Catatan Perjalanan Menapaki Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi di Sumatera

Catatan Perjalanan Menapaki Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi di Sumatera

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Sabtu, 10 Jun 2023 12:46 WIB
Foto para pendaki sampai di puncak Gunung Kerinci, Jambi yang dikenal dengan atap Sumatera dengan ketinggian 3805 mdpl.
Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Jambi -

Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera dan juga termasuk gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara. Gunung Kerinci dikenal dengan atapnya Pulau Sumatera. Berada di puncaknya, detikers bisa melihat 3 provinsi sekaligus. Yakni Jambi, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Ketinggian Gunung Kerinci sekitar 3.805 mdpl dengan puncaknya bernama Puncak Indrapura. Menariknya, Gunung Kerinci merupakan salah satu dari Seven Summits Indonesia sekaligus World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra.

Wilayahnya termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kawasan ini mencakup hutan, cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan wisata, dan hutan produksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TNKS dilindungi karena menjadi habitat bagi satwa langka seperti harimau Sumatera. Gunung Kerinci sendiri terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Bagi detikers yang ingin merasakan sensasi ketinggian gunung Kerinci, berikut liputan perjalanannya melalui jalur pendakian Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Bagi pendaki pemula, direkomendasikan untuk mendaki selama 3 hari 2 malam.

ADVERTISEMENT

Pintu Rimba-Pos 1

Pos 1 Bangku Panjang, lokasi pemberhentian pertama, sebagai tempat istirahat dan tidak diperbolehkan camp.Pos 1 Bangku Panjang, lokasi pemberhentian pertama, sebagai tempat istirahat dan tidak diperbolehkan camp. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom

Dari pintu rimba menuju Pos 1, pendaki masih melewati kebun-kebun produktif masyarakat dengan trek landai. Beberapa kali pendaki harus melangkahi pohon-pohon mineral yang terbaring di tengah jalan.

Pendakian normal biasanya menempuh waktu 20 menit untuk menuju Pos 1 yang diberi nama Bangku Panjang.

Di Pos 1 Bangku Panjang ini, ketinggian sudah berada di 1889 mdpl. Pendaki bisa beristirahat selama beberapa menit sebelum melanjutkan ke Pos 1 selanjutnya.

Tidak direkomendasikan untuk mendirikan tenda atau camp di Pos 1 Bangku Panjang. Hal ini dikarenakan tempat tersebut masih menjadi perlintasan harimau Sumatera.

Pos 1 Bangku Panjang-Pos 2 Batu Lumut

Setelah beristirahat sejenak, pendakian dilanjutkan menuju Pos 2. Perjalanan ke Pos 2 mulai sedikit menanjak dan sesekali masih ditemui trek yang landai.

Pos 2 ini diberi nama Batu Lumut dengan ketinggian 2010 mdpl. Perjalanan normal bisa menempuh waktu 30 hingga 40 menit. Di sana, terdapat sumber mata air yang bisa langsung diminum atau menjadi bahan untuk memasak saat nge-camp.

Pos 2 Batu Lumut-Pos 3 Pondok Panorama

Pendakian dilanjutkan menuju Pos 3 Pondok Panorama. Jalur yang dilalui sudah mulai menanjak dengan memijak akar-akar pohon. Jika dalam perjalanan bertemu hujan, maka track akan sangat becek dan licin. Pendaki harus benar-benar memperhatikan jalan dan menguatkan pijakan.

Perjalanan menuju Pos 3 diperkirakan 30 sampai 40 menit. Ketinggian Pos 3 ini sudah berada di 2225 mdpl. Di sana terdapat sebuah pondok yang bisa menampung kurang lebih 20 orang untuk berteduh dan makan. Di sana juga masih banyak tupai-tupai yang cukup jinak jika dihampiri.

Menuju Shelter 1

Lokasi camp Shelter 1, memiliki ruang terbuka yang cukup luas bisa menapung puluhan tenda para pendaki.Lokasi camp Shelter 1, memiliki ruang terbuka yang cukup luas bisa menapung puluhan tenda para pendaki. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom

Setelah istirahat dan makan untuk menambah energi di Pos 3, perjalanan dilanjutkan menuju Shelter 1. Seterusnya pemberhentian dinamakan shelter karena merupakan tempat nge-camp para pendaki.

Perjalanan menuju Shelter 1 membutuhkan waktu 1 jam hingga 1 jam 30 menit. Trek pendakian sudah mulai curam, hampir sedikit untuk trek landainya. Selain itu, beberapa kali pendaki harus memanjat di antara tebing dan dan akar pohon.

Trek menuju Shelter 1 ini, bisa sangat licin dan becek jika turun hujan, sehingga para harus menguatkan pijakan. Sampai di Shelter 1 ketinggian sudah mencapai 2505 mdpl.

Lokasi camping di Shelter 1 ini cukup luas bisa menampung kurang lebih 30 tenda. Di sana, ada sumber mata air yang jernih bisa langsung dikonsumsi bagi para pendaki.

"Kalau di sini namanya Shelter 1 dan seterusnya, dinamakan Shelter sebagai tempat nge-camp. Kalau masih di Pos 1-3 itu tidak direkomendasikan untuk camp hanya istirahat saja. Di sana masih sering lalu lalang 'Datuk'," kata Irfan Ramadani, pendaki Gunung Kerinci yang juga merupakan anggota Basarnas Jambi.

Jika berangkat dari Pintu Rimba pukul 09.00 WIB diperkirakan pendaki akan sampai pada pukul 15.00 WIB. Bagi pendaki pemula, perjalanan cukup sampai Shelter 1 lalu berlanjut menuju Shelter 3 sebelum summit ke puncak.

Menuju Shelter 2

Trek perjalanan menuju Shelter 2, jalur menanjak, tanah, dan melewati dinding-dindang tanah.Trek perjalanan menuju Shelter 2, jalur menanjak, tanah, dan melewati dinding-dindang tanah. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom

Hari kedua pendakian, perjalanan dilanjutkan menuju Shelter 2. Setelah sarapan pagi dan olahraga kecil, pendaki dapat melanjutkan perjalanan mulai pukul 09.00 WIB kembali.

Trek menuju Shelter 2 ini menjadi trek yang cukup panjang dari perjalanan sebelumnya.

"Ke Shelter 2 ini trek yang panjang, nanti ada 2 tempat istirahat yakni Shelter 2 bayangan dan Shelter 2," kata Irfan.

Jalan menuju Shelter 2 ini banyak mengikuti jalur air, lorong dinding tanah yang sempit, hingga trek yang terjal. Di samping treknya yang cukup sulit, pendaki akan disuguhkan dengan keasrian dan kesegaran vegetasi hutan mineral yang masih terawat dengan baik.

Pada beberapa trek yang menanjak dan terjal, ada trek landai yang bisa dimanfaatkan pendaki untuk istirahat sambil menikmati vegetasi hutan. Keasrian ini ditambah dengan kicauan burung dan kelompok kera yang akan menyambut pendaki di perjalanan.

Perjalanan ke Shelter 2 ini kurang lebih 2 sampai 3 jam. Usahakan untuk istirahat dan makan siang di Shelter 2 bayangan sebelum menuju Shelter 2. Hal ini dikarenakan perjalanan Shelter 2 akan terus menanjak tanpa ada trek landai.

Setelah selesai istirahat di Shelter bayangan ini, perjalanan baru dilanjutkan menuju Shelter 2 yang ketinggiannya sudah berada di 3100 mdpl.

Menuju Shelter 3

Sampai di Shelter 2, pendaki bisa istirahat sejenak untuk melanjutkan ke Shelter 3. Perjalanan Shelter 3 ini hampir tidak ditemukan lagi bonus trek landai. Pendaki akan melewati jalur yang dikenal dengan 'Lorong Tikus'. Medan yang menanjak curam serta dipenuhi akar-akar pohon memerlukan kerja sama tim serta tenaga ekstra untuk melaluinya.

Selain itu, pendaki juga harus pandai-pandai memilih jalur. Bahkan tak jarang pendaki harus merayap untuk melewati jalur ini.

