Madinah Banjir Hebat hingga Rendam Mobil, Imbas Hujan Lebat

Madinah Banjir Hebat hingga Rendam Mobil, Imbas Hujan Lebat

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 02 Mei 2024 17:55 WIB
Banjir di Arab Saudi
Banjir lebat di Arab Saudi merendamkan mobil-mobil (Foto: Tangkapan layar video MSDAR News)
Madinah -

Hujan lebat disertai petir selama lebih dari 24 jam di Arab Saudi mengakibatkan salah satu titik di Madinah terendam. Penutupan jalan pun dilakukan dan sejumlah sekolah dialihkan ke pembelajaran jarak jauh karena badai dan hujan yang luar biasa.

Kegubernuran Al Eis menjadi wilayah di Madinah yang mengalami kebanjiran parah imbas cuaca buruk yang melanda di Arab Saudi. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (29/4/2024) hingga menyebabkan aliran lembah sungai meluap dan akses jalan terganggu.

Sejak Senin, rekaman banjir bandang di wilayah tersebut tersebar di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat detikHikmah, Kamis (2/5/2024), melalui laporan video media lokal MSDAR News menunjukkan kondisi salah satu titik di Kegubernuran Al Eis yang terdampak parah. Sebagian wilayahnya terendam banjir hingga merendam sejumlah mobil.

Sementara itu, berdasarkan laporan koresponden Al Ekhbariya TV, aliran lembah sungai di Kegubernuran Al Eis terlihat deras hingga membawa sejumlah serpihan puing kerusakan akibat banjir. Aliran air berwarna coklat pekat tersebut pun memasuki wilayah pertokoan dan pemukiman.

ADVERTISEMENT

Pada Senin pagi, Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM) telah mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah Al Madinah akan hujan lebat dan badai petir.

Menurut laporan Arab News pada Rabu (1/5/2024), hujan masih terus turun di Riyadh dengan suhu 17-25 derajat Celcius. Kota Unaizah di wilayah tengah Qassim mengalami curah hujan tertinggi pada Selasa malam.

Wakil Kepala Badan Iklim dan Cuaca Arab Saudi Abdullah Al-Misnah melalui sosial media X mengatakan bahwa sepanjang malam, curah hujan di kota tersebut mencapai 94,4 mm. Sementara itu, Buraidah dan Al-Qassim curah hujannya hanya mencapai 17,5 mm.

Wilayah Kota Aman dari Banjir

Menurut keterangan Ketua Umum PPMI Arab Saudi Tsany Ahmad Mudzaky, wilayah Kota Madinah memang sempat dilanda hujan lebat. Namun, hal itu tidak sampai menyebabkan banjir hanya berupa genangan air di beberapa titik.

"(Genangan air) di daerah Dairy dan di Faisholiyah (dekat kampus UIM) tapi memang tidak lama. 4-5 jam setelah hujan reda, genangan air langsung mengalir dan jalan kembali kering," katanya kepada detikHikmah.

Meski demikian, kini keadaan di Madinah Kota sudah aman. Terlebih, hujan menjadi peristiwa alam yang jarang terjadi di sana.

"Hujan di Madinah sesuatu yang jarang, jadi memang sangat ditunggu-tunggu oleh warga di sini," ungkapnya.

Peringatan Dikeluarkan

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi pada telah mengeluarkan peringatan dan instruksi keselamatan sebagai persiapan menghadapi hujan lebat dan badai petir yang lebih besar.

"Badai petir akan terus terjadi di sebagian besar wilayah Kerajaan mulai besok, Senin hingga Jumat depan," tulis Direktorat dalam unggahannya di X pada 29 April 2024.

Direktorat juga mengimbau warga untuk berhati-hati dan menghindari lembah serta saluran air. Mereka menyarankan agar tidak melintasi atau memasuki kawasan tersebut, begitu pula dengan pengemudi yang harus lebih waspada saat melintasi jalan pedesaan.

Banjir di Arab Saudi ini terjadi beberapa hari setelah banjir bandang melanda negara tetangga yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman di tenggara. Kejadian ini dianggap sebagai peristiwa langka sepanjang tahun yang diakibatkan oleh iklim.

Penyebab Cuaca Buruk Timur Tengah

Sebelumnya, Mohammed Mahmoud Direktur Program Iklim dan Air di Institut Timur Tengah sempat memprediksi terkait hal ini. Menurut penuturannya, cuaca yang lebih hangat menyebabkan lautan menjadi lebih hangat.

"Hal ini sebagian besar terkait dengan perubahan iklim, pemanasan atmosfer dan lautan, terutama perairan yang dekat dengan garis khatulistiwa, seperti Samudra Hindia dan Laut Arab. Perairan yang lebih hangat adalah tempat berkembang biaknya badai dan cuaca ekstrem seperti angin topan yang melanda Afrika." katanya pada April lalu, dikutip dari Al Arabiya English.

Fenomena tersebut menciptakan lebih banyak cuaca badai dan peningkatan curah hujan, terutama menjelang akhir musim panas saat memasuki musim gugur. Cuaca ekstrem di Oman dan UEA telah terlihat seperti hujan lebat dan badai.

"Meskipun Arab Saudi tidak terkena dampak langsungnya, pola curah hujan juga berubah di sini, dan kami telah melihat hujan di wilayah dan waktu yang tidak terduga akhir-akhir ini," lanjutnya.

Ia mengatakan, kota-kota pesisir mengalami lebih banyak hujan. Di Arab Saudi, kota-kota di sepanjang pantai Laut Merah mengalami peningkatan curah hujan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kota-kota pesisir ini lebih banyak terkena aliran udara lembab dari perairan hangat.

Menurutnya, Arab Saudi harus beradaptasi dengan cepat dengan perubahan iklim ini untuk mencegah potensi banjir. Ini dilakukan dengan cara menciptakan drainase badai yang lebih baik, pengendalian banjir, sistem pengisian ulang air tanah, dan sumber daya penyemaian awan.



Simak Video "Simak Syarat Pembuatan Visa di Pameran Wisata Arab Saudi Kokas"
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/rah)