Bukan Oranye atau Merah, Apa Warna Asli Matahari?

Bukan Oranye atau Merah, Apa Warna Asli Matahari?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 25 Mei 2023 12:30 WIB
Ilustrasi matahari panas terik
Foto: Getty Images/iStockphoto/krungchingpixs/Matahari di Siang Hari
Jakarta -

Banyak yang mengira bahwa warna Matahari adalah oranye, kuning, atau bahkan merah. Padahal Matahari tidak hanya dari satu unsur warna. Lantas apa warna aslinya?

Dijelaskan dalam situs Stanford Solar Center, pada dasarnya Matahari terdiri dari semua warna yang bercampur menjadi satu, yang tampak di mata kita sebagai warna putih. Ini mudah dilihat pada gambar yang diambil dari luar angkasa.

Semua warna Matahari juga bisa dilihat melalui pelangi. Secara sederhana, pelangi adalah cahaya dari Matahari, yang dipisahkan menjadi warna-warna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap warna pada pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu) memiliki panjang gelombang yang berbeda. Merah yang terpanjang dan biru yang terpendek.


Soal Persepsi Warna

Melansir laman NASA, untuk bisa memahami warna Matahari, berkaitan erat dengan persepsi warna kita yang dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni:

ADVERTISEMENT

- Panjang gelombang cahaya yang dipancarkan

- Intensitas cahaya yang dipancarkan (saya akan menjelaskannya nanti)

- Faktor lingkungan

- Kemampuan dan keterbatasan mata untuk mengumpulkan cahaya

- Otak

Saat di luar angkasa, Matahari akan tampak putih karena meskipun Matahari memancarkan paling kuat di bagian spektrum hijau, ia juga memancarkan dengan kuat di semua warna yang terlihat, seperti merah hingga biru (400 nm hingga 600 nm).

Mata kita yang memiliki tiga reseptor sel kerucut warna, melaporkan ke otak bahwa setiap reseptor warna benar-benar jenuh dengan warna signifikan yang diterima pada semua panjang gelombang yang terlihat.

Otak kita kemudian mengintegrasikan sinyal-sinyal ini ke dalam warna putih yang dirasakan.

Sementara di Bumi, terdapat atmosfer yang berperan dalam warna Matahari. Semua panjang gelombang cahaya tampak yang melewati atmosfer akan dilemahkan sehingga cahaya yang sampai ke mata kita tidak langsung memenuhi reseptor kerucut.

Hal ini memungkinkan otak untuk mempersepsikan warna dari gambar dengan sedikit warna biru dan kuning.

Mengapa Matahari Sering Terlihat Berwarna Oranye?

Tidak bisa dipungkiri bahwa Matahari paling bisa dilihat adalah saat senja atau hendak terbenam. Warna oranye Matahari menjadi pemandangan yang memukau dan memenuhi langit.

Namun ternyata, warna oranye yang muncul bukan berarti warna Matahari yang pasti. Warna yang muncul terjadi karena warna panjang gelombangnya yang pendek (hijau, biru, ungu) dihamburkan oleh atmosfer bumi, seperti gelombang kecil yang disebarkan oleh bebatuan besar di sepanjang pantai.

Oleh karena itu, hanya warna merah, kuning, dan jingga yang dapat menembus atmosfer tebal ke mata kita.

Saat Matahari tinggi di langit, gelombang yang lebih pendek terutama yang biru, menyerang molekul udara di atmosfer bagian atas dan memantul dan menyebar. Oleh karena itu, langit di siang hari terlihat biru.

Spektrum Elektromagnetik

Bisa dikatakan, warna Matahari dan semua bentuk cahaya & energi adalah bagian dari fenomena yang sama yakni spektrum elektromagnetik.

Mata kita hanya dapat mendeteksi sejumlah kecil energi ini, bagian yang kemudian disebut "cahaya tampak".

Jadi, meski sinar Matahari mengandung warna biru, kuning, atau oranye, ia juga mengandung semua warna lainnya. Saat semuanya bercampur, maka yang ditangkap mata dan otak kita secara otomatis warna putih.



Simak Video "Fenomena Badai Matahari Terbesar Diprediksi Bakal Terjadi di Akhir 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia