7 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Penemuan yang Mengubah Dunia, Matematika-Astronomi

7 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Penemuan yang Mengubah Dunia, Matematika-Astronomi

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 14 Mar 2024 09:00 WIB
Al-Battani ilmuwan muslim yang ahli di bidang astronomi (istimewa/Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)
Foto: Istimewa/Al-Battani ilmuwan muslim yang ahli di bidang astronomi
Jakarta -

Jauh sebelum Eropa atau bangsa barat dianggap menjadi pusat peradaban, Islam telah lama mengalami kejayaan. Pada tahun 650-1250 Masehi, kebudayaan Islam dan pengetahuan dari cendekiawan muslim berkembang sangat pesat dan memengaruhi peradaban dunia.

Pada masa kejayaan Islam tersebut, banyak bidang keilmuan dicetuskan dan menjadi pusat pengetahuan dunia, seperti bidang matematika, astronomi, kedokteran, kimia, fisika, filsafat, dan sebagainya.

Salah satu bukti akan kejayaan ini adalah adanya Bayt al-Hikmah, tempat yang menjadi pusat pengetahuan. Bayt al-Hikmah memiliki peran penting dan menjadi sangat terkenal di dunia karena merupakan perpustakaan ilmiah dan pendidikan pertama yang mengumpulkan ilmuwan, cendekiawan, dan penerjemah untuk belajar dan riset pada masa 829-1258 Masehi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa-masa ini pula, sejumlah cendekiawan muslim berhasil menelurkan pemikirannya dan menginspirasi ilmuwan barat di kemudian hari. Berikut beberapa ilmuwan dengan penemuan yang berhasil memengaruhi dunia, dikutip dari situs University of Princeton.


7 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Penemuan yang Mengubah Dunia


1. Al Khawarizmi - Ahli Matematika Penemu Aljabar

Hampir semua orang di dunia pernah mempelajari sistem aljabar dalam matematika. Ternyata aljabar berasal dari buku yang diciptakan oleh al-Khawarizmi yakni "Al-Jabr wa-al-Muqabilah".

ADVERTISEMENT

Semasa hidupnya, Khawarizmi dikenal sebagai seorang matematikawan, astronom, dan ahli geografi. Dia menjadi salah satu matematikawan terhebat yang pernah hidup dan penemu beberapa cabang dan konsep dasar matematika.

Beberapa penemuan buah pikirannya adalah penggunaan angka 0 dalam matematika, sistem algoritma, prosedur aritmatika, tabel trigonometri, geometri, hingga pengembangan tabel astronomi.

Sejarah dunia telah mengakui bahwa Khawarizmi sangat memengaruhi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada umumnya, seperti matematika, astronomi dan geografi. Bahkan beberapa bukunya telah diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa lain dan menjadi buku teks (kurikulum) universitas hingga abad ke-16.

2. Ibnu Qurra (Tsabit bin Qurrah) - Ahli Astronomi dan Matematika

Thabit Ibnu Qurra Ibnu Marwan al-Sabi al-Harrani lahir pada tahun 836 M di Harran atau sekarang wilayah Turki. Ilmuwan yang dikenal dengan Tsabit bin Qurrah ini telah berkontribusi pada beberapa cabang ilmu pengetahuan, terutama matematika, astronomi dan mekanika.

Dia berperan penting dalam memperluas konsep geometri tradisional ke aljabar geometris dan mengajukan beberapa teori yang mengarah pada pengembangan geometri non-Euclidean, trigonometri bola, kalkulus integral, dan bilangan real.

Dalam astronomi, Tsabit bin Qurrah menjadi tokoh yang membawa perubahan tentang pandangan Ptolemeus. Dia menganalisis beberapa masalah yang berkaitan dengan pergerakan Matahari dan Bulan, serta menulis risalah tentang jam Matahari.

Sementara dalam bidang mekanika dan fisika, ia dikenal sebagai pendiri statika. Dia memeriksa kondisi keseimbangan benda, balok dan tuas.

3. Al Battani - Ahli Astronomi Penemu Penentuan Tahun (365 Hari)

Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan al-Battani al-Harrani dikenal sebagai seorang astronom, matematikawan, dan astrolog. Namanya telah dianggap sebagai salah satu astronom Islam terbesar.

Al Battani berhasil menghasilkan penemuan penting dalam astronomi, yang merupakan hasil dari penelitian panjang selama 42 tahun, sejak dia masih muda.

Penemuannya yang terkenal adalah penentuan tahun Matahari yang sangat akurat yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik, yang sangat mendekati perkiraan terbaru. Ia juga menemukan bahwa garis bujur puncak matahari telah bertambah 16°, 47' sejak zaman Ptolemy.

Selain itu, Al Battani juga berhasil menentukan dengan akurasi yang luar biasa kemiringan ekliptika, panjang musim, dan orbit Matahari yang sebenarnya dan rata-rata.

Pengamatannya yang luar biasa terhadap gerhana Bulan dan Matahari digunakan oleh Dunthorne pada tahun 1749 untuk menentukan percepatan sekuler gerak bulan. Dia juga memberikan solusi yang sangat rapi melalui proyeksi ortografik untuk beberapa permasalahan trigonometri bola.

Dalam matematika, dia adalah orang pertama yang mengganti penggunaan akord Yunani dengan sinus, dengan pemahaman yang jelas tentang keunggulannya.

4. Ibn Al Farabi - Ahli Filsafat

Abu Nasr Mohammad Ibn al-Farakh al-Farabi dikenal sebagai ilmuwan yang menguasai beberapa bahasa serta berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia hidup pada masa pemerintahan enam khalifah Abbasiyah.

