungi. Surga itu adalah sebuah tanah kosong yang berada di belakang ruko mereka. Konflik utamanya adalah surga mereka mau dijual, Rizal dan Juni melakukan PIA (Progressive Indirect Attack) demi menggagalkan rencana penjualan surga, dibantu diam-diam oleh David. PIA sendiri diambil dari falsafah bela diri Jeet Kune Do-nya Bruce Lee, tokoh panutan Rizal, yang memiliki arti gerakan menyerang "palsu" yang ditujukan supaya lawan melakukan gerakan pertahanan yang kita harapkan. Progresif maksudnya kita harus melindungi setidaknya setengah dari jarak kita dengan cara maju sesuai gerakan serangan "palsu" tadi. Secara nggak langsung, kita memiliki waktu untuk menyerang beberapa langkah di depan lawan. Kita nggak menunggu mereka, sehingga kita seolah kembali ke posisi serangan awal. Dari situlah tercipta "window of oppurtunity" untuk menipu lawan, lalu langsung benar-benar menyerangnya dengan tenaga penuh. Operation PIA yang dilakukan Rizal dan Juni dilaksanakan pada tengah malam, mereka menggunakan cara nggak langsung yang bertujuan menghambat atau menggagalkan rencana penjualan surga dengan cara yang progresif, contohnya melenyapkan iklan tanah tersebut.

Adakah surga di bumi?
Buat gue ada. Letaknya nggak jauh di belakang ruko bokap gue. Surga gue hanya sepetak tanah kosong yang sudah ditumbuhi aneka rumput, semak-semak, lumut dan ilalang, yang nggak pernah sepi dari suara jangkrik dan reruntuhan tembok bau pesing bergrafiti norak.
Herannya setiap berada di situ, gue merasa bebas dan damai. Bukan cuman gue, tapi demikianlah arti tanah kosong buat teman-teman yang kemudian menjadi seperti adik-adik gue sendiri, Juni dan David. Di sana, walaupun nggak selalu main bareng, kami membentuk ikatan yang sulit diceritakan. Kami seolah mengerti satu sama lain dan saling menyayangi.


Rizal Zaigham Harahap a.k.a @rizal_bruce_lee

Rizal ini karakternya kocak, supel, ceria, ganteng, lebay, pede selangit, kalo kita membaca bagian dirinya kita seakan membaca karakter anak muda jaman sekarang apalagi yang sering mengunakan social media yang bernama twitter, role model anak alay, terpampang nyata pokoknya, bahkan dia punya fanbase bernama 'Rizal's Angels', kita akan dibuat senyum-senyum membaca diary jurnal Rizal. Rizal ini salah satu selebtwit dan seleb blogger di dunia maya. Pedoman dia adalah anti pencitraan, naasnya kehidupan maya yang dia bentuk justru penuh dengan pencitraan. Terkenal anak orang kaya, tiap weekend selalu liburan ke luar negeri, selalu nge-gym biar bodynya keren, nyatanya dia hanyalah seorang anak yang punya toko kelontong dan tak jarang membantu ayahnya menjaga toko, berolahraga dengan mengantar galon aqua dan tabung gas, image yang dia buat di dunia maya semuanya hoax kecuali foto kaki bersama ayahnya waktu liburan ke Dufan. Berkat ketenarannya di dunia maya, dia menjadi terkenal di dunia nyata, termasuk di kalangan sekolah. Gurunya menyarankan memanfaatkan keterannnya itu untuk membantu mengalang dana buat team dance di sekolahnya, sekaligus memperbaiki nilainya. Rizal pun menyanggupi karena nilainya sudah lampu kuning dan dia naksir berat dengan ketua dancer sekolahnya yang bernama Cynthia yang kebal dengan pesona Rizal. Konflik di bagian Rizal sendiri adalah ketika Cynthia berkunjung ke toko roti tante Imel, mamanya David, terbukalah kedok pencitraan Rizal selama ini dengan ketahuan mengantar tabung gas dua belas kilo, bapaknya bertanya siapa yang menyapa Rizal dan ketika Cynthia bertanya apakah itu bapaknya, Rizal menjawab 'Bukan'.

Sejak saat itu seperti ada pisau yang menikam dada Rizal, sakit sekali ketika tidak mengakui keadaan bapaknya yang sesungguhnya, pencitraan yang dia buat telah membutakan hatinya. Bapak, Om Firdaus yang suka memanggil Rizal dengan sebutan 'Bro', yang mewariskan kegantengannya itu adalah orangtua satu-satunya yang masih ada, ibunya meninggal ketika Rizal dan Bapaknya mau pindah ke ruko, sehingga ibunya tidak bisa menikmati rumah baru yang diimpikan mereka. Rizal sangat menyayangi Bapaknya dan dia merasa bersalah sekali ketika tidak jujur tentang dirinya sendiri.

Bagian Rizal memakan setengah halaman buku ini, bercerita tentang pertama kali bertemu dengan David dan Juni, bercerita tentang kue malaikat yang menginggatkan ibunya, rencananya bersama Juni untuk menggagalkan penjualan surga dan bagaimana cara dia menggaet hati Cynthia.

Gue berdoa, mudah-mudahan Tante Imelda mau bikin kue malaikat yang tersenyum untuk gue jual di sekolah. Demi penggalangan dana. Demi nilai gue. Demi Tente Imelda dan tokonya juga. Dan, oke, juga demi grup dance-nya Cynthia, dan terutama demi kekuatan senyuman itu sendiri yang berguna untuk menghalau perih. Karena katanya sekalipun lagi sakit banget, kalau kita tersenyum, sakitnya akan berkurang.


