PROFIL
PROFIL
WISATA
WISATA
BERITA
BERITA
SATU DATA
SATU DATA
INFORMASI
INFORMASI
KONTAK
KONTAK

Sejarah Legong "Kelandis"

Sejarah Legong

Legong "Kelandis" merupakan salah satu dari sekian banyak jenis/langgam legong yang berkembang di daerah-daerah di Bali, khususnya di Denpasar. Keberadaan Legong "Kelandis" tidak lepas dari keberadaan Maestro/Tokoh Pelegongan I Nyoman Kaler dari Pemogan yang kebetulan sempat menetap di "Pagan" (berdekatan dengan Kelandis). Pada tahun 1924 Kaler mendirikan Sekhe Pelegongan Kelandis lengkap dengan gambelan "Semara Pegulingan" (Pelegongan), dan kemudian melahirkan dua orang penari asli "Kelandis" yaitu "Ni Polok" dan "Ni Luh Ciblun". Belakangan penari legong "Ni Cawan", "Ni Sadri", dan ditambah "I Wayan Rindi" sebagai "Condong" yang ketiganya berasal dari "Banjar Lebah" diundang untuk menari di "Kelandis". Kini, Warisan "Gambelan Pelegongan" lengkap dengan "Gelungan Legong" tersebut masih disimpan dengan apik di "Pura Prajurit, Pagan Kelod" dan di pentaskan kembali saat Calonarang di Pura Prajurit 27 April 2017, berbarengan dengan "Sesuhunan Napak Pertiwi".
*diolahdariberbagaisumber

Pelegongan Klasik "Kelandis", Sesuhunan Legong Pura Prajurit Pagan Kelod.
Repost : @gung.dharma

Share