Gunung Bromo dan Eksotisme Alam yang Tiada Dua

Gunung Bromo dan Eksotisme Alam yang Tiada Dua

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 22 Jun 2022 18:37 WIB
Gunung Bromo
Gunung Bromo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Gunung Bromo terkenal dengan keindahan alamnya. Panorama eksotik yang disuguhkan menarik wisatawan lokal hingga mancanegara.

Memang, Gunung Bromo tak hanya terkenal di Jawa Timur maupun Indonesia saja. Namun, banyak pula wisatawan mancanegara yang sengaja datang untuk menikmati pemandangan gunung berapi yang cantik ini.

Jika ingin mengenal Gunung Bromo lebih dekat, detikJatim menghimpun sejumlah informasi soal gunung ini. Simak yuk!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal Muasal Nama Bromo

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali membuka wisata Gunung Bromo. Sebelumnya, Gunung Bromo ditutup 11 hari selama masa libur Lebaran.Potret kecantikan Gunung Bromo/Foto: M Rofiq

Nama Gunung Bromo berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dewa di agama Hindu. Dalam bahasa Sanskerta, Brahmana dieja atau sama dengan kata Brama.

Untuk itu, gunung setinggi 2.329 mdpl ini bukan gunung biasa. Gunung ini dianggap suci oleh masyarakat sekitar, yakni Suku Tengger yang mendiami sekitar kawasan Bromo. Sehingga, pengunjung tidak disarankan berperilaku buruk saat berada di sini. Ada sejumlah larangan bagi pengunjung yang wajib ditaati.

ADVERTISEMENT

Punya Kaldera Tengger yang istimewa

Keunikan lain dari Gunung Bromo yakni adanya Kaldera Tengger. Kaldera Tengger lebarnya sekitar 16 kilometer. Kaldera Tengger terbentuk melalui aktivitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu.

Disebutkan jika Gunung Bromo dan lautan pasir berasal dari satu gunung, yaitu Gunung Tengger dengan ketinggian sekitar 4.000 mdpl. Kemudian, terjadi letusan kecil hingga membuat materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah-lembah besar. Lalu, letusan dahsyat kemudian terjadi hingga mencipta kaldera dengan diameter lebih dari 8 kilometer.

Misteri Jumlah Anak Tangga Gunung Bromo

Anak tangga Gunung BromoAnak tangga menuju kawah Gunung Bromo (Foto: M Rofiq/detikJatim)

Mengunjungi Gunung Bromo tak lengkap jika tidak naik ke bibir kawah. Dari bibir kawah, pengunjung akan disuguhkan pemandangan cantik. Namun saat naik ke kawah, pengunjung harus menapaki ratusan anak tangga. Di mana saat ini masih menjadi misteri soal berapa jumlah pasti anak tangga menuju kawah Bromo.

Sejumlah pengunjung menyebut, jumlahnya 250 anak tangga. Namun dalam berbagai literatur lama, jumlah anak tangga disebutkan berbeda-beda. Ada yang menyebut 240, 250 bahkan 260 anak tangga.

Dikutip sejumlah sumber, tangga menuju kawah Bromo pertama kali dibangun pada 1910. Pembangunan untuk menyambut Z H Johann Albrrcht Hertog Van Mecklenburg, yang disebut masih saudara dari Pangeran Hendrik. Sebelum naik tangga, juga dibangun prasasti.

Tokoh adat Suku Tengger Probolinggo, Supoyo mengatakan, hal itu kemungkinan terjadi karena medan dan lokasi jauh. Sehingga membuat wisatawan lelah dan tidak fokus. Ini juga diyakini sebagai kesakralan Gunung Bromo.

"Untuk anak tangga, menurut semua pengunjung yang menghitung selalu berbeda-beda, ada yang bilang kurang dari 250, ada yang lebih, kemungkinan saat menghitung lelah dan capek, akhirnya tidak fokus. Namun di sisi lain menurut warga Tengger Bromo, ini lah kesakralan Gunung Api Bromo," ujar Supoyo saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (6/6/2022).