Juni Shahnaz a.k.a JUN FAN GANG FU

Jun Fan Gang Fu merupakan kepanjangan dari Juni FANtGANG FUNDUR, nama itu diberikan oleh Rizal ketika melatih Juni beladiri, sehingga Juni sering memanggilnya suhu atau master. Alasan kenapa Rizal melatih Juni belajar bela diri adalah ketika pertama kali Rizal bertemu dengan Juni di surga yang menagis dan tubuh penuh lebam, Rizal sudah menduga akan apa yang terjadi dengannya. Karena enggan bercerita, Rizal pun menyuruh David untuk menyelidiki kenapa Juni sering jutek, sedih dan menyendiri, David yang maniak cerita detektif langsung mengiyakan dan memberikan informasi tentang Juni dengan detail, dugaannya benar, Juni sering di bully di sekolahnya. Berkat kepintaran dan modal juara cerdas cermat, Juni sering diperalat kakak kelas untuk mengerjakan tugas-tugas mereka, membuat hari-harinya di sekolah mengerikan. Juni menerima saran Rizal agar nggak kenal takut, alhasil badannya penuh lebam dan dia tidak mau menceritakan yang sebenarnya. Dari itulah Rizal memprivat Juni dan David ilmu bela diri Jeet Kune Do.

Kalo elo bisa menjaga diri, elo bisa menjaga orang-orang yang elo sayangi.


Dalam bagian Catatan Harian Seorang Tahanan Rumah, Juni becerita tentang hari-harinya selama diskors, dia nggak boleh kemana-mana, kecuali ke surga. Melakukan PIA bersama suhu, mengajari adiknya, Diba mengerjakan PR (berharap kalau David lah yang menjadi adiknya, melihat kesukaan mereka akan cerita detektif dan sama-sama pintar) dan membantu ayahnya menyablon kaos. Juni di skors karena dia membully adik kelasnya, setelah tidak kenal takut Juni malah menjadi seperti orang yang membullynya dulu. Ironis memang, dan itu diakui Juni sendiri, membuat dia marah akan dirinya sendiri. Berkat kesalahannya itulah usaha ayahnya terancam bangkrut, bahkan rukonya mau dijual, ada orang yang membatalkan order kaos dan itu sangat berpengaruh besar akan usaha ayahnya, dan yang membatalkan itu adalah ayah dari orang yang dibully Juni.

Kurang komunikasi, itulah konflik yang dialami Juni dan ayahnya. Juni merasa semakin dia besar dia semakin tidak diperhatikan. Ayah Juni adalah tipe orang yang pasif, nggak akan menjawab kalau nggak ditanya, nggak pinter ngungkapin perasaan, dan Juni juga seperti itu. Sehingga Juni sering merasa tidak dianggap dalam keputusan yang menyangkut keluarganya, seperti ayahnya ingin menjual ruko, padahal ayahnya hanya bingung menjelaskannya.

David Christian Hadijaja a.k.a David Edogawa

Dilihat dari nama bekennya ketahuan kalo David penggemar cerita detektif. Anak kecil keturunan Cina dan memakai kacamata ini suka sekali membaca Detektif Conan, Legenda Naga, serial klasik Detektif Cilik Hawkeye Collins dan Amy Adams yang dia pinjam dari Juni. Dia itu sifatnya tengil, pintar, nggak mau disamakan dengan anak seumuran dirinya atau bisa dibilang tidak mau dipanggil anak kecil, ingin setara dengan Rizal dan Juni, sok dewasa. Setiap minggu David dan Juni mengelar tikar, cepat-cepatan menebak kasus yang terjadi di buku yang mereka baca dan maraton baca buku cerita detektif, Juni sering sekali meminjamkan buku-bukunya kepada David, salah satu yang membuat mereka sangat akrab. Bahkan, sepertinya David kemakan fantasy yang dia baca, dia suka sekali menyelidiki berbagai hal di sekitarnya, berusaha menemukan kucing tetangga yang hilang, mencari asal usul surga yang lengkap sekali, mencari identitas ayahnya, dan seperti yang sudah saya sebutkan di bagian Rizal, David ini detail banget kalau disuruh menyelidiki sesuatu, dia akan berlagak seperti seorang detektif beneran, menggemaskan waktu membacanya.

Di bagian David kita akan mengetahui banyak informasi tentang surga, mambantu secara diam-diam rencana PIA Rizal dan Juni yang membuat mereka tidak ketahuan, masa lalu ibunya di mana dia ditinggal pergi oleh suaminya yang tukang judi dengan perempuan lain, mencuri warisan orangtuanya sehingga Imelda, ibu David harus banting tulang membiayai kehidupan mereka, untung saja toko kue yang terkenal dengan kue malaikat itu laris manis. Sayangnya, beberapa hari David melihat ibunya lesu sekali, semakin kurus, terlihat stress berat dan kue malaikatnya tidak ada senyum lagi, mulutnya hilang. Tanpa senyum dan mulut, kue malaikat itu nggak lengkap, seolah kehilangan 'keajaiban'nya, begitu kata David, di mana ketika pertama kali bertemu dengan Rizal dia memberikan kue malaikat dan membuat Rizal merasakan kahadiran ibunya. Keanehan lain muncul lagi, dia menemukan bulu hitam yang berpendar, sesuatu yang perlu diselidiki oleh David Edogawa.

Bagian David ini yang membuat saya nangis kejer, bercerita tentang seorang anak yang sangat mencintai ibunya, satu-satunya orangtua yang selalu menemaninya, membanting tulang agar David bisa merasakan kebahagiaan, bisa les piano, bisa mengunjungi kebun binatang. Haduhhhh, menulis bagian David ini membuat mata saya berkaca-kaca lagi, persis ketika saya membaca ulang Dua Pasang Mata, banjir air mata deh. Awalnya kita akan sedikit bingung ketika membacanya, tapi lama-lama kita akan mengetahui rahasia yang ada di dalamnya.

Setelah membaca setengah halaman bagian David saya sudah merasakan firasat yang nggak enak dan kecewa tebakan saya ternyata benar, ceritanya emang agak misterius dan saya sampai membaca ulang untuk mencari tahu apakah ada tanda-tanda di bagian Rizal dan Juni yang menjurus ke cerita David, teka teki tentang dirinya. Saya hanya menemukan satu kunci yaitu kue malaikat yang tidak tersenyum lagi. Buku ini emang beralur flashback, sehingga membuat teka teki bagian David tak terduga dan samar.

