Ngeri! Dokter Ungkap Efek Bahaya Miras Bagi Tubuh, Buta hingga Kematian

Ngeri! Dokter Ungkap Efek Bahaya Miras Bagi Tubuh, Buta hingga Kematian

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 17 Mei 2023 21:35 WIB
Waduh! Di China Ada Tren Baru Mukbang Minum Miras yang Berbahaya
Foto: Global Times/Ilustrasi Istock
Surabaya -

Tujuh pemuda di Pasuruan terenggut nyawanya usai pesta minuman keras (miras) oplosan dalam acara hajatan pernikahan di Pogar, Bangil, Pasuruan. Satu persatu dari korban tumbang satu persatu dalam dua hari setelah pesta miras.

Lalu seperti apa bahaya miras bagi orang yang mengonsumsinya?

Dokter spesialis penyakit dalam RS Ubaya, dr Heru Wijono SpPD FINASIM mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebih dan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh. Antara lain liver, pendarahan otak hingga meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini karena kandungan minuman beralkohol ialah etil alkohol atau etanol yang dibuat melalui proses fermentasi dari madu, gula, sari buah, atau ubi-ubian. Sementara yang terkandung dalam miras oplosan bukanlah etanol, tetapi metyl alkohol atau methanol.

Heru menambahkan efek pada kesehatan tubuh akan terasa tergantung pada jumlah minuman alkohol, kadarnya dan seberapa sering diminum. Kadar alkohol biasanya 15-30% bahkan ada ada yang 50% dan di bawah 15%, tergantung jenisnya.

ADVERTISEMENT

"Jika kadarnya rendah, tetapi jumlah minumannya banyak, hasilnya tetap saja membuat penimbunan alkohol di dalam tubuh," kata dr Heru kepada detikJatim, Rabu (17/5/2023).

Efek penumpukan alkohol dalam badan manusia pada tahap ringan bisa menyebabkan rasa kantuk, susah konsentrasi. Jika dalam jumlah yang lebih tinggi, mulai timbul gangguan bicara, gangguan melakukan aktivitas yang memerlukan koordinasi tinggi, seperti mengemudi.

Dalam dosis tinggi, alkohol menyebabkan rangsangan muntah. Muntahan ini bisa menjadi masalah, jika peminum alkohol tadi tidak sadar. Sehingga muntahannya terhirup masuk ke dalam saluran nafas dan pasien mengalami sesak napas, bahkan gagal napas.

"Kalaupun sebagian dimuntahkan atau dikeluarkan dengan disedot lewat alat medis seperti suction, sebagian yang masuk ke dalam paru paru menimbulkan radang paru (pneumonia)," ujarnya.

Alkohol yang terdiri dari ethanol atau yang mengandung methanol akibat mekanisme methilasi, secara normal diserap dan dimetabolisme menjadi senyawa acetaldehyde oleh enzim. Dimana banyak di selaput lendir saluran cerna, senyawa ini kemudian diubah lagi menjadi asetat oleh enzyme acetaldehyde dehydrogenase (ALDH) diubah menjadi energi. Enzim ini banyak terdapat di liver.

Maka, semua bergantung pada liver dan kemampuan metabolismenya. Kemampuan metabolisme liver manusia pun terbatas. Sehingga, bila terlalu banyak alkohol yang masuk dalam tubuh, etanol dan methanol yang masih menumpuk bisa menimbulkan efek negatif.

"Mulai kesadaran menurun, perilaku antisosial bahkan mendorong kriminalitas, bahkan mengemudi dalam keadaan mabuk di beberapa negara sudah masuk tindakan criminal dikatakan 14% lebih kecelakaan lalu lintas di Amerika serikat akibat driving under influence/DUI, gangguan liver sampai gagal hati (liver rusak sebagian besar selnya), sampai koma," jelasnya.

Lalu, bisa risiko kebutaan, terutama pada minuman yang mengandung methanol. Karena penimbunan formaldehyde, formic acid dan formate. Gejala ini biasanya akan terasa sekitar 12 jam dengan pandangan kabur sampai pelan pelan menjadi buta.

"Masih ada lagi, methanol yang masuk dalam jumlah berlebihan menyebabkan resiko perdarahan di otak. Juga menyebabkan pH darah (keasaman darah) menjadi lebih rendah. Sehingga terjadi kondisi asidosis, yaitu darah jadi asam," katanya.

Selain menyebabkan gagal hati, alkohol juga menyebabkan gagal ginjal akut. Apabila menetap dan bisa melewati fase kritis, terkadang bisa berlanjut hingga menjadi gagal ginjal kronis dan memerlukan cuci darah sebagai pengganti fungsi ginjal yang rusak.

Jika menemukan orang sekitar yang dicurigai keracunan alkohol, pertolongan utama bergegas membawa ke fasyankes terdekat. Tetapi sebelumnya, pastikan jalan nafas terbuka bebas. Bila terdapat muntahan, bisa dibersihkan terlebih dahulu dengan cepat dan hati-hati, agar tidak menyumbat jalan napas dan menyebabkan gagal napas.

Bila tidak ada benturan atau luka di kepala dan leher, misalnya akibat jatuh karena mabuk, tidurkan orang tersebut dengan terlungkup atau memiringkan kepala posisi menoleh ke sisi. Supaya muntahan bisa keluar dari rongga mulut.

"Tapi yang utama adalah intoksikasi alkohol adalah emergency, diperlukan tindakan yang tepat. Mulai dari membersihkan sisa alkohol di lambung lewat selang hidung, infus cairan intravena, pemberian oksigen, pemberian obat derivate thiamin, sampai kalau diperlukan alat bantu napas bila sudah jatuh ke gagal napas," pungkasnya.



Simak Video "Polisi Ringkus Penjual Miras Oplosan di Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)