Ratusan CPNS pusat dan daerah yang telah
dinyatakan lolos seleksi penerimaan pada tahun 2021 memutuskan mundur sebelum
mendapatkan Surat Keputusan Pengangkatan CPNS. Alasan yang sering disebut-sebut
menjadi faktor utama mereka mengundurkan diri adalah kenyataan bahwa
gaji/penghasilan yang diterima sebagai PNS di luar ekspektasi yang mereka
bayangkan.
Mencengangkan bukan, di saat ratusan ribu
orang ingin mendapatan pekerjaan layak, di sisi lain ada yang melepaskan
kesempatan yang sudah di depan mata. Kalau dari sudut pandang masyarakat umum
perilaku beberapa CPNS di atas memang agak "keterlaluan", tapi kalau
dari sisi CPNS tersebut, apakah itu langkah yang sepenuhnya salah? Bisa ya atau
tidak. Hal ini tergantung bagaimana kita mengambil sudut pandang.
Ekspektasi yang meleset dari para pencari
kerja ini tentu karena adanya bias informasi. Pertama, informasi dari
pemerintah yang di anggap kurang jelas mengenai gambaran umum bagaimana bekerja
menjadi PNS, mulai dari sistem karir, jenis dan hierarki pekerjaan, budaya dan
iklim bekerja serta terutama gaji yang akan mereka terima saat bulan berganti.
Kedua, pencari kerja memang tidak mencari
tahu tentang gambaran menjadi seorang PNS, atau malah mendapatkan informasi
yang salah mengenai PNS yang tidak seperti kenyataannya, alias terkena bujuk
rayu yang melangit. Kembali lagi ke pertanyaan di atas, apakah mengundurkan
diri adalah salah? Tentu semua dikembalikan ke etika masing-masing pencari
kerja. Mungkin alasan-alasan yang sifatnya prinsipal tentang teknis pekerjaan
bisa saja dimaafkan, tapi mungkin kalo urusan gaji itu bisa sangat
diperdebatkan.
Di sisi lain apabila yang terjadi mereka
tetap melanjutkan menjadi PNS dengan kondisi hati yang kecewa karena ekspektasi
yang meleset, tentu akan menimbulkan masalah tersendiri bagi institusi
pemerintah di mana mereka bekerja. Mungkin saja mereka menjadi pekerja yang
kehilangan passion atau tetap bekerja tapi tidak optimal. Tentu hal
ini sesuatu yang tidak diharapkan.
Berangkat dari hal tersebut, pertanyaan
besarnya apakah tidak ada hal yang menarik menjadi PNS selain mendapatkan
jaminan hari tua? Hal ini penting untuk digali lebih dalam sehingga mengurangi
jumlah orang yang merasa terperangkap ketika sudah masuk ke lingkungan PNS,
“tidak sesuai ekspektasi” katanya.
Ketika kita sepakat menjadi sebuah negara
tentu kita akan merumuskan bagaimana negara ini berjalan dengan mulai membuat
sistem pemerintahan dengan segala pembagian fungsinya. Sistem pemerintahan
tentu memerlukan orang-orang pilihan yang mau untuk ambil bagian menjadi
penggerak di dalamnya. Orang-orang yang berjanji selama kurun waktu tertentu
untuk setia menjalan fungsi-fungsi pemerintahan dengan integritas tanpa
tepi, kita sebut mereka sebagai PNS.
Hal pertama yang mungkin akan dianggap
sebuah argumentasi yang klise, bahwa menjadi bagian dari fungsi-fungsi negara
yang menjalankan amanah rakyat untuk mengurus negara ini ke arah yang lebih
baik apakah jauh dari kata membanggakan? Atau kita sebut saja menarik agar
tidak terkesan melebih-lebihkan. Tentu dengan penuh kesadaran bahwa kita bukan
pemeran utama dalam 'konstelasi' negara ini, pemeran utama tentu rakyat, mulai
dari yang pekerja formal sampai pekerja non formal, mulai dari yang kaya sampai
yang miskin, mulai dari yang tua sampai yang muda dan seterusnya. Apakah
argument ini bisa diterima di semua pikiran para pencari kerja? Apakah kebanggaan
yang bersifat nasionalis seperti ini sudah tidak terlalu mendapatkan tempat di
mata sebagian masyarakat?