Bagian yang paling nyesek, yang membuat saya nangis kejer

"Ayo, kita rekam supaya bisa tahu di mana kurang sempurnanya ya, Sayang." Terdengar suara Mama.
"Aduh, susah banget, Ma." Suara saya terdengar merajuk dan frustasi.
"Segala sesuatu pasti ada bagian susahnya, tapi harus kita lewati."
"Sampai kapan? Udah dicoba terus tapi nggak bisa."
"Sampe susahnya bisa kamu nikmati."
"Huuh, Mama gampang banget ngomongnya."
"Siapa bilang gampang? Mama cuma nggak suka menyerah aja kok."

Saya salut sekali dengan mbak Clara Ng dan Icha Rahmanti yang bisa menggabungkan semua konflik dan teka teki yang ada di buku ini secara mulus, seperti bagian tentang David yang dengan baik sekali tidak terungkap di bagian awal, asal usul surga yang dari pertama membuat penasaran cerita lengkapnya bisa kita temukan di bagian David yang sesuai sifatnya 'selalu ingin tahu', membaca buku ini seperti ditulis oleh satu nama. Saya selalu penasaran dengan sebuah novel yang digarap oleh beberapa orang, ada yang gantian nulis tiap bab, ada yang ditulis setengah-setengah. Kebetulan saya sudah membaca semua novel karya mbak Icha; Cintapuccino (2004), Beauty Case (2005) dan cerpen Sambal Dadak di kumcer Dari Datuk ke Sakura Emas (2011) saya menabak mbak Icha menulis bagian Rizal. Sedangkan untuk mbak Clara, bermodal pernah baca bukunya yang Tiga Venus (2007), Tea For Two (2009) dan The (Un)reality Show (2007) saya menabak bagian Juni dan David ditulis olehnya. Feeling aja sih, koreksi bila salah

Suka sekali degan covernya, sama seperti di cerita ketika kita membuka ruko maka di belakangnya ada surga di mana ketiga sahabat menghabiskan kegiatan favorit mereka, pas sekali. Kekurangan buku sama seperti yang dikeluhkan kebanyakan orang yang sudah membaca buku ini yaitu typo. Contohnya seperti 'ruko pilihan Bokap ada di antara dua ruko lainnya, yang satu toko kue dan satunya toko sablon' (hal. 5) dari cover dan denah di atas jelas kalau yang berada dia antara ruko lainnya adalah ruko milik Juni bukan milik Rizal, kemudian nama David yang di awal ditulis David Christian Hadidjaja (hal. 13) padahal seharusnya David Christian Hadijaja.

Tapi bagi saya nggak begitu penting karena saya sangat suka ceritanya, mungkin terkesan biasa tapi bagi saya luar biasa, saya sangat suka konflik keluarga yang disisipkan di dalamnya, konflik yang dimiliki setiap tokoh utama dengan orangtuanya masing-masing yang kerap ditemukan di kehidupan sehari-hari kita, disamping konflik utama buku ini. Secara garis besar mengambarkan kehidupan remaja, tentang inginnya diakui, tentang pencarian jati diri, tentang kebingungan-kebingungan dan kegalauan yang kerap dihadapi dalam pertumbuhan di masa remaja, semua itu bisa kita temukan dibagian Rizal dan Juni. Sedangkan untuk bagian David, memang benar kalau dia dianggap dewasa sebelum umurnya, pemikiran dia jauh lebih ke depan, bagaimana dia menghadapi cerita dua versi tentang ayahnya, versi baik dari ibunya dan versi kasar dari tantenya tapi dia tidak terlalu mempedulikannya, itu masa lalu, yang penting dia bisa membuat ibunya tersenyum setiap hari. Saya sangat terharu sekali dengan rasa sayang yang dimiliki ketiga sahabat di buku ini terhadap orangtuanya. Kita tidak perlu malu dengan kondisi apa pun yang dimiliki oleh orangtua kita, seburuk-buruknya mereka, mereka dengan tulus menyayangi kita, tanpa pamrih. Kita tidak perlu gengsi mengungkapkan rasa sayang kita, terkadang rasa sayang tidak hanya ditunjukan tapi di lisankan, karena sifat orang berbeda-beda, ada yang pasif ada yang sangat perasa. Dan jangan lupa, selalu ada orang yang selalu mendorong kita untuk tidak menyerah dalam menghadapai cobaan.

Dibagian Rizal kita akan dibuat tertawa akan kepedeannya, di bagian Juni kita akan merasakan rasa kecewa yang dialaminya dan di bagian David kita akan membutuhkan banyak tissue ketika membacanya. Perasaan campur aduk akan kita dapatkan ketika membaca buku ini. Novel ini diadaptasi dari skenario film layar lebar yang berjudul sama yang ditulis oleh Clara Ng dan Ginarti S. Noer. Ada tiga bagian juga; Otot (kisah Rizal) ditulis oleh Piu Syarif, Ginatri S. Noer, dan Ilya Sigma yang juga berperan sebagai sutradaranya. Bully (kisah Juni) skenarionya ditulis oleh Rino Sarjono, Ginatri S. Noer, dan Luna Maya sebagai pengembang cerita dan sutradaranya. Cerita terakhir berjudul Malaikat (kisah David) ditulis oleh Bagus Bramantri, Ginatri S. Noer dan Sigi Wimala yang merangkap juga sebagai sutradaranya. Film ini diproduksi oleh MalkaPictures & 700Pictures yang rencananya rilis tahun ini. Saya nggak akan mencantumkan trailer dan poster filmnya, saya agak kecewa setelah melihat keduanya, saya nggak setuju dengan pemilihan pemain, terlebih untuk David, tidak Cina dan terlalu gede, saya amati David ini masih SD, sekitar kelas dua atau tiga SD masih imut-imut, polos dan lucu, David adalah karakter favorit saya, kecewa banget, sedangkan Rizal duduk dibangku SMA dan Juni masih SMP. Untung baca bukunya dulu.

