Ramai Postingan 'Matahari Terbit dari Barat', Ini Penjelasan NASA

Ramai Postingan 'Matahari Terbit dari Barat', Ini Penjelasan NASA

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 08 Okt 2021 07:30 WIB
Sunflowers are silhouetted against the setting sun at a sunflower field at Grinter Farms, Monday, Sept. 6, 2021, near Lawrence, Kan. The field, planted annually by the Grinter family, draws thousands of visitors during the weeklong late summer blossoming of the flowers. (AP Photo/Charlie Riedel)
Foto: AP/Charlie Riedel
Jakarta -

Belum lama ini beredar sebuah postingan tentang isu Matahari terbit dari barat. Postingan tersebut dibagikan di Facebook dengan bahasa Thailand dan Inggris.


Dalam postingan tersebut menjelaskan bahwa lembaga antariksa NASA mengumumkan kemungkinan Matahari bisa terbit dari barat yang disebabkan oleh Bumi berputar ke arah sebaliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," tulis postingan di Facebook tersebut.


Fenomena yang sebenarnya terjadi

ADVERTISEMENT

Menanggapi isu yang beredar tersebut, pihak NASA melalui Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA mengatakan pihaknya dan organisasi lain tak pernah memprediksi hal seperti itu.


"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," ungkapnya seperti dikutip dari AFP (7/10).


Bettina membenarkan perihal fenomena pembalikan medan magnet yang memang ada dan pernah terjadi. Bahkan sejumlah ilmuwan juga mempelajarinya.


Namun menurutnya, pembalikan magnet tak membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya sehingga membuat Matahari terbit dari Barat.


"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," jelasnya.


Peristiwa Matahari terbit dari barat


Peristiwa Matahari datang dari barat memang terjadi namun bukan di Bumi melainkan di Venus karena planet itu berotasi ke belakang.


Seperti yang diketahui bahwa waktu rotasi Bumi adalah 24 jam, dan butuh 225 hari di Bumi untuk Venus mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan kemunculan Matahari hanya dua kali dalam setahun atau sekitar 117 hari Bumi dalam setahun.


Apa akibatnya jika Matahari terbit dari barat?


Lantas apa saja akibatnya apabila Matahari terbit dari barat?


Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan Max Planck Institute for Meteorology di Hamburg, Jerman, iklim bumi akan mengalami perubahan drastis jika bumi berotasi ke arah berlawanan dari biasanya.


Florian Ziemen dan rekan-rekannya, meneliti simulasi model komputer selama 7.000 tahun yang membalikkan beberapa proses fisik utama yang dihasilkan dari arah rotasi Bumi yang sebenarnya.


Akibat yang dihasilkan adalah:


1. Perubahan ekstrem cuaca


Matahari yang terbit dari barat ke timur, bisa menyebabkan musim dingin yang parah di Eropa barat, karena angin membawa udara yang sangat dingin dari Rusia ke wilayah tersebut.


2. Menghilangnya Gurun Sahara


Jika Matahari terbit dari barat, Gurun Sahara bisa menghilang karena wilayah Timur Tengah yang kering kerontang akan mengalami banyak curah hujan. Sebaliknya, AS bagian tenggara dan sebagian besar Brasil dan Argentina yang banyak hujan akan kering dan berubah menjadi gurun.


3. Kekacauan iklim


Perubahan aliran udara dan cuaca yang terjadi apabila Bumi yang berputar sebaliknya tidak sama dengan saat berputar seperti saat ini.


Bagi beberapa wilayah seperti daerah gurun mungkin akan menjadi lebih baik. Namun, hal ini sebenarnya menimbulkan kekacauan iklim yang perlahan akan merusak ekosistem dan makhluk hidup yang ada.



Simak Video "Kenalan dengan Pemburu Gerhana Asal Texas"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia