Mitos Pantai Sembukan Wonogiri, Konon Jadi Gerbang ke-13 Ratu Selatan

Mitos Pantai Sembukan Wonogiri, Konon Jadi Gerbang ke-13 Ratu Selatan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 05 Nov 2022 11:05 WIB
Pantai Sembukan Wonogiri. Foto diambil Jumat (4/11/2022).
Pantai Sembukan Wonogiri. Foto diambil Jumat (4/11/2022). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Sembukan merupakan satu dari belasan pantai yang ada di pesisir selatan Kabupaten Wonogiri. Pantai yang berlokasi di Dusun Kranding, Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito ini berbeda dengan pantai lainnya.

Pantai pasir putih ini bukan hanya sekedar pantai untuk tempat liburan bagi wisatawan saja untuk menikmati keindahan laut selatan. Namun Pantai Sembukan juga merupakan tempat yang digunakan untuk wisata ritual.

Pantai Sembukan kerap dijadikan wisata ritual karena diyakini sebagai tempat petilasan para raja-raja. Tak heran jika banyak orang datang ke Sembukan untuk melakukan ritual khusus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak Pantai Sembukan dengan pusat Kota Wonogiri sekitar 60 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam.

Sesepuh sekaligus Kepala Desa Paranggupito, Dwi Hartono mengatakan sejumlah orang yang menggeluti supranatural menyebutkan jika Pantai Sembukan merupakan gerbang ke-13 Ratu Selatan. Ada yang menyebutkan jika di pantai ini ada petilasan Brawijaya V dan Pangeran Sambernyawa.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa supranatural yang menyebutkan bahwa di sini gerbang ke-13 Ratu Pantai Selatan. Ada yang menyebutkan jika di pantai ini ada petilasan Brawijaya V dan Pangeran Sambernyawa," kata Dwi kepada detikJateng, Jumat (4/11/2022).

Pantai Sembukan diapit oleh tiga bukit. Di bukit sebelah kiri terdapat Sanggar Tri Sila Weda atau Pesanggrahan Utama. Sedangkan di bukit sebelah kanan (belakang) terdapat masjid yang dibangun oleh mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi.

"Kalau di bukit paling ujung (kanan depan), di sana diabadikan dengan titik busur mata panah. Namanya Patuk Ngasem. Ada sebuah pelataran dari keramik merah yang berukuran 3x3 meter persegi," ujar Dwi.

Menurut Dwi sejumlah orang mendatangi Pantai Sembukan di hari khusus untuk melakukan ritual. Biasanya mereka melakukan ritual pada Selasa Kliwon, Kamis Pahing dan Jumat Kliwon.

"Mereka ritual di sini, ada yang sampai menginap beberapa hari. Memohon petunjuk kepada Allah. Ya untuk pengobatan sakit, ada yang tersugesti agar pekerjaannya lancar dalam melaksanakan tugas," ujar dia.

Dwi mengatakan, kegiatan ritual itu sudah dikenal masyarakat luas di Indonesia. Ada yang datang dari Papua. Bahkan ada yang pernah dari mancanegara. Karena ada Prasasti Glory di kawasan Sembukan.

"Dari orang mancanegara yang datang ke sini itu mengatakan, berdasarkan pantauan satelit di sini itu ada pancaran cahaya biru. Di Jawa ini ada tiga, Keraton Yogyakarta, Keraton Solo dan Sembukan sini. Tapi kalau di sini tepatnya mana nggak paham. Ada yang bilang titiknya di sanggar sana," kata Dwi.



Simak Video "Sosok Kukuh Haryanto, Pengamen yang Nyaleg di DPRD Kab Wonogiri"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)