5 Julukan Surabaya Selain Kota Pahlawan

5 Julukan Surabaya Selain Kota Pahlawan

Tari Pagusa - detikJatim
Kamis, 05 Okt 2023 17:30 WIB
Basement Alun-alun Surabaya dibuka untuk umum mulai hari ini. Area itu pun bisa jadi destinasi wisata alternatif bagi warga dan wisatawan yang kunjungi Surabaya
Alun-alun Surabaya. Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Surabaya -

Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur. Kota kelahiran Bung Tomo ini dijuluki sebagai Kota Pahlawan. Pasalnya, banyak peristiwa pertempuran berdarah di Surabaya untuk meraih kemerdekaan.

Tanggal 31 Mei menjadi hari berdirinya Kota Surabaya. Pada hari itu tahun 1293, terjadi pertempuran antara Raden Wijaya (pendiri Kerajaan Majapahit) dan pasukan Mongol yang dipimpin Kubilai Khan.

Selain itu, pertempuran yang paling terkenal di Surabaya adalah peristiwa 10 November 1945. Puluhan ribu warga melawan pasukan Sekutu hanya berbekal bambu runcing. Peristiwa pertempuran itu dikenal sebagai The Battle of Surabaya atau Pertempuran Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertempuran Surabaya menelan kurang lebih 20.000 korban jiwa, termasuk tokoh-tokoh pejuang daerah. Oleh karena itu, pemerintah memperingatinya dengan menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan, yang membuat Surabaya dijuluki Kota Pahlawan.

Julukan Kota Surabaya

Selain dijuluki Kota Pahlawan, Surabaya juga memiliki beberapa julukan lain. Berikut lima julukan yang melekat di Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

1. Kota Sejuta Taman

Taman Bungkul, Surabaya.Taman Bungkul, Surabaya. Foto: Tourism.surabaya.go.id

Berdasarkan data milik Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, Kota Surabaya memiliki 949 taman. Dari hampir seribuan taman tersebut, sebanyak 169 telah dilengkapi dengan fasilitas bermain anak. Pemerintah Surabaya berusaha mengakomodasi warganya agar bisa mengakses fasilitas rekreasi yang nyaman dan aman.

Taman di Surabaya memiliki konsep beragam mulai dari taman flora, taman bermain anak, taman dengan fasilitas alat olahraga, taman dengan atraksi air maupun cahaya, hingga taman dengan fasilitas outbond.

2. Kota Metropolitan

Julukan ini diberikan untuk Kota Surabaya karena jumlah penduduk yang cukup padat. Tidak hanya berfokus pada jumlah penduduk, namun pada laju pertumbuhan kota sebagai pusat industri dengan perkembangan ekonomi yang pesat.

3. Kota Pendidikan

Kota Surabaya dipenuhi dengan instansi pendidikan dari jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Kota Surabaya memiliki lebih dari 70 perguruan tinggi dengan rincian 23 universitas, 5 institut, 28 sekolah tinggi, 11 akademi, dan 5 politeknik.

4. Kota Perdagangan dan Jasa

KM Egon milik PT PELNI mengakut 691 koli barang bantuan kemanusiaan bagi korban bencana di Kalsel dan Sulbar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto: dok. Pelni

Menjadi Kota Metropolitan membuat Surabaya juga mendapat julukan Kota Perdagangan dan Jasa. Sebab, sepanjang sejarah Surabaya menjadi salah satu kota tersibuk dalam transaksi jual beli. Baik skala lokal, nasional, sampai internasional.

Kota ini menjadikan pasar modern sebagai pilar utama dalam mendukung aktivitas perdagangan. Kota Surabaya juga memiliki puluhan hotel dengan berbagai kelas untuk menunjang kegiatan perjalanan bisnis internasional maupun kegiatan pariwisata lokal.

5. Gerbang Indonesia Timur

Jembatan Merah SurabayaJembatan Merah Surabaya Foto: Budi Sugiharto/detikcom

Surabaya merupakan lokasi strategis bagi pemerintahan kolonial waktu itu. Maka pelabuhan di Surabaya sering menjadi tempat berlabuh kapal-kapal pedagang asing yang datang dari timur nusantara.

Dahulu, kapal-kapal yang telah mengarungi samudera membongkar dan memuat barang melalui kapal kecil yang akan mencapai Jembatan Merah, yang posisinya di jantung Kota Surabaya melalui Sungai Kalimas.

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Jawa timur karena peran yang strategis. Ini menjadikannya sebagai pusat kolektor dan distributor barang ke kawasan timur Indonesia. Pelabuhan Tanjung perak menjadi tempat yang mendukung arus perdagangan lokal, regional, hingga internasional.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Masjid Al Akbar Surabaya, Struktur Bangunan yang Kokoh dan Penuh Sejarah"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/sun)