Punya Kandungan Zat Psikotropika Kuat, Kodok Ini Banyak Diincar Pemburu

Punya Kandungan Zat Psikotropika Kuat, Kodok Ini Banyak Diincar Pemburu

Tim detikHealth - detikSumut
Jumat, 21 Jul 2023 10:14 WIB
Kodok tebu di Australia
Ilustrasi kodok. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Kodok jenis ini tengah diincar oleh sejumlah pemburu. Mereka mencari kodok tersebut karena mempunyai kandungan zat psikotropika yang kuat dalam tubuhnya.

Dilansir dari detikHealth, kodok tersebut adalah kodok sungai Colorado (Incilius alvarius) di Gurun Sonora. Hewan amfibi itu banyak diburu untuk digunakan sebagai obat psikedelik.

Kodok ini sering ditemukan di daerah Amerika Utara. Para pemburu mengincar kodok ini karena senyawa psikotropika kuat yang ada di dalam tubuhnya. Senyawa itu adalah 5-MeO-DMT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketertarikan budaya terkait kodok dan sifat psikoaktifnya sudah dimulai tahun 1960-an lalu meningkat pada 1990-an. Pada 2017, ketertarikan terhadap kodok itu meningkat lagi karena kemunculannya di media.

Sekarang, ada sebuah retret mahal di Meksiko yang di mana 5-MeO-DMT diberikan untuk menyembuhkan emosional, spiritual, atau hanya untuk sekedar mabuk. Hal ini membuat banyak orang ingin mencobanya.

ADVERTISEMENT

Senyawa 5-MeO-DMT ini legal di Meksiko. Senyawa ini masuk ke dalam Schedule 1 drug oleh Drug Enforcement Agency. Akan tetapi, di negara bagian Arizona, masyarakat dilarang menangkap kodok tanpa izin.

Daya pikat katak untuk sifat psikoaktifnya saat ini diperumit dengan fakta bahwa 5-MeO-DMT saat ini tengah dipelajari sebagai kemungkinan pengobatan untuk depresi dan kecemasan.

Kurator Herpetologi, Iktiologi, dan Zoologi Invertebrata (HIIZ) Museum Gurun Arizona-Sonora Thomas Weaver menyoroti perburuan kodok sungai Colorado yang tinggi. Dia menyebut saat ini kodok tersebut sudah mulai habis.

"Kodok (sungai Colorado) sudah mulai habis sekarang. Jika sesuatu terjadi pada hewan tersebut maka serangga akan menguasai," ucapnya dikutip dari National Geographic, Kamis (20/7).

Hewan amfibi adalah 'spesies indikator'. Weaver mengatakan bahwa makhluk seperti Incilius alvarius sangat selaras dengan lingkungan.

Weaver juga khawatir bahwa perburuan kodok itu dapat membuat krisis amfibi global yang mengancam kepunahan hingga 40 persen amfibi di seluruh dunia dalam waktu 50-100 tahun ke depan.

"Kekhawatiran saya adalah tren pengumpulan, penyelundupan, dan pemanenan kodok ini mungkin berdampak pada spesies secara keseluruhan," katanya.



Simak Video "Momen Relawan di Rusia Bantu Migrasi Kodok Tahunan"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)