"Disebut Lorong Tikus karena lokasi kecil seperti jalan tikus. Treknya akar-akar pohon yang menutupi jalur seperti terowongan," ujar Irfan.

Tak hanya kekuatan kaki, perjalanan di sini harus mengandalkan kekuatan tangan. Sebab, selain menanjak, pendaki juga harus memanjat dan merangkak. Beberapa tebing, sudah diberi tali webbing untuk bantuan para pendaki melewati jalur tersebut.

Trek dari Shelter 2 ke Shelter 3 ini terbilang cukup pendek, hanya saja jalur yang harus dilewati cukup ekstrem dengan panjat-memanjatnya. Waktu tempuh perjalanan ini mencapai 1 jam hingga 1 jam 30 menit.

Setelah sampai di Shelter 3, pendaki dapat mendirikan tenda. Di Shelter 3 ini, sudah tidak ada lagi hutan vegetasi. Perbatasan hutan vegetasi ini terjadi saat melewati lorong tikus. Lokasi ini juga rawan badai jika hujan turun.

Maka dari itu, pendaki disarankan untuk mencari lokasi yang agak tertutup tebing dan pohon-pohon cantigi. Ketinggian Shelter 3 ini sudah berada di 3350 mdpl. Jika cuaca cerah, dari Shelter 3 ini pendaki bisa melihat indahnya kota Sungai Penuh, Jambi dan beberapa bukit yang mengelilinginya.

Summit Puncak Indrapura

Perjalanan pendakian Summit ke Puncak Gunung Kerinci.Perjalanan pendakian Summit ke Puncak Gunung Kerinci. Foto: Dimas Sanjaya/detikcom

Hari ketiga dilanjutkan dengan Summit menuju puncak Gunung Kerinci. Perjalanan dimulai pada pukul 04.00 WIB. Kemiringan jalur ini bertambah. Tak ada lagi pohon vegetasi, hanya batu-batuan dan pohon cantigi.

Jalur pendakian berupa medan batu cadas yang cukup menantang. Batuan dan kerikil pun akan banyak dijumpai di jalur ini, sangat berbeda saat pendakian pos 1 hingga ke shelter 3.

Untuk sampai di puncak, pendaki benar-benar harus memperhatikan arah jalan, karena kiri dan kanan jalur adalah jurang. Hampir tak ada pembatas antara jalur dan jurang.

Puncak Indrapura yang menjadi julukan dari puncak Kerinci pun tak jauh lagi. Tercium bau belerang yang dikeluarkan kawah sebesar 48.000 meter persegi dengan kedalaman mencapai 600 meter.

Dari puncak, akan tersaji berbagai pemandangan menawan yang seakan menjadi penawar rasa lelah. Danau Gunung Tujuh, Danau Belibis, deretan perbukitan, serta Samudra Hindia bisa dinikmati saat puncak tak berkabut.

Setelah 1 jam perjalanan, pendaki akan sampai di Tugu Yudha. Di sana ada hamparan luas yang juga terdapat beberapa tugu lainnya.

Nama Tugu Yudha diambil untuk mengenang seorang pendaki muda yang hilang di tengah perjalanan. Di hamparan yang cukup luas, beberapa tahun terakhir menjadi spot turun atlet paralayang.

Perjalanan menuju puncak dilanjutkan dengan kemiringan mencapai 60 derajat setelah melewati Tugu Yudha. Butuh waktu 30 menit dari Tugu Yudha untuk sampa di Puncak Kerinci yang dinamakan Puncak Indrapura dengan ketinggian 3805 mdpl.

Pendaki di Puncak Indrapura, Gunung Kerinci.Pendaki di Puncak Indrapura, Gunung Kerinci. Foto: Istimewa

Di puncak Gunung Kerinci, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata, barisan-barisan bukti yang mengelilingi Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Kerinci, Jambi, hingga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Pendaki juga dapat menyaksikan pemadangan penawar rasa lelah, seperti kawah Gunung Kerinci, Danau Kerinci, dan Danau Gunung Tujuh, bahkan juga laut pesisir Provinsi Bengkulu.



Simak Video "Geger Balita Diajak Naik Gunung Kerinci, Ortunya Sempat Bohongi Petugas"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)