Saya baru pertama ini membaca novel adaptasi dari skenario film, sebelumnya ada Biola Tak Berdawai (Seno Gumira Ajidarma), Brownies (Fira Basuki), dan Sang Pencerah (Akmal Nasery Basral) yang katanya novel adaptasi film terbaik dan penasaran ingin mencicipinya juga. Pintu Harmonika jelas recomended banget.

"Nggak nyangka, pindah ke ruko di sini membawa berkat untuk kita bertiga." Rizal mendengus. Dia menoleh ke deretan ruko yang berada di depan. Pintu-pintu ruko itu tertutup, secara jelas berbentuk seperti alat musik harmonika yang siap dimainkan. Tidak heran namanya pintu harmonika.




Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang sedang mencari cerita tentang anak-orangtua

4.5 sayap untuk Bethoven Piano Sonata #14
Profile Image for Zia Nazaliah.
145 reviews1 follower
March 11, 2024
Buku ini adalah tentang kisah Rizal, Juni, dan David. Rumah mereka deketan karena emang rukonya ada disana semua. Terus mereka bisa ketemu gara2 SURGA. (Jujur suka banget dengan sebutan tempat "surga" disini). Ada 3 bagian di buku ini, masing-masing bagian itu menceritakan bab-bab POV dari mereka bertiga. Part favoritku adalah bagian terakhir tentang david 😭❤‍🩹 cukup plot twist, sedih, dan ga nyangka... EMANG BOLEH TIBA2 GITU?!?!?! HIKS. pokoknya kalian harus baca karena ini buku heartwarming banget 💛. Dibungkus dengan alur dan bahasa gaya teenlit yaa.. ada sih bumbu romance dikit, cuman sekilas aja pas bagian si Rizal wkwk

SPOILER ALERT!
Setiap kisah masing yaitu Rizal, Juni, dan David punya ciri khasnya masing2 dan kesedihannya masing2. Pertama, Rizal yang famous, ganteng (katanya), keren, gaul, dewasa, suka banget nulis blog, dan emang lebih tua sih dari Juni dan David. Ada konflik yang muncul ketika ternyata Rizal ketauan bohong sama semua orang bahwa selama ini dia itu bukan anak orang kaya yg pergi kemana-mana, padahal ya dia biasa aja sederhana, penjaga toko kelontong milik ayahnya. Intinya kata Rizal hidup kadang di atas kadang di bawah. Ya, dia terlalu terlena sama ketenarannya karena bisa punya banyak fans terus banyak yang ngasih hadiah juga. Tapi setelah itu, dia dikucilkan dan di-hate disana disini bahkan blognya. Mau gamau Rizal harus mengakui kesalahannya, dan membantu gebetannya dapetin dana buat grup dance-nya. Sedih sih kondisi Rizal, ibunya udah meninggal, apalagi pas dia lagi di sekolah waktu itu, jadi dia cuman tinggal sama bapaknya. Ya begitulah, ada scene / part yang cukup mengharukan bersama bapaknya.. :( TAPI, jujur, part 1 bagian rizal cukup bosen karena mungkin pembawaan Rizalnya yang gaul gitu. Jadi bahasanya cukup rada jamet disini wkwk. Haha. Kedua, Juni. Cerita Juni itu sebenarnya cerita selama dia di "penjara" 5 hari di rumahnya gara2 dia itu diskors gitu dari sekolah, soalnya dia jadi perundung :") haha. Ya biar ga bosen, Juni nulis diary teh selama dipenjara. Banyak hal yang terjadi selama 5 hari itu, kondisi Juni juga ga beda jauh sih sama Rizal, dia punya problem sama Ayahnya, ya gimana ya Ayahnya salah, Juni juga salah menurutku, dia bandel + cari masalah, Ayahnya marah2 dan nyalahin Juni juga wkwk. Pokoknya sedih banget sih apalagi pas usaha sablon Ayah Juni bangkrut :(. Biar Juni bisa melarikan diri, jadi ya dia main ke surga aja, terus diajarin jurus JUN GONG FA CAU (?) Sama rizal. Aku lupa wkwk biar Juni kuat dan bisa melawan diri dari pembully pokoknya. Juni juga mendapat konflik yang sama tentang usaha Ayahnya.. Ketiga, kisah David. Gemes deh. Dia pake bahasanya baku dan kaku. Tapi aku suka banget! 😭👍 meskipun dia masih kecil, tapi pinter banget dalam analisis hal, terus suka baca buku detektif juga, segalanya harus rasional berdasarkan data dan fakta wkkw. Ini aku gamau spoiler. Baca aja sendiri. Dan ini part paling nyesek sih. 🥺😭 disini konfliknya itu berasal dari Mamahnya David. Usahanya yang turun. Dan OH TERNYATA alasannya itu... :(

Pertanyaanku:
Kenapa ga diceritain POV rizal dan Juni kalo david udah meninggal? Aku pengen tau reaksi mereka dan pas mereka lagi ngapain 😭? Pantesan ga pernah diajak operasi malam di surga.. ya karena David udah mati.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Tika Andriani.
50 reviews18 followers
December 28, 2022
Ceritanya dibagi menjadi 3 bagian dari 3 sudut pandang, yaitu Rizal, Juni, dan David. Mereka bertiga adalah anak dari pemilik ruko yang lokasinya berdekatan. Ayah Rizal memiliki sebuah toko kelontong, ayah Juni memiliki usaha sablon, sedangkan ibunya David membuka usaha toko kue di komplek tersebut. Rizal, Juni, dan David memiliki sebuah tempat favorit yang mereka sebut surga. Surga yang dimaksud adalah sebuah tanah kosong yang tidak terawat. Biasanya Rizal ke tempat itu untuk menulis blog, sementara Juni dan David membaca buku-buku cerita detektif. Meskipun berkegiatan sendiri-sendiri, ketiganya menjadi dekat seperti saudara. Masalah muncul karena tanah kosong tersebut ternyata akan dijual. Rizal dkk pun mencari cara untuk menggagalkan penjualan tanah yang merupakan surga bagi mereka.