Banyak orang menilai sistem kerja di
lingkungan PNS tidak kondusif untuk berkembang atau minimal untuk bekerja
dengan nyaman. Misalkan pandangan ini benar adanya, di lapangan terdapat
beberapa lini pemerintahan yang tidak kondusif, bukankah ini sebagai tantangan
menarik bagi para calon pekerja tersebut? Menghadirkan dan mengenalkan sistem
dan budaya kerja yang ideal, yang mampu menjadi tanah yang subur untuk
tumbuhnya ide dan gagasan. Ketika kamu bekerja di tempat yang sudah punya
sistem bagus dan seolah semua berjalan dengan baik, bagaimana kamu bisa
membuktikan bahwa kamu bisa berkontribusi terhadap perubahan. Menjadi nilai
lebih bagi calon pekerja tersebut bila mampu membawa sebuah instansi beranjak
dari titik koordinat satu ke titik koordinat lain yang tentunya ke arah yang
lebih baik.
Bekerja di pemerintahan identik dengan
kerja textbook, semua langkah dan kebijakan sudah disusun berdasarkan
peraturan, PNS tinggal menjalankan saja tanpa ruang kreativitas. Ada benarnya,
karena itu semua demi kepastian hukum, baik dari PNS sendiri ataupun bagi
pengguna jasa layanan publik. Selain itu, peraturan juga berfungsi untuk
meminimalisir adanya pelayanan yang tidak standar atau peluang penyalahgunaan
wewenang.
Tapi sebenarnya ruang kreatifitas tidaklah
tertutup. Meskipun peraturan tetap saja peraturan dan kita tidak bisa berbuat
di luar apa yang tertulis. Namun bagaimana peraturan itu di implementasikan
tentu itu adalah ruang kreatifitas yang perlu digarap dengan serius. Mulai dari
menafsirkan peraturan, dalam hal ini perlu daya berfikir yang kritis dan
terbuka untuk dapat mendekati apa yang dimaui oleh pembuat peraturan. selain
itu bagaimana peraturan itu dikemas dalam sebuah paket pelayanan publik yang
berjalan baik, itulah ruang kita berimajinasi. Bagaimana kita mengkomunikasikan
peraturan kepada pengguna jasa dengan baik, bagaimana kita merumuskan langkah
konkret sebuah peraturan yang bersifat umum dan bagaimana kita membuat strategi
dengan basis data dan penelitian yang komprehensif itulah ruang kita
berkreatifitas.
Menjadi PNS selain menerima hak berupa
gaji dari APBN/APBD, juga mendapatkan kewajiban untuk membelanjakan APBN/APBD.
Di saat citra korupsi yang masih melekat pada PNS dan pejabat pemerintahan,
apakah kamu tidak tertarik menjadi PNS dan pejabat pemerintahan yang bersih dan
jujur? Apakah kamu tidak tertarik untuk menguji integritasmu di medan perang
sebenarnya, di mana kepentingan saling menyandera sikapmu dan materi yang
menyilaukan mata bisa diraih tanpa banyak usaha. Apakah kamu tidak mau
mengejawantahkan setiap kata dan kalimat yang kamu tuliskan ketika membuat
paper tentang korupsi atau saat mencerca koruptor dari balik layar TV? Ini
sangat menarik kan? Ayo bergabung menjadi PNS untuk memperbaiki citra
pemerintahan ini agar lebih bersih.
Ketika kekayaan materi yang kamu ingin
dapatkan, tentu PNS bukan tempatnya. Apakah PNS memang dikutuk untuk tidak
bakal mendapatkan gaji yang besar? Permasalahannya adalah pada etika atau 'tepo-sliro'.
Bisa saja PNS mendapatkan gaji yang besar, namun hal ini sangat bertentangan
dengan prinsip PNS sendiri sebagai pembantu rakyat, tidak elok rasanya
mendapatkan gaji yang timpang dengan pendapatan rata-rata masyarakat pada
umumnya. Apakah pemerintah tidak menghargai keilmuan yang didapatkan para PNS,
di mana ketika mereka bekerja di luar mendapatkan gaji yang lebih besar dengan
keilmuan yang dimiliki? Tapi kalau kita balik pertanyaannya, sebagai orang
berilmu, tidakkah tertarik untuk menggunakan ilmunya untuk membuat
perubahan-perubahan pada sistem dan kebijakan negara ini, sehingga negara ini
maju, dan kita sejahtera bersama-sama dengan rakyat, tanpa ada yang merasa
ditinggal di negara ini?