Ayatullah Khamenei: Mimpi Israel Kuasai Libanon, Takkan Pernah Terwujud

Pemimpin Revolusi Islam di Iran, Ayatullah Khamenei mengutuk kekejaman Zionis Israel terhadap warga Libanon dan Palestina. Ia menyatakan, mimpi Israel untuk menguasai Libanon tidak akan jadi kenyataan.

Berbicara di sela-sela peringatan kelahiran puteri Nabi Muhammad saw, Fatimah az Zahradan hari kelahiran pendiri Repulik Islam Iran, Imam Khamenei, Ayatullah juga mengecam AS dan negara-negara Barat lainnya yang telah mendukung Israel.

Ia juga menyesalkan sikap sebagian negara-negara Arab dan Islam yang membisu atas kejahatan yang telah dilakukan kaum Zionis. Menurutnya, pelanggaran hak asasi manusia di Libanon dan Palestina dalam beberapa hari belakangan ini, sekali lagi membuktikan bahwa kehadiran Zionis di Timur Tengah merupakan gejala penyakit ‘kanker’ dan ‘setan’ yang akan mengancam dunia Islam.

Lebih lanjut Ayatullah Khamenei mengatakan, pemerintahan AS yang sekarang adalah pemerintahan yang paling memalukan sepanjang sejarah AS karena mendukung pembantaian terhadap wanita, anak-anak dan laki-laki yang tak berdaya di Libanon dan Palestina.

Ia juga mengatakan bahwa negara-negara Muslim bangga dengan keberanian Hizbullah dalam merespon serangan-serangan Zionis dan sentimen semacam itu, kata Ayatullah, pada masa lalu tidak pernah ada di kalangan negara-negara Arab dan Islam. Tapi sekarang, Libanon, negara yang akan dibuat sebagai basis budaya Barat, telah berubah menjadi basis jihad dan budaya perlawanan.

Ayatullah menyatakan menentang seruan Presiden AS yang meminta perlucutan senjata terhadap Hizbullah. "Hizbullah tidak akan pernah dilucuti karena bangsa Libanon adalah bangsa yang tahu berterima kasih dan tahu bahwa Hizbullah punya hak untuk melawan kaum Zionis dan memupuskan harapan Zionis untuk menguasai Libanon," tegasnya.

Israel Bohong Soal Perdamaian

Sebelumnya, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad juga melontarkan kecaman keras terhadap agresi Israel ke Libanon dan Palestina. Menurutnya, misi rejim Zionis adalah menciptakan perpecahan dan menimbulkan ketegangan di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Mereka berbohong bahwa mereka ingin perdamaian. Setiap hari, mereka menggunakan alasan untuk memaksakan kehendaknya," kata Ahmadinejad dalam sebuah acara peresmian badan amal Mehr-Reza.

"Kebrutalan rejim ini lebih buruk dari Gengis Khan dan Nero," sambungnya.
Selain Iran, negara Muslim lainnya yang dengan tegas mengutuk agresi militer Israel adalah Pakistan, Irak, Arab Saudi dan Kuwait.

"Pakistan mendukung bangsa Libanon dan secara penuh menghormati kedaulatan dan integritas teritorial mereka. Kami minta dunia internasional, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, PBB dan lembaga-lembaga lainnya yang terkait, untuk intervensi," kata PM Pakistan Shaukat Aziz.

Arab Saudi dan Kuwait sudah berkomitmen untuk memberikan bantuan pada Libanon sebesar 70 juta dollar.

Parlemen Irak yang didominasi Syiah, Sunni dan Kurdi, satu suara mengecam serangan Israel ke Libanon. Begitu pula dengan sejumlah partai di Irak, baik dari partai-partai Sunni maupun Syiah, menyatakan dukungannya terhadap Libanon. (ln/tehrantimes)