Strategi Sun Tzu: Seni Perang Tertinggi adalah Menaklukkan Musuh Tanpa Berperang

DEWANTARA NEWS -  Sun Tzu adalah seorang jenderal militer Tiongkok ahli strategi, filsuf, dan penulis yang hidup pada periode Zhou Timur dari 771 hingga 256 Sebelum Masehi. 

Sun Tzu secara tradisional dikreditkan sebagai penulis Seni Perang, sebuah karya strategi militer berpengaruh yang memengaruhi filosofi dan pemikiran militer Barat dan Asia Timur. 

Sun Tzu dihormati dalam budaya Cina dan Asia Timur sebagai tokoh sejarah dan militer yang legendaris. 

Baca Juga: Cendekiawan Tiongkok Ragukan Keberadaan Sejarah Sun Tzu

Nama lahirnya adalah Sun Wu ( Hanzi ) dan dia dikenal di luar keluarganya dengan nama kesopanannya Changqing Nama Sun Tzu yang lebih dikenalnya adalah seorang kehormatan yang berarti Tuan Matahari.

Metode Militer Sun Tzu 

Seni Perang Tertinggi adalah Menaklukan Musuh Tanpa Perang.

Risalah militer Tiongkok kuno yang berasal dari Periode Akhir Musim Semi dan Musim Gugur (kira-kira abad ke-5 SM). 

Karya tersebut, yang dikaitkan dengan ahli strategi militer Tiongkok kuno Sun Tzu ( Master Sun ), terdiri dari 13 bab. 

Baca Juga: Bukan di Jawa! Ini Nama Jalan Terpanjang di Indonesia Melintasi 3 Wilayah Administratif Sampai Aceh Tenggara

Masing-masing dikhususkan untuk pelatihan keterampilan atau seni berbeda yang terkait dengan peperangan dan bagaimana penerapannya dalam dan taktik militer. 

Selama hampir 1.500 tahun itu adalah teks utama dalam sebuah antologi yang diresmikan sebagai Tujuh Klasik militer oleh Kaisar Shenzong dari Song pada tahun 1080. 

Seni Perang tetap menjadi teks strategi yang paling berpengaruh dalam peperangan Asia Timur dan telah mempengaruhi pemikiran militer Timur Jauh dan Barat, taktik bisnis, strategi hukum, politik, olahraga, gaya hidup, dan lainnya.(*)