Mengenal lukisan kaligrafi Arab karya Syaiful Adnan

Perkembangan seni lukis kaligrafi dipertegas dengan pameran-pameran berskala nasional dan Festival Istiqlal. Sejak saat itu, Syaiful Adnan muncul sebagai pelukis kaligrafi yang sangat potensial. Bagaimanakah bentuk lukisannya?

Karya Syaiful Adnan “Fiisabillaah” (1977) ini merupakan lukisan kaligrafi Arab yang mengungkapkan ayat Alquran. Secara visual, kaligrafi itu bisa dilihat dekat dengan bentuk dasar khat Kufi yang memiliki karakter menyiku dan menyudut. Akan tetapi, Syaiful Adnan telah menggubah kaligrafinya dengan gaya pribadi yang artistik dan khas dalam bentuk-bentuk yang menyerupai pedang yang tajam. Surat Alhujaraat ayat 15 ditampilkan dalam latar putih dengan bidang-bidang tekstural dan garis-garis retak yang memberi kesan arkhaik. Rangkaian tandatanda visual itu mencitrakan lembaran naskah suci keramat yang diletakkan pada latar belakang warna redup hijau lumut.

Pada tahun 1970-an, kaligrafi Arab yang menggungkapkan ayat-ayat suci Al-qur’an marak menjadi idiom Islami dalam seni lukis modern Indonesia. Hal itu sejalan juga perkembangan seni lukis abstrak dan simbolis yang merepresentasikan nilai-nilai dan norma islami. Fenomena tersebut itu sebenarnya sejalan dengan gelombang pasang keimanan di seluruh dunia Islam pada tahun 1970-an di Indonesia pasca tumbangnya ideologi komunisme. Perkembangan seni lukis kaligrafi selanjutnya dipertegas dengan pameran-pameran berskala nasional dan Festival Istiqlal yang sangat signifikan. Sejak masa itulah Syaiful Adnan muncul sebagai pelukis kaligrafi yang sangat potensial.

Dalam karya ini, terkandung makna sesuai dengan surat Alhujaraat ayat 15 yang menjadi pokok lukisan. Orang-orang mukmin adalah mereka yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya, kemudian tiada ragu-ragu berjuang di jalan Allah dengan harta dan diri mereka. Perjuangan itu misalnya dengan mendirikan masjid atau usaha penyebaran dakwah Islam.