Kagetnya Anas Urbaningrum dengan Ucapan Megawati soal Penguasa Mirip Orba

Round-Up

Kagetnya Anas Urbaningrum dengan Ucapan Megawati soal Penguasa Mirip Orba

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 30 Nov 2023 10:08 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum merespons ucapan Megawati soal penguasa sekarang mirip Orde Baru. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Surabaya -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengaku kaget dengan ucapan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri yang menyebut penguasa sekarang seperti Orde Baru (Orba). Ia sempat menganggap hal ini sebagai candaan.

Diketahui, Megawati melontarkan kalimat penguasa sekarang bertindak seperti zaman Orde Baru saat Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud Senin (27/11) kemarin.

Politikus asli Blitar itu kaget dan tidak percaya dengan pernyataan tersebut. Ia berkali-kali menanyakan kepada awak media, apakah ucapan itu adalah sebuah candaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspresi terkejut Anas ini tampak dari bola matanya yang terbelalak dan berkali-kali melontarkan pertanyaan balik ke awak media.

"Mosok toh, kapan kui? (masak sih, kapan itu?)," jawabnya sebelum konsolidasi pemenangan PKN di sebuah hotel di Kabupaten Blitar, Rabu (28/11/2023).

ADVERTISEMENT

"Kapan bilangnya, masak sih, beneran ta ngomongnya? Mosok toh, ojok guyon ta (Masak sih, jangan bercanda dong)," tanya Anas lagi.

Bagi Anas, setiap perbincangan dan percakapan politik yang dimunculkan ke publik mesti dilihat konteksnya.

"Siapapun yang menyebut, tidak perlu disebut tokohnya. Atau mengingatkan hal itu kan juga hal yang bagus," ucap Anas.

Ketum PKN itu melanjutkan, demokrasi Indonesia dimulai di era reformasi untuk mengkoreksi Orde Baru. Jadi pada prinsipnya, Anas meminta demokrasi kali ini jangan sampai mengalami kemunduran.

"Ini poinnya, demokrasi kita jangan sampai mengalami kemunduran. Harus maju terus dengan perbaikan-perbaikan. Yo ojok sampek (yo jangan sampai) mundur," jelasnya.

Anas sendiri menilai ada hal-hal yang harus benar-benar dikoreksi soal demokrasi masa kini. Pun tak menutup mata bahwa banyak hal yang masih harus didorong dengan akselerasi tinggi.

"Jangan sampai demokrasi kita mengalami stunting. Saya tidak khawatir itu akan terjadi. Kata-kata itu (yang diucapkan Megawati soal Orde Baru) adalah mengajak kita, mengingatkan kita agar demokrasi berjalan dengan baik," terangnya.

Dalam pesta demokrasi 2024 nanti, PKN sebagai partai baru berniat menciptakan tradisi dan budaya baru. Salah satunya, memilih dengan kesadaran penuh, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena ajakan, bukan juga karena menerima amplop.

"Juga bukan karena pejah gesang ndherek sinten (hidup atau mati ikut siapa). Itu tradisi lama. Kami ingin pemilih punya kesadaran penuh, ada rasionalitas politik yang didorong terus di kalangan pemilih. Nanti pasti pilihan itu datang dari dirinya sendiri, bukan karena faktor lain," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal penguasa sekarang yang mirip orde baru. Hal itu dikatakan Mega saat menghadiri Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Mestinya Ibu (menceritakan dirinya sendiri -red) nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel. Tahu nggak, kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" kata Megawati ketika memberi arahan di rakornas relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat seperti dilansir dari detikNews, Senin (27/11).



Simak Video "Anas Urbaningrum: PKN Tak Akan Sentimental di Pilpres 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)