Berburu Sate Bulayak Jelang Berbuka di Pasar Narmada

Ragam Ramadan 2023

Berburu Sate Bulayak Jelang Berbuka di Pasar Narmada

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 02 Apr 2023 23:00 WIB
Sate bulayak khas Lombok yang banyak diburu sebagai menu buka puasa.
Foto: Sate bulayak khas Lombok yang banyak diburu sebagai menu buka puasa. (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Ada beragam kuliner khas Pulau Lombok yang jadi sajian berbuka puasa selama Ramadan. Salah satu menu favorit yang banyak diburu adalah sate bulayak. Ini merupakan kuliner khas Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sate bulayak lekat dengan cita rasa pedas dengan bumbu yang khas. Aromanya begitu menggugah selera. Ada beberapa pilihan sate bulayak. Yakni ayam, sapi, atau usus.

Sate bulayak bisa dengan mudah ditemui di Pasar Narmada. Di sini ada belasan pedagang sate berkumpul di satu lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Dwi Ratnawati, penjual sate bulayak asal Desa Lembuak, Kecamatan Narmada. Dia mengaku sepanjang Ramadan satenya laris manis diburu pembeli. Setiap sore, hanya dalam beberapa jam Dwi bisa menjual 500 tusuk.

"Alhamdulillah laris. Paling banyak diburu warga. Omzet bisa tembus Rp 500 sampai Rp 700 ribu dalam sehari," kata Dwi ditemui detikBali, Minggu sore (2/4/2023) jelang berbuka di Pasar Narmada.

ADVERTISEMENT
Sate bulayak khas Lombok yang banyak diburu sebagai menu buka puasa.Sate bulayak khas Lombok yang banyak diburu sebagai menu buka puasa. (Ahmad Viqi/detikBali)

Dwi mengeklaim sate bulayak racikannya berbeda dari pedagang lain. Yakni rasanya lebih pedas dan daging lebih legit.

Dwi membeberkan proses pembuatan sate bulayak sebenarnya sama seperti sate pada umumnya.

"Bumbunya biasa, dari bawang merah, cabai, limo, dan kecap. Tapi saya coba berikan rasa sedikit pedas. Jadi tidak apa kita pakai cabai lebih banyak asalkan rasanya sedikit lebih pedas," kata Dwi.

Sate bulayak dengan bumbu pedas ini paling pas dimakan bersama lontong. Bukan lontong berdaun pisang seperti biasa kita kenal. Namun, lontong khas Lombok yang dibungkus daun enau. Ukurannya lebih mini.

Dwi menjelaskan, lontong biasa dibuat menggunakan daun enau muda kemudian diikat tali bambu. Lontong biasanya diberikan daun pandan untuk menambah aroma harum saat disantap.

"Biasanya kami rebus waktu pagi. Siang sudah jadi tinggal sate kami bakar di pasar," kata Dwi.

Khalid (27), salah satu pembeli sate yang diwawancarai detikBali mengaku sengaja ke Pasar Narmada untuk membeli sate bulayak. Pria asal Desa/Kecamatan Mantang ingin berbuka puasa dengan sate bulayak dengan istri di rumah.

Di warung milik Dwi, satu porsi sate bulayak berisi 20 tusuk sate n 10 lontong berukuran kecil khas Lombok. Biasanya sate bulayak paling enak dihidangkan dengan es kelapa muda.

"Saya beli dua porsi untuk menu berbuka bareng istri di rumah," ujar Khalid.

Di Pasar Narmada ada 14 lapak penjual sate bulayak. Lapak-lapak ini mulai dibuka pukul 16.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita. Seluruh pedagang mulai membakar sate sambil nunggu pembeli sebelum berbuka puasa.



Simak Video "Masjid Syuhada Yogyakarta Sediakan 30 Menu Buka Puasa Selama Ramadan "
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/iws)