Penyanyi Kashmir Gunakan Sajak Untuk Kecam Kekejaman India

Seorang penyanyi muda berbakat di Kashmir dilaporkan menggunakan sajak-sajak patriotik untuk memprotes pemerintah India di wilayah Himalaya yang disengketakan.

Artis berusia dua puluh tahun, Roushan Illahi, telah memperoleh basis penggemar secara regional dan terus menginspirasi orang-orang di Srinagar dan kota-kota besar lainnya, lapor seorang koresponden Press TV pada hari Ahad kemarin (19/12).

Penyanyi itu menggunakan bahasa Inggris sebagai medium untuk mengkomunikasikan pesan-pesan ‘rumit’ kepada dunia luar. Dia juga menggunakan kata-kata tajam untuk memprotes kekuasaan New Delhi atas wilayah yang di dominasi mayoritas Muslim.

Penyanyi muda iru mengatakan ia dapat dengan mudah berakhir di penjara atas lirik-lirik lagu dan sajaknya.

Sebelumnya, Polisi India telah menahan beberapa akademisi di lembah yang disengketakan selama beberapa bulan terakhir ini setelah polisi menuduh para akademisi mempromosikan sentimen anti-India di perguruan tinggi dan universitas

Perkembangan ini datang satu hari setelah India sekali lagi menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Kashmir.

Kabel diplomatik AS yang dirilis oleh Wikileaks menunjukkan Palang Merah telah memberikan diplomat Amerika bukti penyiksaan oleh pasukan keamanan India di wilayah tersebut.

Palang Merah mengatakan pemerintah India selalu mengabaikan penyiksaan di wilayah berpenduduk mayoritas Muslim yang disengketakan.

Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Kashmir telah menewaskan lebih dari 110 orang tewas selama enam bulan terakhir.

Palang Merah menyatakan bahwa sebagian besar orang telah ditahan oleh pasukan India yang kebanyakan adalah warga sipil.

Beberapa kelompok hak asasi regional dan internasional, termasuk Amnesty International, telah meminta India untuk mengambil langkah-langkah segera untuk melindungi dan menghormati hak asasi manusia di Kashmir.

Ribuan orang telah tewas di Kashmir karena bentrokan berdarah sejak tahun 1989.(fq/prtv)