Jakarta, Gatra.com - TubanPetro siap diambil alih oleh pemerintah. Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro), Sukriyanto telah memperbaiki kondisi pabrik, sehingga dapat dikembangkan oleh pemerintah.
Bahkan, ia menyebutkan, kapasitas produksi di tiga anak perusahaan TubanPetro yakni PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Polytama Propindo, dan PT Petro Exo Nusantara (PON) terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Polytama, mulai tahun 2017 sudah meningkatkan kapasitas dari 180.000 metrik ton pertahun, menjadi 240.000 metrik ton pertahun. Tahun ini, di bulan November nanti sudah berproduksi. Bahkan meningkat kembali menjadi 300.000 metrik ton pertahun," katanya di JS Luwansa, Jakarta, Kamis (12/9).
Bahkan, PON mampu mengekspor 80% hasil produksinya hingga berkontribusi dividen kepada negara sekitar Rp1 triliun. Oleh karena itu, revitalisasi ini akan memudahkan pemerintah dalam menjawab beragam kebutuhan industri petrokimia.
"Seperti misalnya, TPPI ini sudah siap untuk memproduksi aromatik. Namun sekarang masih dialokasikan untuk memproduksi mogas dalam rangka pembangunan energi di Pertamina," ucap Sukriyanto.
Ia melanjutkan, TPPI sewaktu-waktu dapat dikonversikan untuk memproduksi aromatik, tergantung kebutuhan pasar. Hal ini menghemat impor dalam industri petrokimia.
"Namun kita dalam kondisi bersiap-siap manakala terdapat celah pasar yang memungkinkan. Kita akan langsung konversikan menjadi produksi aromatik, sehingga impor kita bisa kita subtitusi," katanya.
Ia menyebutkan, selama ini kegiatan produksi TubanPetro terbelenggu utang kepada pemerintah. Oleh karenanya, pengambilalihan 95% saham TubanPetro oleh pemerintah, berkesempatan mengembangkan pusat industri petrokimia nasional.