Farabi memberikan kontribusi yang besar terhadap sains, filsafat, logika, sosiologi, kedokteran, matematika dan musik. Kontribusi terbesarnya tampaknya ada di bidang filsafat, logika dan sosiologi dan ensiklopedis.

Sebagai seorang filsuf, ia dikenal sebagai 'Guru Kedua' (al-Mou'allim al-Thani), setelah Aristoteles. Salah satu kontribusi penting Farabi adalah mempermudah kajian logika dengan membaginya menjadi dua kategori yaitu Takhayul (gagasan) dan Thubut (bukti).

5. Ibn Al Haitham - Fisikawan Penemu Optik

Abu Ali Hasan Ibn al-Haitham adalah salah satu fisikawan paling terkemuka di dunia, yang berkontribusi terhadap optik dan metode ilmiah sangat luar biasa. Konsep optik yang ditemukannya merupakan cikal bakal dari kamera obscura pertama di dunia.

Ibnu al-Haitham dikenal di Barat dengan nama Alhazen. Bukunya Kitab-al-Manadhir diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan, begitu pula bukunya yang membahas tentang warna matahari terbenam.

Dia membahas teori berbagai fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, pelangi, dan berspekulasi tentang sifat fisik cahaya. Dia juga menjadi orang pertama yang menggambarkan secara akurat berbagai bagian mata dan memberikan penjelasan ilmiah tentang proses penglihatan. Dalam ilmu lain, di bukunya Mizan al-Hikmah Ibn al-Haitham, ia telah membahas kepadatan atmosfer dan mengembangkan hubungan antara kepadatan atmosfer dan ketinggian.

Ia juga mempelajari refraksi atmosfer dan menemukan bahwa senja hanya berhenti atau dimulai ketika Matahari berada 19° di bawah cakrawala dan berupaya mengukur ketinggian atmosfer berdasarkan hal tersebut. Ia juga telah membahas teori tarik-menarik antar massa, dan sepertinya ia mengetahui besarnya percepatan gravitasi.

Pengaruh Ibn al-Haitham terhadap ilmu fisika pada umumnya, sangat dihormati ilmuwan dunia dan mengantarkan era baru dalam penelitian optik, baik dalam teori maupun praktik.

6. Ibn Sina - Ilmuwan Bidang Kedokteran

Sejak muda, Abu Ali al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina telah belajar filsafat dengan membaca berbagai buku Yunani, Muslim dan lain-lain.

Bahkan saat masih muda, ia memperoleh tingkat keahlian di bidang kedokteran sehingga ketenarannya menyebar luas. Pada usia 17 tahun, ia beruntung dapat menyembuhkan Nooh Ibn Mansoor, Raja Bukhhara, dari penyakit yang sudah tidak diharapkan oleh semua dokter terkenal. Kontribusi besarnya terhadap ilmu kedokteran, salah satunya diberikan melalui bukunya yang terkenal yakni al-Qanun, yang dikenal sebagai "Kanon" di Barat.

Qanun fi al-Tibb adalah ensiklopedia kedokteran yang luas dan mencakup lebih dari satu juta kata. Buku ini telah mensurvei seluruh pengetahuan medis yang tersedia dari sumber-sumber kuno dan Muslim.

Selain itu, Ibnu Sina juga berkontribusi dalam bidang matematika, fisika, musik dan bidang lainnya. Dia menjelaskan "pengeluaran angka sembilan" dan penerapannya pada verifikasi kotak dan kubus.

Dia melakukan beberapa pengamatan astronomi, dan merancang alat yang mirip dengan vernier, untuk meningkatkan ketepatan pembacaan instrumen.

Dalam fisika, kontribusinya meliputi studi tentang berbagai bentuk energi, panas, cahaya dan mekanik, serta konsep-konsep seperti gaya, ruang hampa, dan ketidakterbatasan. Dia membuat pengamatan penting bahwa jika persepsi cahaya disebabkan oleh emisi partikel oleh sumber cahaya, maka kecepatan cahaya pasti terbatas. Ibnu Sina mengemukakan keterkaitan antara waktu dan gerak dan juga melakukan penyelidikan tentang berat jenis dan menggunakan termometer udara.

7. Ibn Khaldun - Ahli Sosiologi, Sejarah, hingga Pendidikan

Abd al-Rahman Ibn Mohammad atau dikenal sebagai Ibn Khaldun dikenal memiliki kontribusi dalam ilmu filsafat, sejarah, dan sosiologi. Dia berusaha untuk menulis sejarah dunia yang diawali dengan volume pertama yang bertujuan untuk menganalisis peristiwa sejarah. Jilid ini, yang biasa dikenal dengan nama Muqaddimah atau 'Prolegomena'. Buku tersebut didasarkan pada pendekatan unik dan kontribusi orisinal Ibnu Khaldun dan menjadi mahakarya sastra filsafat sejarah dan sosiologi.

Perhatian utama dari karya monumental ini adalah untuk mengidentifikasi fakta-fakta psikologis, ekonomi, lingkungan dan sosial yang berkontribusi terhadap kemajuan peradaban manusia dan arus sejarah. Pengaruh Ibnu Khaldun dalam bidang sejarah, filsafat sejarah, sosiologi, ilmu politik dan pendidikan, melalui buku-bukunya, telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, baik di Timur maupun Barat.



Simak Video "Profil Al-Jazari, Ilmuwan Muslim Penemu Robot"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia