Melihat Keindahan Karya Seni di Grey Art Gallery Bandung

Melihat Keindahan Karya Seni di Grey Art Gallery Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 23 Sep 2023 12:30 WIB
Pameran lukisan di Grey Art Gallery Braga
Pameran lukisan di Grey Art Gallery Braga (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Ada rencana liburan ke Kota Bandung, Jawa Barat? Kalau ada, yuk berkunjung ke Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga. Beragam karya seni khususnya lukisan bisa anda temukan di gallery ini.

detikJabar berkesempatan berkunjung ke pameran seni lukis ini, Jumat (22/9/2023). Pameran ini digelar dari tanggal 1 September hingga 28 Oktober 2023 mendatang.

Untuk tiket masuk ke gallery ini Rp 15 ribu untuk weekday dan Rp 25 ribu untuk akhir pekan. Tiket dapat dibeli langsung sebelum masuk ke dalam ruang pameran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 100 lukisan dipamerkan di gallery ini, lukisan-lukisan tersebut dibuat oleh Tennesee Caroline, Dewi Aditia, Prabu Perdana, Dey Irfan dan Arkana Group.

100-an lukisan yang dipajang di gallery ini notabene bertemakan lingkungan. Saat kita masuk ke galeri, kita akan disuguhkan dengan karya lukisan milik Tennesee Caroline.

ADVERTISEMENT

Memang, figur yang dibuat dalam lukisan milik Tennesee Caroline sama, seorang bocah perempuan yang lucu. Namun, bocah itu menceritakan soal kerusakan alam yang saat ini terjadi.

Personal Manager Greya Art Gallery Ari Nugraha mengatakan, pembeda dalam pameran ini dapat dilihat dari teknik lukis. Dari mulai karya yang ditampilkan di ruangan depan, atas, tengah dan bawah.

"Kita bakal punya perjalanan visual yang luar bisa," kata Ari kepada detikJabar.

"Di depan kita bisa lihat sesuatu yang cukup cute, tapi si seniman berbicara tentang cukup krusial. Dia angkat isu lingkungan, seperti kerusakan hutan, pembalakan, penebangan liar nisa dilihat dari lukisan dan temannya," tuturnya.

Lukisan milik Tennesee Caroline ada juga yang dipamerkan dengan karangan bunga memiliki arti manusia bisa memilih, apakah menjadi perusak alam atau sebaliknya merawat alam.

"Ada lukisan ukuran 120 centimeter, warna putih semua, itu lukisan yang menggambarkan jika manusia masih punya harapan untuk berbuat kepada alam," tuturnya.

Setelah ruangan depan, kita bisa naik ke ruangan atas dan melihat sejumlah karya milik Dewi Aditia. Lukisan ini dikolaborasikan dengan limbah rumah tangga.

Turun lagi ke ruangan tengah, kita akan disajikan banyak lukisan bentuk visual realisasi sorealis dari Prabu Perdana dan grafis digital dari Dey Irfan.

"Dey Irfan, dia coba ngobrol tentang rokok, dia ngomong isu lingkungan ada bagaimana rokok bisa jadi pencemaran lingkungan yang gak bisa saja," tuturnya.

"Kalau Prabu Perdana bagaimana alam mendominasi, hilangnya manusia di lukisan dia, makanya di lukisan Prabu Perdana tidak akan melihat makhluk hidup manusia atau binatang. Yang ada alam dan bangunan bekas yang ditinggalkan manusia," jelasnya.

Setelah melihat lukisan milik Prabu Perdana dan Dey Irfan, kita akan turun ke ruangan bawah dan melihat pameran dari Group Exibision dengan tajuk Arkana, yang dihadirkan yakni karya realisasi surealis.

"Lukisan yang memang di satu sisi ada objek yang tak cocok hadir di lukisan tersebut, misalkan ada orang yang naik burung unta dan gambar lain serta obuek.yang ditambahkan tidak relevan," tuturnya.

Selain dapat melihat banyak karya seni yang memiliki nilai jual tinggi. Tak jarang, pengunjung yang datang ke gallery ini berswafoto karena ruangan-ruangan di gallery ini Instagramnable.

Anda juga dapat membeli lukisan yang dipajang di gallery ini. Lukisan yang sudah terjual akan ditandai 'sold' sedangkan tyang belum terjual tidak ada tandanya.

"Semua karya dijual, ada beberapa yang sold," ujar Ari.

Menurut Ari, kegiatan pameran lukisan ini juga merupakan bentuk supproting terhadap para seniman.

"Supproting kepada seniman, memang seharusnya gallery bisa support untuk ekosistem secara keseluruhan. Baik galeri sebagai penyedia ruang pamer atau bentuk relasi dan pw4putatan ekonomi untuk keberlanjutan seniman dan ruang untuk berekspresi," pungkasnya.

(wip/mso)