10 Keistimewaan Burung Hantu, Taksonomi, Habitat, Perilaku, serta Mitosnya

10 Keistimewaan Burung Hantu, Taksonomi, Habitat, Perilaku, serta Mitosnya

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 15 Mar 2023 12:30 WIB
Burung hantu salju
Keistimewaan burung hantu, taksonomi, habitat, perilaku, dan mitos tentang bunyi dan tempat bertenggernya. Foto: (Carolyn Kaster/AP)
Jakarta -

Malam hari merupakan waktunya manusia untuk beristirahat. Namun, burung hantu baru akan melakukan aktivitasnya seperti mencari makan ataupun berkeliling di malam hari.

Sebagai hewan nokturnal, burung hantu memiliki pendengaran yang baik dan penglihatan yang tajam pada malam hari, seperti dikutip dari Animal Knowledge Genius karya Dorling Kindersley.

Yuk, simak penjelasan selanjutnya terkait burung hantu di bawah ini!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taksonomi Burung Hantu

Berikut klasifikasi ilmiah burung hantu seperti dikutip dari Buku Pintar Hewan karya Jumanta:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Strigiformes
  • Famili: Strigidae, Tytonidae
  • Genus: Tyto alba, Phodilus badius, Otus lempiji, Bubo sumatranus, Ketupa ketupu, Ninox scutulata, Strix leptogrammica

Habitat Burung Hantu

Burung hantu dapat hidup di berbagai daerah terbuka, mulai dari hutan hingga padang rumput. Burung hantu memilih tempat bersarang yang sesuai daripada tempat bersarang yang banyak mangsa, seperti dikutip dari laman Encyclopaedia Britannica.

ADVERTISEMENT

Sejumlah burung hantu padang rumput dan tundra bisa bersarang di tanah, gundukan, hingga di liang tikus.

Rongga sarang umumnya jadi tempat berlindung seekor maupun sepasang burung hantu di luar musim kawin. Sarang itu tidak ditambahkan bahan-bahan seperti ranting, daun, atau rumput, tetapi bulu-bulu sisa mangsa dan muntahan pelet. Fungsinya sebagai bantalan pada telur burung hantu.

Perilaku Burung Hantu

  1. Burung hantu akan mencari mangsa pada malam hari. Makanan burung hantu antara lain tikus tanah kecil, reptil atau binatang melata, katak, ikan, udang, cacing tanah, dan serangga besar.
  2. Burung hantu meninggalkan sarang menjelang petang dan bertengger menghadap area berburu.
  3. Burung hantu memulai perburuan dengan bernyanyi, lalu mencari makan sekitar 30 menit, lalu bernyanyi lagi dan berburu dalam rentang waktu lebih panjang, berulang terus-menerus.
  4. Burung hantu bisa membuat badannya terlihat lebih besar saat terancam atau hendak mempertahankan sarang dengan cara melebarkan sayap dan memutarnya ke depan, mengayunkan badan, dan menaikkan bulu.

Keistimewaan Burung Hantu

Berikut merupakan keistimewaan burung hantu:

1. Di kebudayaan Barat, burung hantu lazimnya dianggap sebagai lambang dari kebijaksanaan dan kecerdasan, tetapi juga dikaitkan dengan alam gaib.

2. Burung hantu merupakan musuh tikus. Dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1300 ekor tikus.

3. Burung hantu termasuk karnivora dan aktif berburu pada saat malam hari (nokturnal).

4. Ekor burung hantu umumnya pendek, tetapi sayapnya besar dan lebar. Rentang sayap burung hantu dapat mencapai hingga sekitar tiga kali panjang tubuhnya.

5. Burung hantu penggali bisa berlari cepat di atas tanah.

6. Burung hantu terkecil di dunia memiliki ukuran hanya sebesar 14 cm, serupa ukuran burung gereja.

7. Burung hantu dapat terbang hampir tanpa suara karena sayap burung hantu dibatasi dengan bulu lembut.

8. Burung hantu mempunyai sekitar 222 spesies yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.

9. Kebanyakan burung hantu hanya akan menggunakan kakinya untuk bertengger dan mencengkram mangsanya.

10. Burung hantu bisa memutar kepalanya ke segala arah (360 derajat) untuk mengikuti gerakan benda atau melihat. Sebab, mata besar membuat burung hantu tidak dapat memutar matanya.

Mitos Burung Hantu

Di Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), burung hantu dipercaya sebagai pembawa kabar duka. Burung hantu diketahui tidak bunyi di sembarang waktu, dikutip dari Pesan dari Wae Rebo oleh Yori Antar.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, burung hantu memiliki tugas sosial untuk memberitakan kabar duka. Namun, masyarakat juga membedakan kondisi ketika burung ini sedang bersiul atau memberitakan kabar.

Ketika burung hantu bersiul lebih dari tiga kali, berarti burung tersebut hanya sedang bersiul dan sedang melintasi pemukiman warga. Namun, saat burung hantu bersiul sekitar 1-3 kali secara tiba-tiba di dekat rumah atau pemukiman, dipercaya bahwa akan terjadi peristiwa duka di wilayah tersebut.

Pada saat burung hantu berbunyi satu kali dan mendapatkan reaksi warga, burung tersebut akan berhenti bersiul. Reaksi yang biasa diberikan oleh warga Wae Rebo berupa kata-kata "Ome manga reba, o lami baen ga" yang berarti "kalau kabar duka, kami mengetahuinya".

Burung hantu akan berhenti bersiul ketika mendengar ucapan tersebut. Setelah peristiwa burung hantu bersiul biasanya warga akan menanti kabar duka yang sesungguhnya dalam rentang hari ataupun minggu karena sudah diberikan pertanda.

Selain memberitakan kabar duka, burung hantu juga diduga dapat memberikan kabar bahwa ada orang lain yang mencemarkan nama baik salah satu penghuni rumah. Pada saat itu, burung hantu akan bersuara sangat dekat dengan rumah yang nama penghuninya dicemari.



Simak Video "Menyambut Kelahiran Anak Burung Kondor California Ke-250"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia