Mikroba Ini Petunjuk Baru Estimasi Waktu Kematian yang Akurat

Mikroba Ini Petunjuk Baru Estimasi Waktu Kematian yang Akurat

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Sabtu, 16 Mar 2024 14:00 WIB
Penelitian mendapati mikroba yang dibawa serangga ini jadi petunjuk estimasi waktu kematian yang akurat.
Penelitian mendapati mikroba yang dibawa serangga ini jadi petunjuk estimasi waktu kematian yang akurat. Foto: Jason Drees for the Biodesign Institute at Arizona State University
Jakarta -

Perkiraan waktu kematian yang akurat diandalkan dalam menyibak misteri pembunuhan dan program forensik. Namun, estimasi waktu kematian di dunia nyata sering kali rumit dan tidak tepat.

Berangkat dari masalah tersebut, tim peneliti Zachary M Burcham dan rekan-rekan menemukan sekitar 20 mikroorganisme atau mikroba yang secara spesifik mengurai jenazah. Mikroba ini tidak ada di mikrobioma tanah, kulit, maupun usus manusia, seperti dikutip dari keterangan Arizona State University di EurekAlert!.

Kelompok mikroba pengurai jenazah ini datang pada waktu tertentu dan bekerja hanya dalam rentang waktu tertentu. Operasi penguraian oleh mikroba-mikroba ini juga tidak terpengaruh iklim dan musim. Ini artinya, tingkat terurainya suatu jenazah menunjukkan waktu kematiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pola seragam perilaku para mikroba ini menurut peneliti memungkinkan petugas berwenang melakukan estimasi waktu kematian yang akurat di segala kondisi lingkungan. Hasil penelitian ini dipublikasi di jurnal Nature Microbiology.

Petunjuk Estimasi Waktu Kematian

Sebanyak 36 jenazah di tiga fasilitas antropologi forensik di University of Tennesse, Knoxville; Sam Houston State University; dan Colorado Mesa University AS dilibatkan dalam penelitian ini. Jenazah ini diperoleh dari tiga lembaga donasi jenazah sukarela.

ADVERTISEMENT

Jenazah relawan penelitian tersebut melalui penguraian di semua musim dan dua zona iklim berbeda. Sebagian jenazah berlokasi di hutan beriklim sedang, sebagian lagi di padang rumput semi kering.

Tidak kurang dari 3.780 sampel tanah dan kulit diambil dalam 21 hari pertama penelitian, lengkap dengan data suhu hingga kelembaban. Sampel ini dibandingkan dengan tanah yang tidak terkena proses penguraian.

Berdasarkan analisis pada sampel tersebut, peneliti menemukan mikroba-mikroba tersebut dapat bekerja sebagai penunjuk waktu kematian tiap jenazah tanpa terpengaruh kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

Penelitian juga menunjukkan mikroba-mikroba pengurai ini dibawa dan disebarkan serangga yang berinteraksi dengan jenazah, bukan dari manusia sendiri atau dari tanah. Serangga pembawa mikroba ini antara lain kumbang bangkai dan lalat.

Dari studi pada mikroba tersebut, peneliti lalu mengembangkan model untuk memprediksi waktu kematian berdasarkan aktivitas mikroorganisme. Model ini dikembangkan dengan menerapkan data-data di lapangan pada machine learning. Peneliti berharap penelitian selanjutnya bisa kian meningkatkan akurasi prediksi waktu kematian dengan mikroba.



Simak Video "Ini Tampang YA Kekasih Tamara Tyasmara, Tersangka Kasus Kematian Dante"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia