Arkeolog Temukan Kapak Tangan Raksasa Berusia 300 Ribu Tahun

Arkeolog Temukan Kapak Tangan Raksasa Berusia 300 Ribu Tahun

Novia Aisyah - detikEdu
Sabtu, 15 Jul 2023 20:00 WIB
Kapak tangan raksasa manusia purba
Foto: Ingrey et al., doi: 10.11141/ia.61.6 via Sci.News
Jakarta -

Arkeolog menemukan sejumlah kapak tangan berusia ratusan ribu tahun di situs Maritime Academy, Frindsbury Inggris. Alat-alat ini diduga mempunyai fungsi khusus pada peradaban awal manusia, berkaitan dengan komunitas manusia purba tertentu, atau bahkan spesies tertentu pada zaman Pleistosen.

Dua di antara kapak tangan tersebut dikategorikan berukuran raksasa. Para arkeolog yang menemukannya adalah Lettu Ingrey dan rekan-rekannya dari Institute of Archaeology, University College London, University of Wales, dan Wessex Archaeology.

Terdapat 800 alat batu Acheulean yang ditemukan. Artefak-artefak ini berusia setidaknya 300 ribu tahun. Mereka tersimpan di dalam sedimen yang terdapat dalam sebuah lubang pembuangan dan saluran sungai kuno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapak tangan adalah artefak batu yang dipahat di kedua sisinya untuk menghasilkan bentuk asimetris dengan pinggiran potongan yang panjang," kata para arkeolog, dikutip dari Sci.News.

"Kami meyakini alat semacam ini biasanya digenggam dan digunakan untuk menjagal hewan atau memotong daging," lanjut mereka.

ADVERTISEMENT

Kapak Nyaris 30 Centimeter

Dua kapak tangan paling besar yang ditemukan memiliki bentuk berbeda dengan ujung yang panjang dan dipahat dengan baik. Pangkal kapak tangan itu juga tebal.

"Kami menyebutnya kapak tangan berukuran raksasa karena panjangnya lebih dari 22 cm dan kami punya dua yang seukuran ini," ujar Ingrey.

"Kapak tangan yang paling besar berukuran 29,5 cm dan merupakan salah satu yang terpanjang yang pernah ditemukan di Britania," tambahnya.

Kapak tangan berukuran raksasa semacam ini biasanya ditemukan di area Thames dan Medway, serta berasal dari 300 ribu tahun lalu. Menurut para peneliti, ukuran kapak tangan-kapak tangan itu begitu besar dan sulit dibayangkan bagaimana dahulu manusia purba menggunakannya.

"Mungkin alat-alat ini digunakan untuk kegiatan yang tidak terlalu praktis dan punya fungsi yang lebih simbolik dari alat lainnya, suatu wujud yang jelas dari kekuatan dan keterampilan," kata Ingrey.

"Sementara, sekarang ini kami belum yakin kenapa alat sebesar itu dibuat atau spesies manusia purba apa yang membuatnya. Situs ini memberi peluang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan asyik ini," jelasnya.

Situs Maritime Academy diperkirakan terbentuk saat orang-orang Neanderthal dan budayanya mulai muncul. Bahkan, mereka mungkin berbagi wilayah ini dengan manusia purba lainnya.

Situs tersebut dahulunya ditaksir berupa bukit hutan dan lembah sungai, dihuni rusa merah dan kuda, sekaligus mamalia yang tidak terlalu populer seperti gajah bergading lurus, atau juga singa.

"Penggalian di Maritime Academy memberi kami banyak kesempatan berharga untuk mempelajari bagaimana seluruh lanskap pada zaman es berkembang selama seperempat juta tahun lalu," jelas Dr Matt Pope, seoranga arkeolog dari Institute Archaeology, University College London.

"Sebuah program analisis ilmiah akan membantu kita untuk memahami mengapa situs tersebut penting bagi orang-orang purba dan bagaimana artefak batu, termasuk kapak tangan raksasa membantu mereka beradaptasi dengan tantangan lingkungan Zaman Es," imbuhnya.



Simak Video "Momen Bule Diduga Gunakan Kapak Rusak Restoran di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia