Dari Mana Manusia Berasal? Ini Proses Evolusi yang Ditemukan

Dari Mana Manusia Berasal? Ini Proses Evolusi yang Ditemukan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 13 Des 2022 18:30 WIB
Vector picture of Human Evolution
Foto: iStock/ilustrasi evolusi manusia
Jakarta -

Teori evolusi manusia mengatakan proses panjang perubahan manusia berasal dari nenek moyang mirip kera. Bukti ilmiah ini didasarkan pada ciri-ciri fisik dan perilaku yang dimiliki oleh nenek moyang mirip kera.

Mengutip laman Smithsonian National Museum of Natural History, Amerika Serikat, salah satu ciri manusia paling awal yang terlihat adalah kemampuan berjalan dengan dua kaki. Teori ini berkembang lebih dari 4 juta tahun yang lalu.

Kemudian karakteristik lainnya adalah otak yang besar dan kompleks, kemampuan untuk membuat dan menggunakan alat, dan kemampuan bahasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru pada 100.000 tahun terakhir, sifat manusia awal ditemukan telah menunjukkan ekspresi simbolis yang rumit, seperti seni dan keanekaragaman budaya.

Asal Manusia Berdasarkan Fosil yang Ditemukan

Kemiripan dengan nenek moyang mirip kera ini bukan menunjukkan asal muasal pasti manusia. Ilmuwan hanya menunjukkan serangkaian fosil yang ditemukan dan dicocokkan dengan kehidupan yang sudah ada pada masa itu.

ADVERTISEMENT

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa manusia pertama kali berevolusi di Afrika dan sebagian besar evolusi manusia terjadi di benua itu.

Hal ini didasarkan pada fosil manusia purba yang hidup antara 6 hingga 2 juta tahun lalu di mana seluruhnya berasal dari Afrika.

Sebagian besar ilmuwan saat ini mengenali sekitar 15 hingga 20 spesies manusia purba yang berbeda. Namun, tidak semua ilmuwan setuju tentang bagaimana spesies ini terkait atau faktor apa yang memengaruhi evolusi dan kepunahan setiap spesies.

Proses Evolusi Manusia

Proses evolusi manusia melibatkan serangkaian perubahan alam yang menyebabkan spesies (populasi organisme yang berbeda) muncul, beradaptasi dengan lingkungan, dan punah.

Ahli Paleoantropologi dan mantan Direktur Smithsonian Institution Museum of Natural History's, Dr. Rick Potts menunjukkan beberapa bukti evolusi manusia yang berupa fosil dan artefak.

Ia menjelaskan beberapa fosil yang berasal dari, 2,5 juta tahun hingga 1 juta tahun lalu dan evolusi yang terjadi. Salah satunya bentuk fisik bagian tempurung otak yang membesar dan wajah yang mengecil.

"Otak menjadi lebih besar dari waktu ke waktu dan wajah umumnya menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu sampai Anda mencapai spesies kita di mana kita memiliki otak terbesar dan wajah terkecil yang terselip di bawah tempurung otak," jelas Dr. Rick Potts.

Menurutnya, bentuk fisik manusia modern sudah sangat berbeda dengan apa yang dimiliki manusia 2,5 juta tahun yang lalu. Mereka memiliki tempurung otak yang kecil dan permukaan wajah yang besar dan miring.

"Jadi yang kita lihat adalah perubahan bentuk fisik dari waktu ke waktu, dalam hal ini ukuran otak dan ukuran wajah. Namun evolusi manusia berkembang tidak hanya perubahan bentuk fisik dari manusia purba hingga diri kita sendiri, tetapi juga perubahan perilaku," papar Dr. Rick Potts.

Para ilmuwan mengklasifikasikan setiap spesies dengan nama ilmiah dua bagian yang unik. Dalam sistem ini, manusia modern digolongkan sebagai Homo sapiens.

Evolusi terjadi ketika ada perubahan materi genetik (molekul kimia), DNA yang diwariskan dari orang tua, dan proporsi gen yang berbeda dalam suatu populasi.

Gen memengaruhi bagaimana tubuh dan perilaku suatu organisme berkembang selama hidupnya. Inilah mengapa karakteristik yang diwariskan secara genetik dapat memengaruhi kemungkinan kelangsungan hidup dan reproduksi suatu organisme.

Evolusi tidak mengubah satu individu pun. Sebaliknya, itu mengubah cara pertumbuhan dan perkembangan yang diwariskan, kemudian melambangkan suatu populasi atau sekelompok individu dari spesies yang sama yang hidup di habitat tertentu.



Simak Video "Potret Buku Bersampul Kulit Manusia, Segini Harganya"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia