Deeptalk.co.id – Depresi merupakan kondisi gangguna mental kronis yang menetap. Penderita depresi cenderung akan membawa kondisi tersebut seumur hidup. Meski demikian, gejala yang ada tidak selalu muncul dan bisa jadi tidak dirasakan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Depresi merupakan kondisi dimana seseorang merasa kesedihan yang mendalam sehingga membuat mereka kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. Saat mengalami depresi, langkah bijak yang bisa diambil adalah dengan melakukan konsultasi dengan Psikolog atau Psikiater. Dengan demikian, penderita akan mendapatkan penanganan yang tepat, baik itu dengan mengkonsumsi obat-obatan atau melalui serangkaian psikoterapi.

Pada dasarnya penderita depresi perlu menjalani pemeriksaan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir atau mencegah gejala muncul kembali. Dengan demikian, penderita tetap bisa menjalani kehidupan dengan baik.

Artikel ini akan secara khusus membahas mengenai penyebab dan ciri-ciri depresi yang kembali kambuh. Namun sebelum kita masuk ke dalam pembahasannya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika pembaca menemukan kesamaan gejala, sebaiknya segera konsultasikan dengan Psikiater atau Psikolog terdekat.

Penyebab Depresi Kembali Kambuh

Penyebab Depresi Kembali Kambuh (Cr. Mitra Keluarga)

Pada dasarnya depresi bukanlah kondisi kesehatan mental yang bisa dipulihkan secara utuh. Karena itulah gejala depresi bisa jadi dialami kembali walaupun penderita telah melalui serangkain pengobatan. Tentu saja timbulnya gejala tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

Tidak rutin melakukan pengobatan

Penderita depresi perlu mendapatkan pengobatan baik itu dengan mengkonsumsi obat-obatan ataupun psikoterapi. Pengobatan bagi setiap penderita depresi bisa jadi berbeda-beda tergantung dengan gejala dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Terlepas dari itu semua, pengobatan dalam kasus ini cukup penting untuk menjaga agar gejala tidak kembali kambuh.

Sayangnya beberapa orang menghentikan pengobatan di waktu yang tidak sesuai dengan arahan Psikolog ataupun Psikiater. Alasannya juga bergaram, beberapa orang yang mengkonsumsi obat antidepresan merasa mengalami penurunan dalam fungsi tubuhnya. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab penderita menghentikan pengobatan. Sayangnya langkah ini bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Bisa jadi gejala depresi kembali kambuh di waktu yang tidak diharapkan.

Tekanan berlebih

Setiap orang tentu memiliki tekanan yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupannya. Sebagai contoh tekanan dalam bekerja bukanlah hal yang aneh lagi didapatkan saat bekerja. Sayangnya setiap orang memiliki kemampuan manajemen diri yang berbeda-beda.

Berada dalam sebuah tekanan tertentu dapat membuat penderita depresi kembali merasakan gejala-gejala yang sebelumnya pernah mereka alami. Pada dasarnya keadaan mental mereka tidak sebaik sebelumnya. Terlebih lagi bagi mereka yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Karena itulah saat berada di kondisi tertekan, gejala tersebut bisa kembali kambuh.

Baca juga : Lakukan Tips Ini Untuk Mencegah Depresi Kembali Kambuh

Kematian orang yang dicintai

Sama halnya dengan kondisi tertekan, kehilangan orang yang dicintai juga dapat memicu gejala depresi kembali kambuh. Pada dasarnya, kehilangan orang yang dicintai memang akan membuat seseorang mengalami kesedihan yang mendalam. Namun seiring dengan berjalannya waktu kesedihan tersebut bisa secara berangsur-angsur berkurang. Sayangnya bagi beberapa penderita depresi, kondisi ini bisa memperburuk keadaan mental penderitanya.

Ciri-Ciri Depresi Kembali Kambuh

Ciri-Ciri Depresi Kembali Kambuh (Cr. Disway Jogja)

Untuk mencegah berkembangnya episode depresi yang makin parah, penderita perlu mengetahui ciri-ciri dari depresi yang kambuh kembali. Dengan demikian, penderita akan berusaha untuk mendapatkan bantuan agar dapat mengatasi kondisi tersebut.

Seperti yang dilansir dalam American Psychiatric Association (APA), depresi yang kembali kambuh bisa dilihat dari dua kondisi berikut:

Relaps depresi

Relaps depresi merupakan kondisi dimana gejala depresi bisa kambuh kembali atau menjadi lebih parah selama masa pemulihan pada episode sebelumnya. Sebagian besar kondisi ini terjadi 2 bulan setelah pengobatan dihentikan.

Setelah lama pulih

Selain relaps depresi, depresi bisa lagi dirasakan setelah lama tidak mengalami hal tersebut. Depresi bisa dialami berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah episode sebelumnya berlalu. Kondisi ini umumnya terjadi 6 bulan setelah masa pemulihan.

Kedua kondisi tersebut bisa jadi mengalami gejala depresi yang sama dengan sebelumnya, atau bahkan menjadi lebih parah. Adapun gejala depresi setiap orang bisa jadi berbeda-beda, namun umumnya mereka akan merasakan kesedihan mendalam dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar.

Saat mengalami depresi yang kembali kambuh, penderita bisa jadi mengalami kesedihan mendalam, hilangnya minat terhadap hal-hal yang disukai, menghindari interaksi sosial, mudah lelah, mudah marah dan gelisah, mengalami gangguan tidur, merasa bersalah, kesulitan berkonsentrasi, bahkan timbulnya keinginan untuk bunuh diri.

Saat mengalami beberapa gejala tersebut, jangan ragu untuk segera konsultasikan kondisi mu dengan Psikolog atau Psikiater. Hal ini penting dilakukan sesegera mungkin untuk meminimalisir tingkat keparahan yang mungkin saja akan terjadi.

Seperti itulah sekilas pembahasan mengenai penyebab dan ciri-ciri depresi yang kembali kambuh. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Sering Marah Tanpa Sebab? Bisa Jadi Ini Dia Penyebabnya

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.