Bulu kuduk perlahan berdiri sesaat memasuki ruas Jalan Asia Afrika, Bandung. Aura mistis hadir mengiringi pengendara yang melintasi jalan bersejarah ini.
Terlihat sesosok hantu biarawati di sisi kanan jalan. Bukan di tengah keheningan malam, hantu yang biasa dikenal dengan nama valak ini hadir di tengah keramaian siang hari.
Adalah Lukman (27) sosok di balik kostum dan riasan tebal hantu valak. Lukman juga sesekali 'mengganggu' pejalan kaki yang lewat di tempatnya bersemayam.
Lukman memilih cosplay valak karena hantu ini berasal dari luar Indonesia dan sempat viral dengan film horror The Conjuring 2 2016 dan The Nun 2018. Lukman juga mengaku pernah mencoba cosplay menjadi pocong hitam.
"Kenapa milih valak ya karena saya terinspirasi aja sama setan yang ada di luar Indonesia. Valak sama pocong hitam kan waktu itu lumayan viral di masyarakat," ucap Lukman yang ditemui di Simpang Jalan Dr. Ir. Soekarno, Jumat (22/7/2022).
Lukman juga menyebutkan bahwa persiapan kostum dan riasan valak ia siapkan seorang diri. Ia belajar riasan dengan bermodal video tutorial di Youtube dan bekal dari senior cosplayer hantu.
Tergabung dalam Comjurig Bandung
Lukman tergabung dalam komunitas Comjurig Bandung yang berdiri sejak tahun 2016. Pada tahun itu juga Lukman memulai karirnya sebagai cosplayer hantu.
Comjurig Bandung merupakan komunitas cosplay hantu yang sudah memiliki legalitas dari Dinas Pariwisata Bandung. Lukman dengan 30 anggota Comjurig Bandung biasa menghantui masyarakat dari pagi sampai malam hari.
Soal penghasilan, Lukman juga mengaku bahwa cosplayer hantu ini cukup dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
"Kita kan di sini sambil menghibur warga Bandung dan wisatawan dari luar kota, penghasilan ya ada lah, yang penting bisa menghidupi anak istri," jelas Lukman.
Hantu Valak di Jl Asia Afrika, Kota Bandung Foto: Muhammad Fadhil Raihan |
Berhasil Menakuti Masyarakat
Lukman juga mengaku bahwa terkadang ada pejalan kaki yang merasa ketakutan saat melihat cosplay hantu. Bahkan, ada juga anak kecil yang sampai menangis.
"Kadang ada anak kecil yang berani terus orang tuanya yang takut, ada juga anak kecil yang sampai nangis ketakutan, ya intinya sih menghibur aja," tambah Lukman.
Walaupun terkesan menakutkan, Lukman juga menyebutkan bahwa masyarakat paham bahwa hantu yang ia perankan sifatnya menghibur. Terlebih lagi ia menyebutkan bahwa cosplay hantu di Asia Afrika sudah cukup dikenal oleh masyarakat secara luas.
"Pusatnya mistik cosplay hantu kan di sini, dari beberapa luar kota juga naungan dan kiblatnya di sini," ujar Lukman.
Sempat Mengalami Pengalaman Mistis
Lukman mengaku bahwa ia dan anggota Comjurig Bandung beberapa kali pernah mengalami pengalaman mistis. Namun, ia dan lainnya tidak terlalu memusingkan hal tersebut.
"Pengalaman mistis sih pasti ada ya, kita kan hidup berdampingan. Ada yang pernah sampai kerasukan, terus ada juga yang nampakin wujudnya, cuma ya sesekali aja," tambah Lukman.
Setelah hampir 7 tahun menghantui masyarakat di Asia Afrika, Lukman berharap bahwa Dinas Pariwisata Bandung terus mendukung para cosplayer hantu.
"Harapannya sih Dinas Pariwisata terus support kita, biar kita selama cosplay bisa merasa lebih aman dan nyaman," jelas Lukman.
(yum/yum)