Ceritanya bagus, tidak terlalu rumit, sesuai dengan usia tokoh-tokohnya yang masih sekolah. Paling suka bagian ceritanya Rizal, karena ada lucu-lucunya juga, apalagi hubungan Rizal dengan ayahnya yang merupakan orang tua tunggal juga termasuk dekat. Rizal ini memiliki sebuah blog yang cukup populer dan juga banyak followers di twitter, sehingga dia pun berusaha membuat pencitraan sekeren mungkin, walaupun kehidupan aslinya tidaklah seperti yang ia sering tulis di blog nya. Kalau Juni konfliknya lebih ke masalah dengan teman sekolah dan orang tuanya yang kurang komunikasi. Berharapnya cerita David akan jadi cerita anak-anak yang lucu dan konfliknya tidak berat, karena David masih SD, tapi ternyata malah ceritanya yang paling tidak terduga arahnya bakal begitu.
Profile Image for Mawa.
143 reviews2 followers
March 3, 2023
Ini ceritanya bagus banget, heartwarming story about friendship, grief, loss, bullying.
3 orang.
Rizal, Juni dan David. Mereka bertetangga ruko.
Menemukan surga berupa tanah kosong dimana mereka menghabiskan waktu bersama melakukan kegiatan masing2.
Rizal, si cowok ganteng, blogger terkenal, agak sedikit narsis, punya fans cewek. Dia juga suka twitteran. Ibunya meninggal dan di ruko hanya tinggal berdua dg ayahnya. Ayahnya seru bgt sih panggil anaknya dg Bro.
Tapi Rizal juga sempet menangis karena rindu sama ibunya.
Cynthia, cewek cakep suka ngedance bekerja sama dg Rizal untuk dana. Berhasilkah mereka?
Lalu kenapa Rizal salting tiap mau atau sedang ketemu Chnthia? Eaa jatuh cinta nih yeee..
Juni, gadis yg awalnya cupu karena dibully lalu bberubah jadi tahanan rumah gara2 malah jadi tukang bully. Selama 5 hari diskors, dia menulis, mencurahkan hatinya, akhirnya dg sadar dia tahu apa yg salah dg dirinya dan action untuk memperbaikinya. Keluarganya juga sedang dalam kondisi sulit ekonomi. Bisakah Juni menemukan cara memperbaiki sikapnya?
David, anak laki2 imut berkacamata suka Conan Edogawa dan series detektif. Ini anak sudah berhasil memecahkan masalah dg membantu tante Linda. Bagaimana analisisnya?
Oke si David menulis dg baik. Mana bahasanya pake Saya pula. David juga uda berpikiran dewasa sudah tau kalau mamanya punya masalah. Kemanakah papa David, dia akan menemukan dua teori dari oma2nya.
David, si anak baik.
Surga mereka bertiga, bisakah diselamatkan ?

My fav character di sini adalah mamanya si David. Sumpah, dia terkeren, terkuat !

A book must read !!!
Profile Image for Mey.
30 reviews
September 6, 2023
Akhirnya dapet kesempatan buat baca buku ini di ipusnas!!! Aku langsung mulai baca buku ini, waktu itu. Padahal, aku lagi reading slump. Tapi buku ini tuh, page turner! Aku greget banget pengen seharian beresin buku ini, tapi gak bisa karena masih harus ngerjain tugas hahah.

Awalnya aku ga berekspektasi apa-apa waktu baca ini. Awalnya tuh, aku cuman penasaran karena covernya yang lucu banget itu, kayak HELLLAWW?? ilustrasi nyaaa gemes banget! Bener bener tipeku! Selain itu, aku juga tertarik sama blurb ceritanya. "Dijual Cepat : Surga" waw, siapa yang gak bakal tertarik kalau ada kata 'surga'? Hoho, kalo aku sih pasti tertarik.

Dan ternyata... Isi ceritanya juga gak kalah keren! Di awal, aku dibikin cekikikan sama jurnal nya Rizal. Terus, yang kedua, aku dibikin terharu sama kisahnya Juni. Dan, yang terakhir... Ini yang bener-bener bikin aku kaget dan nangis.. Dan, epilog ceritanya bikin aku tambah nangis, huhuuu... Aku sukak banget sama buku ini!

Yang kusuka dari buku ini selain alurnya adalah cara berceritanya. Mulai dari pov nya Rizal, Juni, dan David. Itu bikin kerasa kayak, emang mereka sendiri yang nulis itu sendiri. Pokonyaa seru banget deh, buku ini!

Bikin kepengen punya buku fisiknya, hikz :(
Profile Image for Nathania.
88 reviews2 followers
February 5, 2023
Jujur nggak nyangka bisa selesai dalam satu hari! Mulai dari mana, ya? Pertama, aku jatuh cinta sama cover yang baru ini! Ilustrasinya gemas. Kedua, para tiga tokoh utama kita memiliki karakteristik yang kuat. Aku bisa melihat perbedaan yang jelas antar tokoh dan mereka memiliki keunikan masing-masing. Rizal yang narsis, Juni yang perhatian, dan David yang serba ingin tahu! Selain itu, character development mereka dibangun dengan baik dan tidak terburu-buru. Ketiga, aku suka alur ceritanya yang rapi dan berfokus pada satu tujuan, yakni Surga milik mereka bertiga. Alur ceritanya ditata demikian rupa, pembawaan para tokoh pun unik antara satu sama lain, nggak membosankan sama sekali.

Aku pribadi enjoy banget baca buku ini sampai menuju bab terakhir. Selipan plot twistnya luar biasa bikin aku kaget. Akhirnya, dari bab akhir sampai epilog, aku nangis terus-terusan. Namun, buku ini tetap memberikan kesan heartwarming dan lighthearted. Aku menominasikan Pintu Harmonika sebagai bacaan bintang lima, sangat worth it dibaca!
Profile Image for immeraki.
58 reviews
November 24, 2023
Rizal baru saja kehilangan ibunya, sekarang ia hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Mereka berdua pindah dari kontrakan lamanya ke rumah baru (bawahnya ruko).
Ada saat dimana Rizal merasa muak ketika disuruh ini itu, dan diminta mengangkut barang-barang toko oleh ayahnya. Akhirnya Rizal pergi dan menemukan tempat sepi, semak belukar. Tempat itu disebutnya Surga.
Disana Rizal bertemu David, bocah pertama yang lihat Rizal menangis. Sejak saat itu Rizal dan David sering bertemu di Surga. Juga bersama Juni, anak pemilik ruko di seberang.

Kemudian suatu saat, Tanah Surga mereka ingin dijual.
Surga, sepetak tanah kosong penuh ilalang, tempat David, Rizal, dan Juni menemukan ketenangan, berandai-andai tentang impian, dan tempat mereka lepas dari tuntutan kehidupan.

Waktunya berpisah dengan Surga.

Pintu Harmonika ditulis dari 3 PoV, Rizal dengan celetukannya yang asal, lucu, sarkas.
Juni dengan sikapnya yang sedikit menyebalkan, remaja labil.
dan David, yang paling kecil diantara mereka, tetapi ditulis dengan penuh permasalahan.
Profile Image for R-Qie R-Qie.
Author 4 books9 followers
February 10, 2018
“Segala sesuatu pasti ada bagian susahnya, tapi harus kita lewati.”



Terbagi menjadi tiga bagian menggunakan sudut pandang orang pertama Rizal, Juni, dan David yang berkisah dalam semacam jurnal. Tiga anak dan remaja yang menemukan kedamaian di tanah kosong yang mereka sebut surga.

Ekspektasi saya rupanya terlampau tinggi ketika melihat nama Clara Ng yang karyanya berjudul Dimsum Terakhir menjadi salah satu novel favorit. Bagian pertama, Rizal, gaya berceritanya ala Raditya Dika (tapi jauh lebih baik daripada Radit. :-D), sempat membuat saya skeptis. Rasanya ingin memberi bintang dua. Untungnya setelah beberapa halaman bisa dinikmati. Bagian Juni sempat membuat saya berkaca-kaca dalam satu adegan. Sementara David membuat saya meneteskan air mata. Pesan yang hendak disampaikan melalui ketiga tokoh utamanya amat mengena. Saya nyaris hendak memberi bintang empat. Akan tetapi, berhubung typo-nya lumayan mengganggu, saya kasih tiga saja, deh.
Profile Image for Zask S.
29 reviews
May 7, 2022
Cerita yang heartwarming dengan ilustrasi yang imut :D
Tapi, ilustrasi pendukungnya cuman spesial buat POV nya Rizal ya? Padahal setidaknya kasih lah sedikit buat Juni, dia belum dapat ilustrasi di halaman ceritanya (kecuali untuk awal bab pembuka). Dan buat David... kenapa sih harus begitu ceritanya? Nggak masuk akal deh dengan stigma David yang detektif itu nggak percaya takhayul. Tapi itu sekaligus menjadi jawaban mengapa kue malaikat Tante Imelda nggak lagi tersenyum. Juga, memangnya Rizal dan Juni nggak menyadari ada keanehan dari David? Sepanjang POV mereka kenapa nggak diceritakan soal 'kejadian' David, ya? Setidaknya sedikittt saja? Juni memang pernah menyinggung kalau dia kangen David, tapi Rizal? Hmm.... Mungkin karena mereka ingin terus mengenang David, ya.

Endingnya cukup bikin haru, setidaknya ada dua kali aku meneteskan air mata—bagian ending dan bagian tentang ibu Rizal.

Overall, this is a good book!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book243 followers
June 28, 2013
Pintu Harmonika bercerita tentang surga di mata 3 orang anak: Rizal, Juni dan David. Ketiganya tidak sebaya, Rizal kira-kira duduk di bangku SMA, Juni SMP, dan David masih SD. Tapi ketiganya menemukan bahwa tanah kosong, pesing dan penuh ilalang di belakang ruko David adalah sebuah surga. Ohya, ketiganya tinggal di kompleks ruko yang saling berdekatan. Pak Firdauz, ayah Rizal, adalah pedagang barang kelontong. Pak Niko, ayah Juni, pengusaha sablon. Imelda, ibu David memiliki toko kue.

Rizal, pemuda dengan motto #anti #pencitraan. Dia ikut ayahnya pindah ke ruko itu tidak lama setelah ibunya meninggal dunia. Sewaktu ibunya meninggal, meski sedih, Rizal tidak bisa menangis. Anehnya, ketika dia harus tinggal di ruko baru, dengan segala keterasingan dan kelelahannya, dia menangis di suatu tanah kosong di belakang ruko. Tanah yang akhirnya dia sebut surga. Dari lokasi itu, dia mengenal Juni dan David, yang sama-sama sepakat lokasi itu adalah surga bagi mereka. Dalam kesendiriannya, Rizal menemukan bahwa dunia maya adalah dunia yang bisa membawanya kemana saja dan menjadi siapapun yang dia mau. Lewat dunia maya, Rizal menjadi terkenal. Di sekolah dia menjadi sosok idaman. Sayangnya prestasinya di bidang mata pelajaran Matematika tidak secemerlang itu. Untuk mendongkrak nilainya, dia harus membantu Cynthia mencari dana untuk kompetisi dancer. Karena ketenarannya, persoalan itu menjadi mudah bagi Rizal. Masalahnya ada persoalan lain yang harus dihadapinya. Surga mereka akan dijual. Bersama Juni, Rizal berusaha mencari jalan agar Surga itu tetap ada.

Juni adalah gadis kutu buku yang juga berprestasi di sekolah. Tapi karena prestasinya, dia malah di-bully oleh seniornya. Dua kali Juni pulang dalam kondisi memar. Meskipun dia bisa berbohong pada kedua orang tuanya, tapi dia tidak bisa mengelabui Rizal. Karena Juni sudah dianggap sebagai adiknya sendiri, Rizal memberikan pelajaran bela diri bagi Juni. Sejak saat itu, Juni menjadi berani, dan tanpa disadarinya di sekolah dia malah mem-bully adik kelasnya. Dalam suatu kejadian, ternyata ada seorang adik kelasnya yang justru berani melawan Juni. Juni tidak terima dan memukul gadis itu. Kasus ini berbuntut panjang. Selain diskors dari sekolah, ayah Juni harus kehilangan klien besar, yang tidak lain adalah ayah dari gadis yang dipukulnya. Di rumah, hubungan Juni dan ayahnya memburuk. Selain harus menghadapi masalah Surga yang akan dijual, ternyata ayahnya juga berencana mau menjual ruko mereka. Juni harus bertindak agar keduanya tidak hilang dari hidupnya.

David adalah yang termuda dari mereka bertiga. Sejak kecil dia sudah ditinggalkan ayahnya, dan hidup berdua dengan ibunya. David menyukai kisah misteri dari buku-buku detektif milik Juni. Kalau sedang ada di Surga, David memilih bersama Juni membaca buku. Karena larut dalam fantasinya, David berusaha memecahkan misteri ketika dia mendapati ada yang aneh terjadi di rumahnya. Bukan hanya karena ibunya mulai berubah menjadi sosok yang dingin, tetapi juga ketika dia mendapatkan bulu berwarna hitam mengkilat dan mendengar suara-suara aneh dari atap rumahnya. Berhubung dia tidak diajak dalam misi menyelamatkan Surga (yah… Rizal dan Juni memang masih menganggapnya sebagai anak kecil), David berusaha mengungkap misterinya sendiri.

Membaca kisah Rizal yang gaul dan Juni yang complicated mengingatkan kita pada permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh remaja. Seperti Rizal misalnya, meski menyangkal dirinya anti pencitraan, dia justru membangun image dirinya di dunia maya dan membawanya ke dunia nyata. Tanpa sadar dia membuat pencitraan dirinya, dan menutupi siapa dirinya yang sebenarnya. Kemudian Juni, yang tadinya korban bullying. Alam bawah sadarnya membuat dia harus mencari keadilan dan membela dirinya. Ketika dia justru terjebak menjadi sosok yang tadinya dibencinya, Juni dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya mengalami perubahan. Konflik dengan keluarga juga dialami banyak remaja ketika komunikasi dalam keluarga menjadi tidak lancar.

Sampai di sini saya memberikan 3 bintang untuk kepiawaian duet penulis handal ini meramu kisah remaja.

Masuk dalam kisah David, saya mulai menemukan kerancuan. Menurut saya, karakter David terlalu dewasa untuk anak seusia dia. Okeylah dia mungkin mendapatkannya dari pengalaman hidup yang bisa dibilang berat. Dia harus melihat ibunya berjuang menghidupi mereka berdua sejak kepergian ayahnya. Tapi sosok David yang saya dapatkan lewat kisah Rizal dan Juni sangat berbeda. Ketika David berhasil membuka misteri yang terjadi di rumahnya, saya malah merasa seperti ingin meletakkan buku ini dan menghentikan membacanya. Masak iya, Rizal dan Juni tidak melihat ada yang berbeda dari David yang sudah dianggap sebagai “adik” mereka sendiri? Sebegitu sibuknyakah mereka mempertahankan Surga mereka sampai “adik” mereka bisa terlupakan? Maaf, tapi saya harus bilang, saya tidak suka dengan ending-nya.

Terlepas dari kekesalan saya pada ending-nya, saya suka dengan covernya yang cantik dan kreatif (yang karena kreatifnya sampai-sampai susah disampulin *colek Lulu*). Sayangnya, gambar ruko di depannya saja sudah ga sesuai dengan isi ceritanya. Katanya ruko punya Rizal ada di tengah, tapi kalau di cover-nya malah ruko Juni yang di tengah. Trus ditambah saya sempat bingung dengan pemakaian kata harmonika. Setahu saya harmonika itu alat musik tiup yang berbentuk seperti balok kan? Gak ada miri-miripnya sama rolling door ruko. Kalau akordion iya… Tapi ketika saya cari di google untuk gambar harmonika, ternyata yang saya kira akordion itu memang harmonika. Apa selama ini saya salah pemahaman ya?

Katanya buku ini sudah diangkat menjadi film dengan judul yang sama. Saya bilang katanya karena saya juga belum nonton. Tapi (lagi-lagi) katanya pemeran filmnya ga cocok dengan karakter di buku. Silahkan deh cari trailer filmnya. Atau malah kamu sudah nonton ya?

Profile Image for Kern Amalia.
255 reviews1 follower
May 10, 2022
Super fun baca ini.. Covernya juga bagus banget.. Dan endingnyaaa.. SUBHANALLAH!!! 😢

Trnyta bukan dalam sudut pandang si Rizal doang, di pertengahan kt dibawa ke diary nya si Juni & di akhir ada si David.
Suka deh, kliatan bgt perbedaan jenis penulisan jurnal si Rizal yg notabenenya cowok, sama jenis tulisannya Juni yg seorang cewek. Penulis hebat nih, kyk bneran ganti org yg nulis👍

Terlepas perasaan yg memberatkan..endingnya bneran ga dikasih tau konkret..ada beberapa pernyataan narasi dr masing2 tokoh yg di tulis secara retoris di jurnal masing2.. mungkin spy g brtambah nih yah sakitnya hati kite kli yah. Intinya ga gantung kok endingnya..

Huhuhuhu..bye Rizal, Juni, dan David..👋 aku ga akan mengenal Conan Edogawa kyk dulu lagi stelah baca ini..
Profile Image for Yasmin Nabilla.
135 reviews
August 1, 2022
Saat itu aku pergi ke Gramedia dan mencari buku yang ingin aku beli tapii aku tidak menemukan buku itu terus saat aku melihat lihat buku yang ada, eh aku liat buku Pintu Harmonika ini lucu banget cover nya gemes, jadinya aku mencoba untuk membaca sinopsis dan liat di goodreads bagaimana review orang orang lalu kuputuskan untuk memilih buku ini dan kubawa pulang ke rumah.

Saat aku membaca buku ini tuh kocak banget dehhh apalagi waktu bagiannya Zal lucu bangettt aku ketawa terus waktu baca tingkah dia yang kocak. Terus penulisan dan pemilihan kata dalam buku ini ringan banget dan muluss waktu aku baca jadinya tuh aku gak kerasa kalau aku sudah melahap habis buku ini sekali duduk selama 4 jam wow sakin serunya siii... Karakter yang dimuat dalam buku ini bervariasi dan memiliki cahayanya sendiri sendiri terus kisah yang diangkat itu masuk tema kehidupan gitu pokoknya buku ini bagus dan cocok deh dibaca pas waktu luang untuk menyegarkan pikiran.
Profile Image for Dennisa .
160 reviews
October 18, 2023
Bercerita tentang persahabatan, kesedihan, kehilangan, bullying.

POV cerita buku ini diambil dari 3 tokoh Rizal, Juni dan David, ketiganya tinggal di komplek ruko Gardenia Crescent.

Mereka ber-3 ini mempunyai tempat yang membuat mereka merasa nyaman dan bebas berupa tanah kosong tidak terurus yang berada dibelakang ruko yang mereka namai 'surga'.

pintu harmonika yang di maksud disini tu pintu ruko.
Konflik utamanya adalah 'surga' mereka mau dijual, Rizal dan Juni menjalankan rencana gilanya untuk menggagalkan penjualan tanah 'surga'.

Ceritanya sangat² heartwarming, ringan sederhana.Baca buku ini tu ada lucu²nya pas di awal, ga nyangka terakhir²annya mengandung bawanggg 🥲
Profile Image for wulan.
146 reviews4 followers
December 13, 2022
bingung mau kasih bintang 3 atau 4, tapi jadinya 3 aja. buku ini terbagi menjadi 3 pov, pov rizal, juni, dan david.

sebenarnya ceritanya bagus, apalagi pergantian pov itu memang serasa ditulis oleh orang berbeda. karena memang umur dan gender tiap tokoh berbeda.

masih ok ok aja nih bagian pov rizal dan juni. eh pas bagian david.. hah? ini gimana maksudnya? ini david kenapa sebenernya? bingung juga sih .. tiba tiba aja gitu diceritain si david ini **** (sebagian teks hilang)

ya intinya aku bingung sama ceritanya :(
mungkin kapan kapan aku perlu baca ulang
Profile Image for Jessy Willy Pramestie.
119 reviews1 follower
March 12, 2024
Sebelumnya aku sudah pernah membaca 2 karya novel Clara Ng lainnya. Akhirnya aku paham dimana format penulisan novel Clara selalu melibatkan tokoh lebih dari dua dengan menceritakan kisah mereka masing-masing. Untuk kata yang kurang tepat disini mungkin karena novel ini sebelumnya dari tahun 2014 yang kemudian diremake ulang. Karena yang aku temukan di goodreads adalah di tahun itu.

Ngga nyangka-nya aku ketika memasuki Jurnal Harian tokoh David semua berubah menjadi gloomy. Karena di awal dan pertengahan jurnal, tokoh Rizal dan Juni masih terkesan cerah dan ceria.

Aku beri 4/5 bintang.
Profile Image for Unn Lovegood.
196 reviews2 followers
April 4, 2023
4,3/5🌟
(📚45/100)

My Quick Opinion :
• Heartwarming & mengandung bawang sekilo!
• Narasinya ngalir
• Diceritakan dari 3 PoV yang masing-masing punya ciri khas sendiri.
• Karakter-karakter yang super fun & love-able!
• Cerita simple but deep and so close with reality
• Found Family Trope! Love it.
• Plot-twist terkesan maksa but entah bagaimana i like it T_T
• Definitely would read more by this author!
• Highly recommend!

@unn.withbooks.

🌻
107 reviews
December 22, 2022
4,5/5🌟

Aku kira pintu harmonika itu apa oh ternyata pintu ruko wkwkw. Perbedaan para tokoh keliatan sih karena kan dibuat 3 POV. Rizal yang swag, Juni yang ngeselin, dan David yang pintar.

Ih asli ya aku banyak nangis di novel ini, gak tau kenapa. Iya ini hearwarming tapi daya triggeringnya kuat banget apalagi banyak menyangkut orang tua. Kejer banget nangisnya asliii padahal ceritanya sederhana banget, konfliknya juga ringan banget.
Profile Image for acil.
35 reviews10 followers
July 15, 2023
dari awal baca buku ini, aku sama sekali gak punya ekspektasi apa-apa. aku kira, buku ini menceritakan kisah anak-anak sekolah pada umumnya. ternyata aku keliru. buku ini luar biasa bagus! berisi tiga sudut pandang berbeda. Rizal, Yuni, dan David. masing-masing menuliskan buku harian versi mereka. seru! sampai pada akhir buku harian David, yang...
Profile Image for Lulu Khodijah.
374 reviews10 followers
March 20, 2022
Endingnya 😭😭😭

Bisa relate banget sama anak-anak yg suka tanah kosong. Lalu sedih dan gak rela tanahnya dijual krn udah jadi markas. Sampai2 disebut surga :")

Cukup menggambarkan karakter tiap tokoh dan segala permasalahan (klasik) remaja. Luv
Profile Image for Zbookz.
47 reviews
August 14, 2023
Maaf bgt, tapi ini novel gaje 🙏🏻😭... Aku masih gk paham ini temanya mau dibawa kemana, ngambang. Isinya kyk kumpulan cerpen 🙏🏻🙏🏻.Tapi beruntungnya, novel ini ketolong ama POV David yg bikin shock di akhir(POV David kyk beda sendiri) makanya masih aku kasih 3 bintang🙃
Displaying 1 - 30 of 112 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.