Tanggul Pantai Losari Makassar dari Masa ke Masa, Sempat Hancur karena Perang

Tanggul Pantai Losari Makassar dari Masa ke Masa, Sempat Hancur karena Perang

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Senin, 27 Nov 2023 19:00 WIB
Spot foto di Anjungan Makassar Pantai Losari.
Foto: Yaslinda Utari Kasim
Makassar -

Wajah Pantai Losari yang kini menjadi landmark Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Termasuk tanggul sepanjang kurang lebih 1 kilometer yang membentang sepanjang pantai.

Tanggul Pantai Losari ini pertama kali dibangun pada awal abad 20. Sejak dibangun pertama kali, tanggul di Pantai Losari sudah beberapa kali direhabilitasi. Bahkan, tanggul ini sempat hancur pada saat terjadi perang di tahun 1945.

Pembangunan tanggul di Pantai Losari ini pada mulanya diperuntukkan sebagai penahan abrasi. Keberadaan tanggul ini juga pernah membuat Pantai Losari dijuluki sebagai 'Rumah Makan Terpanjang di Dunia'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan bahwa Pantai Losari mendapatkan julukan tersebut karena para pedagang kaki lima membuka lapak di sepanjang tanggul Pantai Losari. Tanggul itu kemudian digunakan pengunjung sebagai tempat untuk makan setelah membeli jajanan di warung-warung.(1)

3 Versi Penanggulan Pertama Pantai Losari

Terkait waktu penanggulan pertama Pantai Losari ini terdapat beberapa versi. Dalam Buku "Makassar Tempo Doeloe" disebutkan bahwa sepanjang bibir Pantai Losari ditanggul pertama kali pada tahun 1926. Penanggulan ini dilakukan di masa pemerintahan Belanda.

ADVERTISEMENT

Usai penanggulan, Pantai Losari tampak semakin indah dan banyak dikunjungi orang. Tak jarang, dahulu orang-orang senang menyaksikan para nelayan menangkap ikan di atas bagan (sejenis rumah di tengah laut untuk mempermudah menangkap ikan).(2)

Sementara menurut Dosen Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin Dias Pradadimara, tanggul di bibir Pantai Losari dibangun pertama kali pada tahun 1930-an. Ia menjelaskan bahwa penanggulan itu dilakukan agar tidak terjadi abrasi di pinggir Pantai Losari.

"Dikasi (tanggul) supaya tidak turun-turun itu (pasir), sekarang buat duduk-duduk. Tanggul. Jadi sebelum perang sudah dibuatkan tanggul," katanya.

Pantai Losari saat ditanggul pertama kaliPantai Losari saat ditanggul pertama kali Foto: Pantai Losari saat ditanggul pertama kali (Buku Makassar Doeloe Makassar Kini Makassar Nanti)

Sayangnya, tanggul itu sempat hancur usai terjadi peperangan dan pengeboman di masa penjajahan Belanda. Kemudian di tahun 1945 tanggul ini kembali dibangun.

"Makassar itu dibom, jadi banyak tempat yang dibangun kembali. Dan memang ada usaha yang pembangunan kembali kota Makassar di wilayah timur," jelas Dias.

Sedangkan, sumber lainnya menyebut penanggulan Pantai Losari dilakukan pertama kali pada tahun 1945. Tanggul atau lantai dasar beton ini dikerjakan di masa Pemerintahan Sipil Hindia Belanda/Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA).

Pembangunan beton sepanjang 910 meter ini digagas oleh Pemerintah Wali Kota Makassar, DM van Swtitten di masa jabatannya tahun 1945-1946. Pemasangan lantai di bibir pantai ini bertujuan untuk melindungi beberapa spot dan sarana strategis warga di Jalan Penghibur dari derasnya ombak selat Makassar.(1)

Rehabilitasi Tanggul Pantai Losari 1965-1975

Sejak dibangun, tanggul Pantai Losari beberapa kali direhabilitasi. Di tahun 1965, pemerintah Kota Makassar pernah mengeluarkan surat persetujuan diadakannya perbaikan berat pada tembok tepi laut sepanjang Jalan Penghibur. Perbaikan tersebut dilakukan untuk menahan ombak menjelang musim hujan.

Adapun perbaikan yang disetujui saat itu, di antaranya bongkar dan timbun kembali batu karang dan pasir 988 meter kubik, pemasangan batu gunung dengan pug beton seluas 852 meter persegi, dan pemasangan kaki beton sepanjang 616 meter.(3)

Pantai LosariPantai Losari Foto: (titry frilyani/d'Traveler)

Berdasarkan penelusuran detikSulsel, rehabilitasi tanggul Pantai Losari kembali dilakukan pada tahun 1975. Seperti fungsinya di awal, tanggul ini diperbaiki untuk menahan gelombang air laut. Rehabilitasi tanggul Pantai Losari di masa itu dilakukan di sepanjang Jalan Maipa sampai Jalan Kenari.(4)

Tanggul Pantai Losari 'Disulap' Jadi Anjungan

Secara fungsi, tanggul Pantai Losari yang di bangun pada abad 20 dengan yang nampak hari ini tidak jauh berbeda. Namun, kini dapat disaksikan Pantai Losari hadir dengan wajah yang jauh lebih modern.

Perubahan signifikan ini terjadi setelah pemerintah melakukan revitalisasi di Pantai Losari yang pertama kali dilakukan pada tahun 2000-an. Saat itu Kota Makassar dipimpin oleh Wali Kota Amiruddin Maula di masa jabatan tahun 1999-2004.(5)

Setelah direvitalisasi, tanggul yang mulanya membentang sepanjang hampir 1 km kini 'disulap' menjadi beberapa anjungan yang lebih fungsional. Anjungan ini kerap dijadikan sebagai tempat pelaksanaan berbagai festival dan kegiatan kebudayaan.

Total ada 5 anjungan di Pantai Losari yang mewakili suku besar di Sulawesi Selatan, di antaranya, Anjungan Pantai Losari, Anjungan Bugis, Anjungan Makassar, Anjungan Toraja, dan Anjungan Mandar. Di setiap anjungan, terdapat sejumlah patung dan gapura yang menggambarkan kebudayaan Sulawesi Selatan.

=Anjungan Pantai Losari di MakassarAnjungan Pantai Losari di Makassar Foto: Yaslinda Utari Kasim

Kelima anjungan ini tidak dibangun sekaligus. Anjungan pertama yaitu Anjungan Pantai Losari menjadi anjungan pertama yang dibangun pada tahun 2006. Di anjungan ini pengunjung dapat melihat tugu penghargaan Adipura yang pernah diraih Kota Makassar serta satu patung perahu phinisi.

Selanjutnya, menyusul pembangunan Anjungan Bugis dan Anjungan Makassar yang terletak di sebelah kanan Masjid Terapung Amirul Mukminin. Di anjungan ini, wisatawan akan disuguhkan patung-patung yang mencerminkan budaya Bugis-Makassar, seperti permainan Panaga, kapal Phinisi, becak dan tarian khas pepe-pepeka ri makka.

Kemudian di bagian utara, tepatnya di samping kiri miniatur tulisan City of Makassar juga terdapat Anjungan Toraja dan Anjungan Mandar. Kedua anjungan ini dibuat pada akhir tahun 2013.

Pada bagian Anjungan Toraja-Mandar, wisatawan akan disuguhkan patung-patung yang mewakili kebudayaan suku Toraja dan Mandar, seperti patung penenun sutera, patung tedong, patung penari Mandar hingga rumah adat Toraja.(1)

Sumber:

1. Tesis "Penataan Kawasan Pantai Losari sebagai Urban Tourism Kota Makassar" oleh Nur Adya Suriadi.
2. Buku "Makassar Tempo Doeloe" oleh Zainuddin Tika, dll.
3. Arsip Provinsi Sulawesi Selatan Surat Nomor 653/CII tanggal 24 Oktober 1965 tentang Persetujuan Diadakannya Perbaikan Berat pada Tembok Tepi Laut Sepanjang Jalan Penghibur.
4. Arsip Provinsi Sulawesi Selatan Surat Nomor 121/TW/JS/PK/IV/75 tanggal 8 Januari 1975 tentang Rehabilitasi Berat Tembok Tanggul Losari.
5. Buku "Berbekal Seribu Akal Pemerintahan dengan Logika" Sari Pati Pidato Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Tomi Lebang.



Simak Video "Uji Nyali, Menghibur Pengunjung Pantai Losari, Makassar"
[Gambas:Video 20detik]
(urw/nvl)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel